Kisah Ibu Setia Tunggui Anaknya yang Positif Virus Corona, Mengaku Siap Jika Harus Tertular Covid-19

Seorang ibu di Tulungagung berinisial SR (40) rela menunggui putrinya, KPA (7) yang dinyatakan positif Covid-19.

Editor: Asytari Fauziah
Screenshot/Istimewa
Potongan gambar video viral seorang ibu dan anak yang dinyatakan positif Covid-19 sedang berpelukan ketika dibawa hendak dibawa tim medis ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta pada 20 April 2020. 

TRIBUNMATARAM.COM Seorang ibu di Tulungagung berinisial SR (40) rela menunggui putrinya, KPA (7) yang dinyatakan positif Covid-19.

Padahal, hasil tes swab ibu tersebut menunjukkan negatif.

Meski demikian, SR tetap setia menemani putrinya, menghibur dan mengusir rasa bosan KPA saat menjalani isolasi.

Putri yang dicintainya itu harus dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung karena terinfeksi corona.

"Mau tidak mau saya harus di sini, kasihan Nduk (panggilan anak perempuan), tidak ada yang merawat," kata SR, seperti dikutip dari Surya.co.id.

POPULER Penambahan Kasus Baru Virus Corona Tembus 1.331 Pasien, Pemerintah Ingatkan Kebiasaan Baru

Tak tega tinggalkan anak, siap tertular

Tak hanya menemani anaknya, setiap malam ia tidur bersama buah hatinya itu.

SR sadar betul dengan tingginya risiko penularan. Namun, ia mengaku siap.

"Hasil rapid test nonreaktif. Tapi saya sudah siap mental seandainya nanti tertular," tutur dia.

Lantaran berada di rumah karantina Covid-19, pasien lainnya selalu menjaga jarak dengan SR agar ia tak tertular.

Petugas medis juga rutin memberikan makanan dan suplemen untuk SR yang setia menunggui anaknya.

Begini Kondisi Ibu Hamil yang Ditolak Lahiran karena Tak Mampu Bayar Tes Corona, Bayinya Meninggal

Awal mula bocah 7 tahun itu dinyatakan positif

SR berkilas balik bagaimana anak perempuannya itu terinfeksi Covid-19.

Awalnya, anak sulung SR yang bekerja di salah satu pabrik rokok di Tulungagung menjalani rapid test.

Dari hasil rapid test, anak sulung SR dinyatakan reaktif.

Semenjak 2 Juni 2020, keluarganya pun menjalani karantina mandiri. Petugas medis juga melakukan tes swab pada anggota keluarganya.

Putrinya yang masih berusia 7 tahun, KPA rupanya dinyatakan positif ketika hasil tes swab keluar.

Sempat Gagal Napas Hingga Dirawat Selama 75 Hari di RS, Pria 48 Tahun Berhasil Sembuh dari Covid-19

KPA pun harus menjalani karantina seorang diri lantaran anggota keluarga lainnya, termasuk sang kakak negatif Covid-19.

Ia dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung. Sebab, karantina di rumah dinilai berpotensi tinggi menularkan Covid-19 ke anggota keluarga lainnya.

Seperti bocah pada umumnya, KPA sempat tak mau tinggal di lokasi karantina.

Namun setelah diberi pengertian, KPA bisa memahami.

"Dia sudah tahu dirinya terinfeksi virus corona. Dia sudah tahu saat ada petugas medis pakai APD menjemputnya," kata SR.

SR pun dengan sabar menemani anaknya yang berulangkali meminta pulang.

Ia kerap menemani SR bersepeda di kawasan karantina untuk mengusir kejenuhan putrinya.

Peta sebaran kasus Corona di Indonesia per provinsi
Peta sebaran kasus Corona di Indonesia per provinsi (covid19.go.id)

Kasus Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Pada Rabu (17/6/2020), Indonesia tercatat sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.

Kasus Covid-19 di Tanah Air pada Rabu mencapai 41.431 kasus dan 2.276 kematian. 

Sementara itu, hingga Rabu, catatan kasus Covid-19 di Asia Tenggara berjumlah 123.005 kasus.

Kemudian, selama 24 jam selanjutnya, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 1.331 kasus.

 POPULER Penambahan Kasus Baru Virus Corona Tembus 1.331 Pasien, Pemerintah Ingatkan Kebiasaan Baru

Terkait hal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkapkan, hingga Kamis (18/6/2020), ada 42.762 kasus Covid-19 di seluruh Indonesia. 

Menanggapi catatan jumlah kasus tertinggi se-Asia Tenggara itu, Yuri mengatakan bahwa kasus penularan Covid-19 masih terjadi.

Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia.
Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia. (Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)

"Ini menunjukkan bahwa penularan di luar masih ada, masih ada kasus positif, masih ada yang rentan (tertular)," ujar Yuri ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Oleh karena itu, pemerintah tidak bosan untuk selalu mengingatkan agar masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Menurut Yuri, masyarakat diminta tidak absen memakai masker saat keluar rumah, tidak membuat atau berada di kerumunan, menjaga jarak saat berkontak sosial dan rajin mencuci tangan memakai sabun.

Protokol kesehatan tersebut harus dijalankan, baik di rumah, di tempat umum, di tempat kerja, dan di sekolah.

"Tidak ada yang berubah dari protokol kesehatan. Tetap sama. Hanya bagaimana komitmen untuk menjalankannya," ucap Yuri.

Jika dijalankan terus-menerus, kata dia, protokol kesehatan akan menjadi sebuah kebiasaan baru, sehingga masyarakat tetap bisa mencegah risiko penularan meski tetap produktif beraktivitas.

 Gegara Ada Virus Corona, Lucinta Luna Tak Bisa Lakukan Perawatan Wajah di Dalam Penjara

Yuri juga mengatakan, pada Kamis, jaringan laboratorium penguji spesimen Covid-19 telah mampu menguji 20.650 spesimen dalam sehari.

Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan jejaring laboratorium yang dimiliki Indonesia sudah mampu melakukan uji spesimen sesuai target 20.000 ribu spesimen dalam sehari.

Saat disinggung lebih lanjut tentang target ke depannya, Yuri tidak mengatakan ingin berandai-andai.

"Masih harus bekerja keras. Kita kerjakan saja," kata dia. 

Selain penambahan kasus baru, Yuri juga mengumumkan penambahan jumlah pasien yang sembuh dalam 24 jam terakhir, yakni 555 orang, sehingga total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 16.789 orang.

 Naiknya Tagihan Listrik Meski Penggunaan Berkurang di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Penjelsan PLN

Kemudian, kasus kematian bertambah 63, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 2.339 orang.

Adapun kasus Covid-19 hingga saat ini ini tersebar di 435 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Yuri juga mengumunkan masih ada 36.689 orang dalam pemantauan (ODP) dan 17.923 pasien dalam pengawasan (PDP) hingga saat ini. (Kompas.com/ Editor : Pythag Kurniati/ Dian Erika Nugraheny/ Icha Rastika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saya Harus di Sini, Kasihan Genduk Tak Ada yang Merawat, Saya Siap Jika Tertular""dan "Kasus Covid-19 Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, Pemerintah: Patuhi Protokol Kesehatan!"

BACA JUGA: Tribunnewsmaker.com dengan judul Mengaku Siap Jika Harus Tertular Covid-19, Ibu Setia Tunggui Anaknya yang Positif Virus Corona

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved