Virus Corona
Efek Samping Vaksin Covid-19 dari China setelah Diuji Coba ke Relawan, Nyeri hingga Demam
Efek samping vaksin virus corona yang berasan dari China setelah diuji coba ke relawan.
Awal Mei kemarin, WHO telah mengumpulkan 8,1 miliar dollar AS.
Pemerintah dan perorangan juga telah meningkatkan dukungan terhadap penelitian virus corona ini.
• Siap Produksi Massal Vaksin Virus Corona Desember 2020, China Klaim: Harus Berhasil, 99% Efektif
Pada awal Juni, pemerintah dan organisasi di seluruh dunia menjanjikan 8,8 miliar dollar AS untuk membantu mengimunisasi anak-anak di negara-negara termiskin di dunia.
Dana tersebut akan diarahkan ke aliansi global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) yang membeli dan mendistribusikan vaksin untuk anak-anak di daerah miskin.
Pada bulan April, Badan Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis AS, sebuah badan federal yang mendanai teknologi pemberantasan penyakit mengumumkan menginvestasikan 1 miliar dollar AS untuk mendukung pengembangan vaksin American Covid-19.
Obat Virus Corona
Sementara vaksin virus corona belum ditemukan penelitian untuk melakukan pengobatan untuk pasie yang psoitif virus corona.
Menurut Milken Institute, sebuah lembaga think tank yang berbasis di California, ada lebih dari 220 perawatan yang dipertimbangkan.
Namun, keefektifan dan risiko efek sampingnya masih diperdebatkan oleh para ilmuwan dan pembuat kebijakan.
Obat-obatan yang berpotensi digunakan untuk mengobati penyakit seperti hidroksi klorokuin, yang digunakan untuk mengobati malaria, di mana telah disebut-sebut sebagai salah satu cara untuk mengobati pasien Covid-19.
Update Vaksin Covid-19 di Indonesia

Saat ini, Indonesia sedang menjalin kerja sama dengan China dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/6/2020), Indonesia mengembangkan vaksin melalui perusahaan Sinovac.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut jika saat ini pemerintah melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus berupaya menggelar serangkaian penelitian untuk menemukan vaksin tersebut.
Penelitian yang dilakukan Lembaga Eijkman dan Universitas Airlangga menyesuaikan dengan karakter virus corona yang menyebar di Indonesia.