Geger Penemuan Tulang Belulang Terikat Sarung di Pohon Cokelat, Hilang Sejak Pamit Ambil Laundry
Warga Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali digegerkan dengan penemuan mayat yang tinggal tulang belulang terikat di sebuah pohon cokelat dengan sarung.
TRIBUNMATARAM.COM - Warga Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali digegerkan dengan penemuan mayat yang tinggal tulang belulang terikat di sebuah pohon cokelat dengan sebuah sarung.
Jasad itu ditemukan di tengah tegalan milik seorang penduduk bernama Wayan Toko.
Polisi berhasil mengungkap identitas korban melalui KTP yang ada di dompet.

Penemuan jasad manusia di Banjar Parekan, Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, menggegerkan warga sekitar.
• Nagita Slavina Bongkar Pengalaman Pahit Pacaran dengan Mantan, Ancaman Bunuh Diri sampai Minum Kutek
• POPULER Jessica Iskandar Blak-blakan Pahit Pernikahannya dengan Mantan Suami, Nyaris Bunuh Diri
Jasad manusia tersebut pertama kali ditemukan seorang warga bernama I Made Wirata di pinggir sungai, wilayah tegal atau tanah milik Wayan Toko pada Minggu (19/7/2020).
Saat itu dirinya sedang mencari pohon untuk dijadikan bonsai.
Setelah mengetahui jasad korban yang tinggal tulang belulang tersebut, sontak ia terkejut dan langsung melaporkan kepada pihak desa dan dilanjutkan ke polisi.
Mendapat laporan itu, polisi langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.
Saat itu, kondisi korban diketahui sudah tinggal tulang belulang dan rahang korban ditemukan menempel di kain sarung yang terikat di pohon cokelat.
Korban diketahui mengenakan baju warna hijau bertuliskan jack daniel, celana jeans warna biru, celana dalam merah marun, handuk, dan ikat pinggang hitam.
Dari olah TKP, polisi juga menemukan botol baygon dan bungkusan tas plastik berisi celana dalam, sarung, baju, obat sangobion, korek gas, dan hand body.
Termasuk dompet korban warna cokelat yang di antaranya berisi uang Rp 50.000 dan kartu debit BRI.
Mendapati temuan itu, dugaan sementara korban meninggal akibat bunuh diri.
"Ya, diduga bunuh diri. Tapi, kami masih belum bisa menyimpulkan, masih diperiksa," kata Kasubag Humas Polres Badung Ketut Gede Oka Bawa, saat dihubungi, Senin (20/7/2020) pagi.
Terungkap identitas korban

Setelah melakukan olah TKP dan barang bukti yang ditemukan di lokasi, korban diketahui bernama Rokani (44) asal Tulungagung, Jawa Timur.
Sedangkan kerangka korban dievakuasi ke RSUP Sanglah oleh petugas BPBD untuk dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu, Dyan Eko Saputro yang mengaku keluarga korban mengatakan, Rokani diketahui meninggalkan tempat tinggalnya di Gianyar pada 27 April 2020.
Saat itu korban pamit meninggalkan rumah untuk pergi mengambil laundry. Tapi setelah itu justru menghilang dan tak bisa dihubungi lagi.
Karena tak ada kabar, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarga ke Polsek Ubud pada 9 Juni 2020.
Korban Pemerkosaan Bunuh Diri
Nasib malang dialami oleh seorang ibu muda yang memilih bunuh diri lantaran tak kuat menanggung malu setelah diperkosa tujuh orang pemuda asing.
Wanita muda itu pun meninggalkan seorang anak yang masih berusia 6 tahun.
Hingga saat ini polisi berusaha mengusut tuntas kasus ini lantaran dinilai sebagai kejahatan besar.
Seorang ibu muda di Bangkalan, Madura, tewas bunuh diri pada Rabu (1/7/2020). Ibu muda itu merupakan korban pemerkosaan yang dilakukan tujuh pemuda beberapa waktu lalu.
• POPULER Cerita Mencekam Bidan dan Perawat Disekap 4 Jam, Barang Dirampok hingga Diancam Diperkosa
• Gambar Gadis Terikat Siswi Bunuh Bocah adalah Dirinya yang Diperkosa Pacar dengan Kelainan Seksual
Polres Bangkalan telah mengidentifikasi enam dari tujuh terduga pelaku pemerkosaan terhadap ibu muda yang merupakan warga Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan itu.

