Pria Ini Sukses Sediakan Internet Murah di Kampung dengan Pasang Kabel Sendiri, Kini Terkendala Izin
Ialah Budi Hermawan, seorang pria yang membantu warga kampung Cilimushideung menikmati internet murah.
TRIBUNMATARAM.COM - Ialah Budi Hermawan, seorang pria yang membantu warga kampung Cilimushideung menikmati internet murah.
Penemuan yang dilakukan Budi dianggap sangat membantu aktivitas siswa sekolah yang harus dilakukan secara daring lantaran pandemi Covid-19.
Namun, masih ada kendala izin terkait apa yang dilakukan Budi ini.
Warga Kampung Cilimushideung yang berada di perbatasan Desa Mekarsari dan Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, sejak satu minggu belakangan, sudah bisa menikmati internet murah.

• Tuai Kecaman, Latihan Instal Windows 10 di Kartu Prakerja Bayar 260 Ribu, Padahal di Internet Gratis
• Fakta-fakta Terbaru Dampak Kerusuhan Fakfak Papua Barat, Korban, Kerusakan, Internet, Respon Polisi
Fasilitas internet murah tersebut didapat dari program yang digagas Badan Usaha Milik Kampung ( Bumka).
Adalah Budi Hermawan (44), pendiri Bumka Tekno Sains yang ada di Kampung Cilimus Hideung, sekaligus pencetus ide kampung teknologi.
Pria yang telah malang melintang bekerja di berbagai perusahaan Informasi Teknologi dan jaringan tersebut membangun sendiri jaringan kabel fiber optik di kampungnya, hingga menyediakan fasilitas internet murah bagi warganya.
“Impian saya sejak lima tahun lalu, sekarang bisa terwujud, saat ini dalam satu minggu sudah 5 kilometer jaringan kabel fiber optik yang terpasang dari target 15 kilometer,” jelas Budi, Senin (20/07/2020).
Dengan jaringan internet yang telah terbangun, menurut Budi, saat ini ada 257 kepala keluarga di dua desa, yaitu Desa Mekarsari dan Cibunar, yang bisa menikmati internet murah tanpa batas seharga 33.000 per bulan.
Selain itu, warga juga bisa menikmati paket internet harian hingga mingguan.
“Pembelian paketnya ke Bumka, nanti tinggal beli paketnya ke pengurus RT atau RW atau pengurus Bumka langsung,” jelas Budi.
Budi sendiri menargetkan, jaringan kabel fiber optik sepanjang 15 kilometer di akhir bulan Juli ini bisa segera terpasang.
Dengan begitu, makin banyak warga di Desa Cibunar dan Mekarsari yang bisa menikmati layanan internet murah ini.
Budi mengakui, jaringan internet yang dibangunnya, sampai saat ini masih terkendala karena belum memiliki izin Internet Service Provider (ISP).
Karenanya, demi tersedianya internet murah bagi masyarakat, terutama para siswa yang saat ini sekolah daring, Budi berharap pemerintah bisa membantu memfasilitasi pengurusan ISP jaringan internet yang dibangunnya.