Virus Corona

Pasien Virus Corona Kembali Meningkat di Arab Saudi. Jeddah Kembali Terapkan Lockdown 15 Hari

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan lockdown kembali diterapkan di Jeddah selama 15 hari.

Editor: Asytari Fauziah
ABDEL GHANI BASHIR/AFP
Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah 

TRIBUNMATARAM.COM Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan lockdown kembali diterapkan di Jeddah selama 15 hari.

Penetapan kembali lockdown dilakukan mulai Sabtu (6/6/2020) sebagai antisipasi melonjaknya kasus baru Covid-19 di kota itu.

Dengan demikian, jam malam akan diberlakukan lagi di Jeddah mulai pukul 15.00 hingga 06.00 keesokan harinya, dan masjid kembali ditutup.

5 Fakta KH Maimun Zubair Meninggal di Mekkah, dari Kisah Masa Muda, Riwayat Karir, Hingga Pemakaman

Jeddah merupakan pintu masuk bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah.

"Setelah meninjau situasi epidemiologis dan tingginya tingkat hunian perawatan inetnsif, diputuskan untuk mengambil tindakan pencegahan yang ketat di Kota Jeddah selama dua minggu," demikian keterangan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang dikutip kantor berita AFP.

Dilansir dari Arab News, Sabtu (6/6/2020), pegawai kementerian, lembaga pemerintah, dan perusahaan swasta tidak diizinkan bekerja di kantor.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan penguncian di Provinsi Qatif, setelah empat kasus virus corona terakhir dikonfirmasi di negara tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan penguncian di Provinsi Qatif, setelah empat kasus virus corona terakhir dikonfirmasi di negara tersebut. (GLOBAL NEWS)

Restoran dan kafe juga ditutup lagi, kemudian perkumpulan maksimal dihadiri lima orang.

Namun, penerbangan domestik dan kereta api masih beroperasi karena orang-orang masih bisa keluar masuk di luar jam malam.

Lalu, untuk orang-orang yang dikecualikan dari pembatasan sebelumnya juga tetap dibebaskan dari pembatasan sekarang, asalkan selalu mematuhi prosedur yang berlaku.

Viral Twit Perawat Jelaskan Ngerinya Kondisi Tubuh saat Terinfeksi Corona, Dokter Beberkan Faktanya

Kemenkes Arab Saudi mengungkapkan, aturan-aturan ketat juga bisa kembali diterapkan di Riyadh seusai dilonggarkan pada akhir Mei, jika terus terjadi peningkatan kasus corona dalam beberapa hari ke depan.

Kemendagri Arab Saudi menambahkan, jumlah pasien kritis virus corona di Riyadh sedang dipantau dan tindakan yang tepat akan diambil jika jumlah kasus meningkat seperti yang terjadi baru-baru ini.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengumumkan 2.591 kasus baru Covid-19 pada Jumat (5/6/2020).

Terdapat 31 kematian baru dan 1.651 pasien sembuh pada hari itu juga.

Wilayah di China Kembali Berlakukan Lockdown karena Muncul Klaster Baru Virus Corona

Kemudian secara total, "Negeri Petrodollar" telah mengumumkan hampir 96.000 kasus infeksi Covid-19 dan 642 kematian.

Angka-angka itu adalah yang tertinggi di kawasan Teluk.

Akibatnya, Arab Saudi menunda ibadah umrah sepanjang tahun 2020 di Mekkah dan Madinah.

Pemerintah juga mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk membatalkan ibadah haji 2020, yang sedianya dimulai akhir Juli mendatang.

Tahun lalu, Arab Saudi didatangi sekitar 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia.

Akibatnya, Arab Saudi menunda ibadah umrah sepanjang tahun 2020 di Mekkah dan Madinah. Pemerintah juga mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk membatalkan ibadah haji 2020, yang sedianya dimulai akhir Juli mendatang. 

Raja Salman, dari Arab Saudi
Raja Salman, dari Arab Saudi (Manuel Lopez Figueroa via Tribunnews.com)

Raja Salman Mengasingkan Diri, 150 Anggota Keluarga Kerajaan Arab Saudi Dilaporkan Positif Covid-19

Sebanyak 150 anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi dilaporkan terinfeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir.

Aljazeera mengabarkan, Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al-Saud (70) yang juga merupakan Gubernur Riyadh, sedang dalam perawatan intensif akibat terinfeksi Covid-19.

Kemudian Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) telah mengasingkan diri untuk menghindari wabah.

 Penumpang yang Menipunya Batuk dan Dikarantina, Mulyono Driver Ojol Jalani Rapid Tes Virus Corona

Para dokter di rumah sakit elite yang merawat bangsawan sedang mempersiapkan 500 tempat tidur tambahan.

"Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami tangani, tetapi kami tetap waspada," ungkap operator fasilitas elite Rumah Sakit Spesialis Raja Faisal, melalui "peringatan tinggi" yang dikirim secara elektronik pada Selasa (7/4/2020) ke para dokter senior.

Pesan itu juga menginstruksikan "semua pasien kronis untuk dipindahkan secepatnya, dan hanya kasus mendesak yang akan diterima."

Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dalam konferensi virtual G-20.
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dalam konferensi virtual G-20. (Twitter Adel Aljubeir)

Peringatan itu pun menambahkan setiap anggota staf yang terinfeksi sekarang akan dirawat di rumah sakit yang kurang elite, untuk memberi ruang bagi bangsawan.

Keluarga kerajaan Arab Saudi diperkirakan memiliki 15.000 anggota, sedangkan Pangeran Saudi berjumlah ribuan.

Banyak di antara mereka yang bepergian secara reguler ke Eropa dan beberapa di antaranya diyakini tertular virus di luar negeri lalu membawanya ke Arab, kata laporan tersebut.

 HOAKS Kabar Hembusan Angin Pembawa Wabah Corona hingga Larangan Keluar Rumah selama 3 Hari

Negara yang berpopulasi 33 juta penduduk ini secara keseluruhan telah melaporkan 2.932 kasus dan 41 kematian.

Dilansir dari Aljazeera, sejauh ini sebagian besar anggota dari cabang bawah keluarga kerajaan telah terinfeksi virus corona, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Kemudian sebagian besar kasus virus corona di Arab Saudi ditemukan di kamp-kamp pekerja dan area kumuh di sekitar Mekkah dan Madinah.

 Penyesalan Terdalam Ayah, Pulang dari Swalayan Justru Jadi Awal Petaka Bayinya Terinfeksi Corona

Lalu ketika wabah menyebar di Negeri "Petrodollar", Raja Salman (84) mengasingkan diri di sebuah pulau dekat Jeddah, sedangkan putra mahkota telah mengungsi ke lokal terpencil di pantai Laut Merah.

Seorang Menteri Kesehatan Arab pada Selasa (7/4/2020) memperingatkan, wabah mungkin baru dimulai di negara itu.

"Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimal 200.000," kata Tawfiq al-Rabiah kepada kantor berita pemerintah Saudi Press Agency(Kompas.com/ Aditya Jaya Iswara/ Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Jeddah Lockdown Lagi 15 Hari " dan "150 Anggota Kerajaan Arab Saudi Terinfeksi Covid-19, Bagaimana dengan Raja Salman?"

BACA JUGA: Tribunnewsmaker.com dengan judul Kasus Virus Corona Kembali Meningkat di Arab Saudi, Jeddah Kembali Lockdown Selama 15 Hari

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved