Polisi Nekat Bunuh Diri dengan Menembakkan Pistol di Depan Adik, Istri: Kayak Mimpi, Aku Gak Percaya
Bripka Mangara Alva Pasaribu (36) bunuh diri dengan menembakkan pistol dinasnya ke tubuhnya di depan adiknya, Ronal Nikson Pasaribu (33).
"Anak-anak kami ada dua masih kecil-kecil, enggak dipikirkannya itu nasib kami. Kayak mimpi aku ini enggak percaya suami ku sudah meninggal," kata dia dilansir dari Tribunnews.com.
Ika bercerita bertemu terakhir dengan suaminya pada Senin (1/6/2020) malam. Saat itu Ika dan suaminya serta dua anaknya sempat makan malam bersama.
• Tak Tega Lihat 2 Anaknya Kelaparan, Ibu Pilih Bunuh Diri karena Kehilangan Penghasilan Sejak Wabah
Ia mengatakan semuanya baik-baik saja. Selasa siang sekitar 11.30 waktu setempat, suaminya pergi dinas namun hanya menggunakan kaos dinas.
"Padahal Senin malam kami baru makan sama anak-anak semua, disitu enggak ada tanda apa-apa.
Semua baik-baik saja, baru besoknya Selasa jam setengah 12 Siang dia makan siang, baru dia pergi dinas. Pakai kaos dinas itu, tapi kemeja dinasnya itu tinggal di kursi," ungkap dia.
Ika sempat curiga karena suaminya tak kunjung pulang untuk mengambil kemeja dinasnya. Baru keesokan harinya ia mendapat kabar dari mertua jika suaminya sudah meninggal.
• Nasib Terkini Tiga Polisi yang Berperan atas Kematian George Floyd, Didakwa Pembunuhan
"Baru ya saya tungguin, kok enggak pulang-pulang si bapak ambil kemeja dinasnya.
Baru sampai akhirnya besoknya dapat kabar dari mertua saya, kalau bapak sudah meninggal, terkejut saya, seperti mimpi aja," tuturnya.
Ia mengaku sangat berat menghadapi masalah tersebut karena saat ditinggal suami, dua anak yang masih kecil.
"Saya selalu berdoa sama Tuhan Yesus minta pertolongan Tuhan Yesus. Saya tidak tau berbuat apa, saya hanya menyerahkan semuanya sama Tuhan," tutur dia.
Menurut Ika, ia belum melihat jenazah suaminya karena sempat pingsan saat mendengar suaminya meninggal dunia.
• Diduga Cekcok Masalah Harta, Suami Sampai Tega Bunuh Istri dengan Ular Kobra!
"Saya awalnya ditelefon sama mertua, katanya saya akan menjadi janda. Disitu saya sangat sedih, mau pingsan.
Saya kira kecelakaan, kaget, bahkan sekarang belum saya lihat itu mayatnya," tuturnya.
"Saya mau lihat tadi dilokasi, tapi dibilang bapak-bapak itu enggak boleh bu nanti ibu enggak tahan. Sampai sekarang saya belum ada lihat (mayatnya)."
"Enggak tahan saya lihat masuk ke dalam ruang autopsi pingsan nanti saya," tuturnya sambil menitikkan air mata.