Virus Corona
Ratusan Warga Ambil Paksa Jenazah Positif Covid-19 di Mataram NTB, Dirawat karena Keserempet Truk
Para warga tak terima MS disebut positif corona lantaran ia dirawat karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Sopir taksi jalani rapid test
Taufik memastikan sopir taksi yang dipaksa membawa jenazah pasien MS ke rumah duka akan menjalani rapid test Covid-19. Hal itu untuk memastikan sopir tersebut tak tertular.
Taksi itu juga tak diizinkan beroperasi sementara waktu. Mobil tersebut akan disemprot menggunakan cairan disinfektan.
Taufik mengatakan, kasus pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 kerap terjadi di beberapa rumah sakit rujukan corona.
Ia berharap warga mengutamakan keselamatan dan menyerahkan penanganan jenazah pasien sesuai protokol Covid-19.
Terdapat 1.391 kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Senin (6/7/2020). Sebanyak 98 pasien meninggal.
Kasus tertinggi tercatat di Kota Mataram dengan 614 kasus positif Covid-19. Sebanyak 37 pasien di antaranya meninggal.

Kasus Serupa
Sebanyak 300 warga dengan menggunakan senjata tajam mengadang ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19, di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Jatim, Rabu (10/6/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Selain mengadang, warga juga mengambil paksa jenazah pasien berinisial S (60) yang meninggal di Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan.
Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat mengatakan, petugas medis berhazmat mencoba mempertahankan jenazah.
• Petugas Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19 Beri Pesan: Tidak Ada yang Kebal dengan Penyakit Ini
Namun, warga mengancam petugas. Mereka juga mengancam akan membakar ambulans. Hal itu membuat petugas mengalah.
Setelah jenazah berhasil diambil warga, petugas disuruh pulang. Baju hazmat yang dikenakan petugas dilepaskan warga dengan paksa.
"Warga ingin jenazah dimakamkan tanpa protokol Covid-19 karena daerahnya tidak mau ada orang yang terpapar corona," ujar Syaiful saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).

Syaiful menjelaskan, keluarga mendampingi saat petugas membawa jenazah.