Berita Terpopuler

POPULER Bawa Ratusan Piala & Daftar 8 Sekolah, Anak Yatim Piatu Putus Sekolah karena Tak Lolos PPDB

Aristawidya Maheswari tak dapat memungkiri kekecewaan yang dirasakannya lantaran harus putus sekolah tahun ini karena tidak lolos PPDB Jakarta 2020.

Editor: Asytari Fauziah
Tribunnews.com/Herudin
Sejumlah orangtua murid yang terdampak polemik PPDB utamakan usia demodepan Gedung Balai Kota DKI Jakarta 

Saya enggak mungkin sekolah jauh dari rumah saya. Zonasi itu mencakup rumah saya.

Harusnya itu hak saya, jangan usia yang diduluin. Kan zonasi, pakai jarak," ujarnya.

 DIBUKA HARI INI Link Pendaftaran 6 Sekolah Kedinasan, IPDN, STIS hingga STIN, Jadwal Lengkap

Naira tinggal di bilangan Bukit Duri Selatan, Tebet, Jakarta.

SMA 8, SMA 26, dan SMA 54 menjadi pilihannya utamanya.

Dari rumahnya, SMA 8 berjarak sekitar 1,3 kilometer.

Selain tiga SMA itu, Naira juga memilih SMA 100, SMA 27, SMA 79, SMA 55, dan SMA 3.

Perasaan sedih tentu juga dirasakan Naira.

Usahanya belajar dan mendapatkan nilai bagus untuk mencari SMA sia-sia.

Ia bercerita selalu belajardari pagi dan rajin mengerjakan tugas sekolah hingga persiapan ujian nasional (UN).

Saat PPDB DKI Jakarta 2019, pemerintah Jakarta mempertimbangkan nilai ujian nasional (UN) jenjang SMP sebagai syarat masuk SMA.

 Beda dengan Mendikbud, Ikatan Dokter Anak Imbau Kegiatan Sekolah Tidak Dibuka sampai Desember 2020

Namun pemerintah Jakarta mendadak merubah aturan.

Tadinya zonasi menerapkan jarak rumah dengan sekolah.

Namun kini usia jadi indikator daya tampung jika sekolah melebihi kapasitas.

"Sedih bangetlah, saya capek-cape belajar.

Gunanya saya belajar itu apa? Gitu lho," ujar Naira.

Saat memantau PPBD DKI Jakarta jalur zonasi, ia tak berhenti menangis.

Naira mengaku hampir setiap hari menangis karena tak diterima di SMA pilihannya.

"Saya sudah ngarep banget, yang dekat dan lumayan kualitasnya.

Umur saya masih muda," kata Naira.

Tanggapan Orang Tua

Lidya Widyasari, orangtua Naira mengaku tak mampu untuk membiayai anaknya jika sekolah swasta.

Ia mengaku lebih baik menunggu PPDB tahun depan.

"Di dalam planning hidup saya, enggak ada rencana swasta," ujar Lidya seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

 Siswa SMP Ditemukan Gantung Diri Pakai Dasi Sekolah, Sempat Diancam Orang Tua Gegara Kebiasaan Ini

Apalagi ia ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai karyawan swasta.

Selain Naira, ada juga adiknya, Naufal, yang kini sedang menempuh PPDB DKI Jakarta 2020 di jenjang SMP.

"Saya sudah tanya teman-teman untuk sekolah swasta, mahal." tambahnya.

Lidya juga ragu dengan sekolah swasta lainnya.

Ia menimbang tentang akreditasi dan lingkungan sekolah yang reputasinya belum diakui.

"Terus terang saya takut pergaulannya di sekolah," jelas Lidya.

Saat ini, Lidya masih berusaha untuk mencoba PPDB DKI Jakarta 2020 jalur prestasi. 

(Kompas.com/ Kontributor Jember, Bagus Supriadi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Lolos PPDB Jakarta, Pelajar Peraih Ratusan Penghargaan Akhirnya Putus Sekolah" dan judul ""Kadang Anak Saya Tertawa Sendiri, Tak Mau Makan, Bagaimana Seorang Ibu Melihat Anaknya Seperti Itu..""

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Meski Gondol Ratusan Piala & Daftar 8 Sekolah, Anak Yatim Piatu Putus Sekolah karena Tak Lolos PPDB.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved