Virus Corona
Hasil Rapid Test Pria NTT Malah Reaktif Hamil, Keluarga Geram Petugas Enggan Akui Penyebab Kesalahan
Betapa terkejutnya mereka tatkala mendapati hasil rapid test Ariyanto Boik justru dinyatakan reaktif hami.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Keluarga Ariyanto Boik, seorang pria asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur / NTT meluapkan kekesalan mereka setelah membaca hasil rapid test anggota keluarganya.
Betapa terkejutnya mereka tatkala mendapati hasil rapid test Ariyanto Boik justru dinyatakan reaktif hami.
Padahal, seharusnya hasil rapid test warga menyatakan reaktif atau non-reaktif virus corona.
• Betapa Terkejutnya Pria Asal NTT Ini Tahu Hasil Rapid Test Malah Reaktif Hamil, Petugas Ngaku Salah
• 21 Warga Kontak Langsung dengan Pasien Positif Corona Tolak Jalani Rapid Test, Kini Rasakan Imbasnya
Sayangnya, ketika dikonfirmasi penyebab kesalahan, juru bicara Covid-19 terkait enggan membeberkannya.
Peristiwa ini bermula ketika Ariyanto Boik sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari lokasi dengan angka Covid-19 yang tinggi.
Maka dia harus menjalani karantina di Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.
Geruduk tempat karantina

Geram dengan hasil rapid test itu, keluarga Ariyanyo menggeruduk Rusun Ne'e yang digunakan sebagai tempat karantina.
Salah satu anggota keluarga, Naomi Toulasik pun mengultimatum petugas terkait hasil rapid test itu.
Dia mempertanyakan hasil rapid test yang tidak sejalan dengan tujuannya.
Petugas pun dituding tidak menjalankan tugas dengan baik.
"Kami minta petugas jangan main-main dengana penyakit ini (Covid-19), karena sudah memakan banyak korban," kata Naomi Toulasik.
Kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik, mengatakan saat itu petugas tidak memberikan jawaban atas hasil rapid test yang aneh itu.
Enggan Ungkap Penyebab Kesalahan
Namun akhirnya Gugus Tugas Percepatan Pencagahan dan Penanganan Covid-19 Rote Ndao mengakui adanya kesalahan dalam hasil rapid test Ariyanto.