Transkrip Kata Terakhir George Floyd Dirilis, 20 Kali Lebih Akui Tak Bisa Napas, Panggil Ibu & Anak

Dalam transkrip video viral yang menunjukkan momen Floyd sekarat, terdengar lebih dari 20 kali, pria tersebut mengatakan kesulitan bernapas.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
TribunStyle.com/kolase Instagram
kasus kematian George Floyd 

Derek Chauvin, yang menjadi pelaku utama karena menindihkan lututnya, dijerat dengan pasal pembunuhan level dua dan tiga.

Jika terbukti bersalah, baik Chauvin dan tiga rekannya yang didakwa bersekongkol dan membantunya bakal mendekam selama 40 tahun di penjara.

Floyd sebelumnya ditangkap karena menggunakan uang palsu senilai 20 dollar, sebelum Chauvin menindihnya dengan ketiga polisi lain hanya melihat.

Video Lain Juga Lebih Kejam

Sebuah video baru di balik pembunuhan George Floyd oleh tiga oknum polisi tersebar, ternyata lebih kejam.

Kematian George Floyd, pria kulit hitam yang dibiarkan tewas setelah polisi menindih lehernya masih terus dalam penyelidikan.

Kepergiannya yang seolah disengaja menimbulkan banyak perlawanan di seluruh penjuru dunia.

Sebuah video yang dirilis oleh pengacara keluarga George Floyd mengungkap fakta baru mengenai kasus pembunuhannya.

 Nasib Terkini Tiga Polisi yang Berperan atas Kematian George Floyd, Didakwa Pembunuhan

 POPULER Hasil Autopsi Kematian George Floyd, Penyebab Kematian Pembunuhan karena Leher Ditindih

Video berdurasi lebih dari empat menit itu diunggah oleh Benjamin Crump baik di Instagram maupun Twitter pada Minggu (14/6/2020), di mana Twitter durasinya dipotong menjadi dua menit.

Dalam video baru tersebut, nampak pengguna jalan yang kebetulan melintas memperingatkan para polisi bahwa George Floyd tidak bergerak.

Pada saat itu, leher Floyd ditindih oleh Derek Chauvin, di mana sebelumnya dia ditangkap karena menggunakan uang palsu untuk berbelanja.

"Cek denyutnya bung. Dia tidak bergerak. Dia sama sekali tidak bergerak," kata seorang pria kulit hitam dalam insiden Minneapolis, 25 Mei lalu.

Dilansir Russia Today, mendapat peringatan tersebut, salah satu penegak hukum yang bernama Tou Thao merespons dengan berkacak pinggang.

Dia berdiri tegak di depan Chauvin, yang terus menindih Floyd. "Apakah kalian akan membunuh pria ini bung?" tanya warga yang lain.

"Dia berkulit hitam, tak akan ada yang peduli," sahut yang lain. Pada akhirnya, Floyd dibawa oleh ambulans. Namun, nyawanya tak tertolong.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved