Bocah 5 Tahun Ditenggelamkan Hidup-hidup di Toren Air karena Berkata Kasar, Berontak selama 10 Menit
Dalam keterangannya, Hamid mengaku membunuh AP karena sakit hati dengan perkataan kasar korban.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Hendra mengatakan, korban sempat memberontak.
"Setelah lebih kurang 10 menit korban tidak berontak, tersangka HA melepaskan badan korban tenggelam dalam toren yang berisi air. Kemudian tersangka meninggalkan korban dan menuju kembali ke kamar kontrakannya," kata Hendra.
Terkait fenomena perkataan kasar yang terucap dari mulut korban kepada pelaku, Polresta Bandung melibatkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung untuk mengusut fenomena tersebut.
Diduga, lingkungan di sekitar tempat tinggal korban juga banyak anak seumurannya yang sudah terbiasa berkata kasar.
Selain itu, ada pula dugaan eksploitasi anak di sekitar lingkungan tempat tinggal korban dan pelaku.
"Kita panggil P2TP2A untuk mendalami kasus ini. P2TP2A ini akan menentukan apakah terjadi eksploitasi anak atau tidak," ujar Hendra.
Hamid Sempat Hilang
Sebelumnya,
Jasad tak berdosanya kali pertama ditemukan oleh seorang bocah sebayanya yang mengira AP adalah boneka.
Polisi pun meyakini bocah 5 tahun tersebut dibunuh.
Pasalnya, posisi toren terbilang tinggi dan tak mungkin dijangkau oleh tubuh AP yang kecil.
Kejanggalan demi kejanggalan pun mulai tampak tatkala ayah tiri AP kini menghilang.
• Fakta Baru Kematian Editor Metro TV, Polisi Duga Tempat Pembunuhan Yodi Prabowo di Lokasi Lain
• POPULER Fakta Baru Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo, TKP Mayat Diduga Bukan Lokasi Eksekusi
Padahal, seluruh keluarganya langsung berkumpul begitu jasad AP ditemukan tak bernyawa.
Ayah tiri korban Hamid Arifin (25) pun hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Menurut Aisah, suaminya pegi entah kemana sejak sang anak ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam toren.