Virus Corona
Banyak Keluarga Ambil Paksa Jenazah Pasien Virus Corona, Jokowi: Jangan Sampai Terjadi Lagi
Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya agar tak ada lagi keluarga yang mengambil paksa jenazah anggota keluarga mereka yang positif covid-19.
TRIBUNMATARAM.COM - Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya agar tak ada lagi keluarga yang mengambil paksa jenazah anggota keluarga mereka yang sudah didiagnosis positif Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi masih banyaknya keluarga yang mengambil paksa jenazah anggota keluarga mereka yang mengidap Covid-19 dari rumah sakit.
"Jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas Covid oleh keluarga," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020).
• 44 Pasien Positif Virus Corona Tak Mau Diisolasi di Rumah Sakit, Petugas Medis Tak Bisa Memaksa
"Itu saya kira sebuah hal yang harus kita jaga tidak terjadi lagi setelah ini," kata Jokowi.
Untuk itu ia meminta jajaran Kementerian Kesehatan, TNI-Polri, dan pemerintah daerah bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tak melakukan hal tersebut.

Ia meminta para tokoh agama dan masyarakat dilibatkan dalam berkomunikasi dengan masyarakat mengenai pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19.
Dengan demikian, tak terjadi pengambilan paksa jenazah yang dapat menularkan virus ke anggota keluarga lainnya.
"Pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, budayawan, sosiolog, antropolog dalam komunikasi publik harus secara besar-besaran harus kita libatkan," kata dia.
Cegat Ambulans, Keluarga Nekat Makamkan Jenazah Pasien Positif Covid-19 Tanpa Protokol Kesehatan
Pihak keluarga memakamkan jenazah pasien positif Covid-19 berinisial HK (57) yang diambil paksa dari dalam ambulans milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haulussy Ambon pada Jumat (26/6/2020).
Pemakaman jenazah itu berlangsung tanpa prosedur Covid-19 di kawasan Warasia, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Tindakan ini berbeda dengan kesepakatan antara pihak keluarga dengan tim medis setelah insiden pengambilan paksa jenazah dari ambulans tersebut.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang mengatakan, pihak keluarga telah menerima jenazah dimakamkan dengan prosedur pemulasaraan Covid-19.
• Viral Jenazah PDP Covid-19 Hanya Gunakan Popok Tanpa Pakai Kain Kafan, Ini Penjelasan Rumah Sakit
"Mereka sudah bisa terima, karena hasil tes ulang secara tes cepat molekuler (TCM) masih positif," kata Kasrul di lokasi pemakaman, Jumat (26/6/2020).
Awalnya, kata Kasrul, keluarga meminta jenazah dimakamkan di Masohi, Maluku Tengah. Tapi tim gugus tugas bernegosiasi dengan keluarga.
Tim gugus tugas dan keluarga pun setuju jenazah dimakamkan di kawasan Warasia.

"Jadi kita ambil jalan tengah, dari sisi kemanusiaan dan lain-lain, oke kita di sini (Warasi), tapi syaratnya harus protokol Covid-19," kata Kasrul.
Namun, puluhan keluarga yang berkumpul langsung menyerbu ambulans yang baru tiba di lokasi pemakaman.
Mereka mengeluarkan jenazah pasien berinisial HK itu dari peti. Lalu, mengambil alih pemakaman dan menggotong jenazah ke liang lahat.
Sebagian besar warga yang menggotong jenazah itu terlihat tak mengenakan masker, apalagi alat pelindung diri lengkap.
Sementara, terdapat tiga orang yang menunggu di liang lihat. Dua di antara mereka mengenakan baju hazmat.
Tapi, mereka tak mengenakan sarung tangan, pelindung wajah, dan masker.
• Viral Jenazah PDP Covid-19 Hanya Gunakan Popok Tanpa Pakai Kain Kafan, Ini Penjelasan Rumah Sakit
Kasrul mengaku, pemakaman tanpa prosedur Covid-19 itu di luar kendali gugus tugas. Kejadian itu terjadi secara spontan.
"Itu spontan, nanti kita lihat karena ini di luar kendali kita," kata dia.
Keluarga melayat ke rumah sakit
Saat jenazah masih berada di rumah sakit, keluarga pun sempat melayat karena mendapatkan kabar korban meninggal.
Saat ini, sejumlah keluarga memeluk jasad korban yang meninggal karena Covid-19 itu. Ketika dikonfirmasi, Kasrul mengaku tak tahu tentang hal itu.
Tapi, ia memastikan keluarga melayat ke rumah sakit.
"Semua (keluarga) tadi pagi ke sana (RSUD dr Haulussy)," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga mengadang mobil ambulans milik RSUD dr Haulussy Ambon yang membawa jenazah pasien positif Covid-19 di Jalan Jenderal Sudirman, Ambon, pada Jumat sore.
• Viral Video Warga Menangis Lepas Bidan Desa Terpapar Corona Dijemput Ambulans, Suara Bergetar Doakan
Warga mengadang iringan mobil ambulans yang dikawal polisi itu. Mereka mengambil paksa peti jenazah dari mobil ambulans dan dibawa ke rumah duka.
Dalam insiden itu, warga sempat menghardik tim relawan dan tenaga medis yang membawa jenazah.
Mereka juga terlibat adu mulut dengan sejumlah polisi yang mengawal jenazah. (Kompas.com/ Rakhmat Nur Hakim/ Bayu Galih/ Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty/ Dheri Agriesta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Jangan Ada Lagi Ambil Paksa Jenazah yang Jelas-jelas Covid-19" dan "Setelah Cegat Ambulans, Keluarga Makamkan Jenazah Pasien Positif Tanpa Protokol Covid-19"
BACA JUGA: Tribunnewsmaker.com dengan judul Presiden Joko Widodo: Jangan Sampai Terjadi Lagi Keluarga Merebut Jenazah yang Positif Covid-19