Berita Terpopuler
POPULER Gegara Es Krim Pria Tega Bunuh 2 Anak Tirinya, Ibu Histeris Lihat Putrinya Tewas di Parit
Dua bocah kakak beradik ditemukan tewas di parit sekolah setelah dibunuh ayah tiri gara-gara es krim.
Saat itu R mengirim pesan pada F jika ia telah membunuh IF dan RA. R juga memberi tahu lokasi mayat dua bocah tersebut.
F pun segera mendatangi sekolah Global Prima dan ia histeris saat menemukan anak pertamanya tewas. Ia berusaha menghubungi suaminya dan suami memberitahu letak mayat anak yang kedua.
Teriakan F membuat satpam dan warga sekitar langsung datang ke lokasi kejadian.
"Ayah tiri anak itu baru tinggal sebulan. Dia itu sedang kerja bangunan, mungkin ya, belum dapat duit, kesal sama anak tirinya yang minta belikan es krim, lalu bunuh anaknya. Ini kan semua dugaan saja. Karena pihak petugas masih melakukan penyelidikan," jelas Safrizal, warga sekitar lokasi ppenemuan mayat.
Dari informasi yang dihimpun, pembunuh tersebut memiliki ciri tubuhnya bertato.
"Kalau memang dia itu ya, dia itu bertato. Tapi yang paling kita sesalkan ya masa dia tega bunuh anaknya, sekalipun itu tiri. Dia harusnya bersyukur, ini malah bunuh," katanya.
Sementara itu Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan mengatakan sedang mendalami kasus tersebut.
"Nanti kalau sudah ada perkembangan kami sampaikan," ujarnya.
Berharap pembunuh dihukum seberat-beratnya

Muhammad Arif (32), ayah kandung salah satu korban yakni IF mengaku marah saat mendengar kabar nahas yang menimpa anaknya.
Arif mengatakan, dirinya adalah suami pertama dari ibu korban. Setelah bercerai, ibu korban kemudian diketahui menikah lagi dan memiliki anak kedua.
Hingga akhirnya menikah dengan ayah tiri yang jadi pelaku kasus dugaan pembunuhan ini.
"Sangat kesal, penasaran, pengin saja lihat wajah pelakunya kayak mana. Biar cepat ditangkap. Kenapa bisa setega itu, gara-gara dua buah es krim saja," ucapnya.
Ia mengaku tak mengenal pelaku yang disebut ayah tiri anaknya.
"Anak kan tinggal sama ibunya. Minggu pagi saya tahunya dari mantan istri menghubungi keluarga. Dikabari, saya langsung datang ke sini. Kok bisa kejadian seperti ini," ungkapnya.