Virus Corona

Banyak Warga Takut Rapid Test, Rela Gelontorkan 'Uang Damai' hingga Kabur ke Pulau Lain

Banyaknya masyarakat yang masih takut menjalani rapid test membuat mereka memilih menghalalkan segala cara untuk tak melakukannya.

Kolase TribunStyle
ilustrasi rapid test 

Di Kabupaten Buru, Maluku, puluhan ASN membolos kerja saat pelaksanaan rapid test.

Mereka tak hadir tanpa keterangan apa pun.

Tak hanya para staf, bahkan Kepala BKD Buru pun ikut tak hadir pada hari itu.

“Hanya 37 pegawai yang masuk kantor untuk jalani rapid test, sisanya tidak masuk. Kepala BKD juga tadi tidak ada,” kata Nani saat dihubungi dari Ambon, Jumat (5/6/2020).

Rapid test dilakukan usai ada satu orang pegawai BKD yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya.

Dari hasil rapid test, tiga ASN dinyatakan reaktif.

5. Pedagang pasar menangis ketika jalani rapid test

Seorang pedagang di Pasar Wates, Kulon Progo, berinisial S menangis saat mengikuti rapid test yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.

Bukan takut pada jarum suntik, pedagang itu terisak-isak lantaran khawatir dengan hasil rapid test-nya.

"Takut jika hasilnya positif bagaimana?" tanya S, seperti dilansirTribun Jogja.

Sebagai seorang pedagang, ia pun merasakan dilema antara melindungi dirinya atau tetap membuka warung untuk mencari penghidupan.

Selama ini, ia berinteraksi dan bertemu dengan banyak pembeli. Hal tersebut membuat rasa khawatir muncul.

"Virus corona itu menakutnya, makanya deg-degan," kata S saat itu.

(Kompas.com/Rahmat Rahman Patty, Dian Ade Permana, Firman Taufidurrahman, Maichel)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Cerita Warga Takut Di-Rapid Test, Malah Tawarkan "Uang Damai" dan Mengungsi ke Pulau Lain".


BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Banyak Warga Takut Rapid Test, Rela Gelontorkan 'Uang Damai' sampai Kabur ke Pulau Lain.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved