Virus Corona
POPULER Setelah Ditolak 18 RS, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Sempat Minta Tolong Tak Bisa Bernapas
Saat meninggal dunia pada 28 Juni 2020 silam, lelaki itu sempat menyatakan kalimat terakhirnya.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNMATARAM.COM - Nasib malang dialami oleh seorang pria asal Bengaluru, India yang akhirnya meninggal dunia setelah ditolak 18 rumah sakit.
Penolakan ini terjadi lantaran pihak rumah sakit takut tertular Covid-19.
Mirisnya, saking kesakitannya pria itu sampai meminta tolong agar dibawa ke rumah sakit.
Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, pasien itu mengalami gejala napas pendek selama lebih dari satu hari.
Akan tetapi, ia tidak segera mendapatkan pemeriksaan karena kurangnya alat tes virus corona.
Ia akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah ditolak 18 rumah sakit.
• POPULER Niat Baik Dokter Sugih Bantu Merawat, Malah Disuruh Tangani 190 Pasien Corona Sendiri
• Sejak Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia, 66 Kabupaten/Kota Ini Tak Terdampak Covid-19
Saat meninggal dunia pada 28 Juni 2020 silam, lelaki itu sempat menyatakan kalimat terakhirnya.
"Saya tak kuat lagi. Tolong bawa saya ke rumah sakit, saya tak bisa bernapas," ujarnya di detik-detik terakhir.
Berdasarkan laporan media di India, pada Minggu (28/6/2020) keluarga pria itu sudah menghubungi 32 rumah sakit, dan mengunjungi 18 di antaranya.

Bahkan seperti dilansir Gulf News Rabu (1/7/2020), beberapa dari rumah sakit itu merupakan lokasi rujukan bagi pasien Covid-19.
Sayangnya, tidak ada satu pun fasilitas medis di Bengaluru yang bersedia menerima dan merawat pria berusia 52 tahun tersebut.
Insiden itu pun viral, dengan netizen mengecam sikap apatis tim medis dan kurangnya sisi kemanusiaan yang ditunjukkan dalam kasus itu.
"Situasi yang menyedihkan. Sepertinya kemanusiaan sudah mati di sini. Ditolak oleh 18 rumah sakit," jelas akun Twitter @shrikantbhure.
Dilaporkan Times of India, pria yang merupakan pengusaha garmen di Austin, mengeluh demam tinggi dan susah bernapas, yang merupakan gejala virus corona, pada Sabtu (27/6/2020).
Keponakan pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengungkapkan, dia segera membawa pamannya ke RS Bowring dan Lady Curzon.