Berita Terpopuler

POPULER Diajak Silaturahmi Lebaran, Bocah 4 Tahun di Batam Tertular Corona dari Pamannya

Anak perempuan berusia empat tahun ini tertular dari pamannya berinisial A (30) dan merupakan kasus 142 Batam.

Tangkap layar Facebook
Ilustrasi petugas berpakaian hazmat jemput bocah positif corona. 

TRIBUNMATARAM.COM Bocah 4 tahun tertular Covid-19 saat silaturahmi lebaran, diduga dari pamannya sendiri.

Kasus corona atau Covid-19 di Batam terus berkembang. Bahkan saat ini ditemukan ada klaster baru, yakni TGR-cases.

Klaster ini terjadi dan berkembang saat silaturahim perayaan Idul Fitri 2020.

Bahkan dari klaster ini, seorang anak perempuan berusia empat tahun terpapar corona, sementara kedua orangtuanya diketahui masih menunggu hasil tes swab dan saat ini menjalani karantina di kediamannya di perumahan Sukajadi, Batam.

Anak perempuan ini merupakan kasus 144 Batam yang tertular dari pamannya yang merupakan kasus 100 Batam.

Grafik Kasus Pasien Virus Corona Mulai Landai, Anies Baswedan: Jakarta Beda dengan Tren di Indonesia

Kepala Dinas Kesehatan Batam dr Didi Sumarjadi mengatakan, klaster ini terjadi dan berkembang saat proses silaturahim pada Lebaran Idul Fitri lalu.

Anak perempuan berusia empat tahun ini tertular dari pamannya berinisial A (30) dan merupakan kasus 142 Batam.

Sementara pamannya inisial A ini sebelumnya pernah berkomunikasi dengan pamannya yang lain yang sudah lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19, yakni kasus 100 Batam berinisial LAS (31).

Ilustrasi virus corona untuk anak-anak, diambil dari buku #COVIBOOK karya Manuela Molina.
Ilustrasi virus corona untuk anak-anak, diambil dari buku #COVIBOOK karya Manuela Molina. (Manuela Molina)

"Kasus 142 Batam ini merupakan adik kandung kasus 100 Batam," kata Didi melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/6/2020).

Dari sana, kasus 142 Batam menularkan ke sejumlah kaluarganya yang lain, mulai dari adiknya yakni inisial MI (29) yang merupakan kasus 143 Batam.

Kemudian menularkan ke orangtuanya berinisial AD (52) yang merupakan kasus 145 Batam. Lalu kakak iparnya berinisial ED (29) yang merupakan kasus 149 Batam.

"Terakhir ponakannya, insial IAZ (4) yang merupakan kasus 144 Batam" terang Didi.

Didi mengatakan mereka yang tertular ini merupakan satu keluarga namun tinggal berlainan rumah.

Mereka berkumpul dan bersilaturahim Lebaran di salah satu rumah kerabat mereka di perumahan Sukajadi Batam.

"Untuk perawatannya dilakukan terpisah, ada yang dirawat di ruang isolasi RSBP Batam dan ada juga yang dirujuk ke RSKI Covid-19 Batam," papar Didi.

UPDATE Corona di Dunia Kamis 4 Juni 2020, Penambahan 98 Ribu Kasus dalam Waktu 24 Jam

Diduga saat silaturahim Lebaran Idul Fitri, mereka sama sekali tidak mengenakan masker, sehingga penularannya terjadi dengan cepat.

"Ke depan ada kemungkinan klaster ini terus berkembang, karena masih ada beberapa keluarga lagi yang hingga kini menjalani karantina karena masih menunggu hasil tes swab-nya keluar," ungkap Didi.

Didi berharap masyarakat Batam untuk tidak panik dan terus mematuhi imbauan pemerintah dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Jara jarak saat berkomunikasi dengan kerabat maupun orang lain dan selalu mengenakan masker.

ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona ---- Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna.
ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona ---- Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Beda dengan Mendikbud, Ikatan Dokter Anak Imbau Kegiatan Sekolah Tidak Dibuka sampai Desember 2020

Ketika Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) anjurkan sekolah baru mulai masuk pada Desember 2020.

Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengambil keputusan untuk kembali mengaktifkan sekolah pada Juli 2020.

Kembali aktifnya sekolah rupanya mendapat banyak tentangan dari berbagai pihak, salah satunya IDAI.

 UPDATE Virus Corona Dunia 31 Mei 2020: 6,1 Juta Kasus, 370 Meninggal, Amerika Masih Posisi Pertama

 Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus Virus Corona Setelah Terapkan New Normal & Buka Sekolah

IDAI kembali merilis anjuran terbaru mengenai Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid-19.

Siswa sekolah dasar di Natuna, Kepulauan Riau, mengenakan masker saat berada di area sekolah mereka, Selasa (4/2/2020). Hampir seluruh warga di Natuna menggunakan masker menyusul keputusan Pemerintah RI untuk menempatkan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, di pulau tersebut.(AFP/RICKY PRAKOSO)
Siswa sekolah dasar di Natuna, Kepulauan Riau, mengenakan masker saat berada di area sekolah mereka, Selasa (4/2/2020). Hampir seluruh warga di Natuna menggunakan masker menyusul keputusan Pemerintah RI untuk menempatkan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, di pulau tersebut.(AFP/RICKY PRAKOSO) ()

Anjuran IDAI yang dirilis Sabtu (30/5/2020), seiring dengan rencana pelaksanaan tahun ajaran baru pada pertengahan Juli mendatang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri menegaskan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada 13 Juli 2020.

"Dengan memperhatikan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 yang masih terus bertambah, mulai melonggarnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemungkinan terjadi lonjakan jumlah kasus kedua dan masih sulitnya menerapkan pencegahan infeksi pada anak-anak, maka Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganggap perlu memberikan anjuran," tulis IDAI dalam keterangan tertulis di situs resminya, Sabtu (30/5/2020).

Ada lima poin anjuran tentang proses belajar mengajar di masa pandemi, salah satunya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020.

IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan.

Pembukaan kembali sekolah-sekolah, lanjut anjuran IDAI, dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun.

Berikut lima anjuran IDAI tentang kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19:

1. IDAI mendukung dan mengapresiasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan rumah sebagai sekolah dan melibatkan peran aktif siswa, guru dan orang tua dalam proses belajar mengajar.

2. IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan, menggunakan modul belajar dari rumah yang sudah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Anjuran melanjutkan PJJ ini akan dievaluasi secara berkala mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020. Pembukaan kembali sekolah-sekolah dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun.

4. Apabila sudah memenuhi syarat epidemiologi untuk kembali membuka sekolah, maka IDAI mengimbau agar semua pihak dapat bekerja sama dengan cabang-cabang IDAI sesuai dengan area yang sudah memenuhi syarat pembukaan.

Perencanaan meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan sistem surveilans kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan epidemiologi.

5. Untuk keperluan ekstrapolasi data secara akurat maka IDAI menyarankan agar pemerintah dan pihak swasta melakukan pemeriksaan rt-PCR secara masif (30 kali lipat dari jumlah kasus konfirmasi COVID-19) termasuk juga pada kelompok usia anak.

Sebagai lanjutan dari anjuran tersebut, IDAI mengatakan, akan terus melakukan pemantauan situasi langsung melalui cabang-cabang IDAI dan akan terus melakukan kajian dan memberikan rekomendasi sesuai perkembangan situasi terkini. (Kompas.com/ Kontributor Batam, Hadi Maulana/ Farid Assifa/ Ayunda Pininta Kasih)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Bocah Perempuan Tertular Corona Saat Silaturahim Lebaran" dan "Ikatan Dokter Anak Anjurkan Sekolah Tidak Dibuka sampai Desember 2020"

BACA JUGA:  Tribunnewsmaker.com dengan judul Diajak Silaturahmi Lebaran, Bocah 4 Tahun di Batam Tertular Corona dari Pamannya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved