Virus Corona
POPULER Lockdown Berakhir, Wanita di AS dan 15 Temannya Berpesta, Malah Positif Virus Corona
Dia dan 15 teman terpapar Covid-19 setelah berpesta untuk merayakan berakhirnya lockdown.
"Kami seharusnya memakainya, dan menerapkan social distancing," sesalnya.
Dia juga menuturkan, keputusan pemerintah negara bagian untuk membuka kembali wilayahnya di tengah pandemi virus corona dianggap terlalu cepat.
Berdasarkan data dari situs Worldometers, AS melaporkan hampir 120.000 orang meninggal karena virus corona, dengan kasus mencapai 2,2 juta.
Sementara di seluruh dunia, laporan infeksi Covid-19 mencapai 8,2 juta, dengan korban meninggal mencapai lebih dari 446.000.
Amerika Cetak Rekor Kematian Terbanyak dalam 24 Jam
John Hopkins University melaporkan, 2.108 orang meninggal dalam 24 jam terakhir hingga JUmat (10/4/2020) malam waktu setempat.
Kini, AS menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19.
Menurut worldometeres.info, 18.747 orang di AS telah meninggal akibat Corona, per Sabtu (11/4/2020) pagi.
Sebanyak 502.876 orang terinfeksi Covid-19 di negara Paman Sam tersebut.
Baca: Update Corona Global 11 April 2020: Menginfeksi 210 Negara, Tembus 1,6 Juta Kasus, Amerika Terbanyak
Baca: Amerika Serikat Kucurkan Dana Rp 36 Miliar Bantu Indonesia Tangani Pandemi Corona
27.314 orang sembuh.
Sementara, 456.815 orang masih menjalani perawatan.

AS telah melampaui Italia yang sebelumnya menjadi negara dengan tingkat infeksi dan kematian tertinggi di dunia.
Meskipun begitu, dilansir BBC.com, para ahli di gugus tugas Gedung Putih Covid-19 mengatakan, kurva wabah mulai mendatar di seluruh Amerika Serikat.
Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular di AS, juga setuju bahwa Amerika Serikat mulai memasuki tahap penurunan wabah, baik angka kasus maupun kematian.
Namun, meskipun ada kemajuan penting, upaya mitigasi seperti social distancing belum boleh dilonggarkan.