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sorbanapraja telah menggrebek rumah tiga terduga pelaku.
"Namun target yang kami identifikasi sebagai pelaku tidak ada di rumah, enam pelaku terus kami kejar," kata Agus seperti dikutip dari Surya.co.id, Senin (6/7/2020).
Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus ini. Sebab, korban meninggal pada Rabu (1/7/2020).
"Sejumlah saksi yang kami harapkan memberikan informasi, tidak mengenali para pelaku. Itu sebuah kerepotan," jelasnya.
Diperkosa tujuh pemuda
Korban awalnya dijemput dua orang menggunakan sepeda motor untuk berbelanja di sebuah minimarket pada Kamis (25/6/2020).
Usai belanja, tiga orang itu diadang tujuh orang yang mengaku sebagai keluarga korban.
Dua penjemput itu menyerahkan korban karena percaya dengan hal itu. Sebab, tujuh pemuda itu menyebut korban telah beberapa hari menghilang.
Tujuh pemuda itu membawa korban ke sebuah hutan di Desa Bungkek, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan.
Mereka pun memperkosa korban. Lokasi kejadian berjarak sekitar 600 meter dari rumah korban.
Korban diancam
Agus mengatakan, korban bunuh diri pada Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban meninggalkan seorang anak berusia enam tahun.
"Ada ancaman kepada korban setelah dua hari kejadian pemerkosaan. Ini kasus luar biasa, semoga lekas terungkap," kata Agus.
Agus menyebut, dua penjemput korban telah diperiksa sebanyak dua kali. Mereka berstatus sebagai saksi.
Barang bukti penting dari dua saksi itu, lanjutnya, juga sudah diserahkan ke penyidik.
Masyarakat saat ini pun mulai terbuka memberikan keterangan. Saksi-saksi lain juga mulai muncul.
"Belum kami temukan sementara ini keterkaitan (dua penjemput korban). Tapi tidak menutup kemungkinan, jika nanti para pelaku tertangkap," jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pengungkapan kasus pemerkosaan itu melibatkan sejumlah tim laboratorium forensi, ahli digital forensik, dan scientific investigation Polda Jatim.
"Tentu ini tidak mudah, kami melakukan penyelidikan secara masif. Namun secara prinsip kasus pemerkosaan ini sudah terungkap berdasarkan dua alat bukti," ungkap Rama.
Pelaku Diburu
Menurutnya, enam dari tujuh pelaku telah teridentifikasi. Polisi fokus mengejar para pelaku.
"Kami sudah menentukan enam tersangka. Ada yang masih di Bangkalan, sebagian sudah ada di luar (Bangkalan). Bahkan berada di luar Jatim," jelasnya.
Rama mengimbau para pelaku menyerahkan diri. Sehingga perkara ini segera tuntas.
"Jika tidak kami akan kejar ke mana pun, sampai kapan pun," tegasnya.
Rama menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
"Keluarga korban keberatan autopsi. Penyebab kematian korban belum ditentukan. Namun hasil olah TKP ditemukan beberapa cairan dan tanda-tanda khusus visum dari dokter," pungkas Rama.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Kompas.com/Kontributor Bali, Imam Rosidin/Kontributor Polewali, Junaedi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Penemuan Jasad Manusia di Badung, Terikat di Pohon Cokelat dan Tinggal Tulang Belulang" dan judul "Ibu Muda Bunuh Diri Setelah Diperkosa 7 Pemuda di Hutan, Polisi: Pelaku Terus Kami Kejar"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Tulang Belulang Manusia Ditemukan Terikat Sarung di Pohon Cokelat, Hilang Sejak Pamit Ambil Laundry.