Siswi SD di NTT Bingung Belajar dari Rumah Tak Ada HP, Tak Tahu Internet : Cuma Tahu Namanya
Bagaimana mau menikmati jika di desa mereka saja sama sekali tak ada sinyal internet, bahkan listrik sekalipun.
"Kami dengar orang ngomong di kota anak sekolah belajar di televisi dan internet. Itu kami dengar saja. Kami di sini mau seperti itu, tetapi listrik dan jaringan internet tidak ada. Sinyal telepon saja susah," ungkap Velisia.
Saat malam tiba, penerangan hanya dibantu lampu pelita. Kondisi itu pun sudah dianggap biasa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Basilius Teto menjelaskan, selama Covid-19, para guru tetap mendampingi siswa dengan kunjungan ke rumah.
Kunjungan itu terjadwal dan mengikuti protokol kesehatan, yakni memakai masker dan menjaga jarak.
"Guru-guru pakai jadwal kunjung ke rumah siswa untuk memberikan materi. Guru juga rutin memberikan tugas rumah kepada siswa," ujar Basilius saat dihubungi Kompas.com, Selasa pagi.
Basilius menambahkan, sejak pekan lalu, semua sekolah di Kabupaten Manggarai Timur sudah berjalan normal dengan sistem sif.
Meski menerapkan sistem sif, guru dan siswa tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan mengecek suhu sebelum masuk kelas.
Terkait siswa-siswi SDI Taga Laga Buru yang belum masuk sekolah, Basilius menyebut bahwa mereka belum mendapatkan jadwal.
Wacana Mendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi Covid-19.
Menurut analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar.
• Tak Mau di Swasta & Pilih Sekolah Tahun Depan, Siswi SMP: Harusnya Hak Saya, Jangan Usia Diduluin
"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model.
Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020).
Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.