Virus Corona

Efek Samping Vaksin Covid-19 dari China setelah Diuji Coba ke Relawan, Nyeri hingga Demam

Efek samping vaksin virus corona yang berasan dari China setelah diuji coba ke relawan.

YouTube WGBH News
ilustrasi penemuan vaksin corona 

TRIBUNMATARAM.COM - Efek samping vaksin virus corona yang berasan dari China setelah diuji coba ke relawan.

Seluruh dunia tengah berfokus untuk menemukan vaksin virus corona.

Kabar baiknya, Indonesia sendiri melalui Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama BUMN Bio Farma akan melakukan uji klinis calon vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada 1.620 orang.

ilustrasi penemuan vaksin corona
ilustrasi penemuan vaksin corona (YouTube WGBH News)

Penelitian akan dilakukan pada awal Agustus 2020 setelah mendapatkan izin penelitian dari Komite Etik Penelitian Universitas Padjadjaran.

Virus Corona di Indonesia Tembus 41.431 Kasus, Pemerintah Ingatkan Kebiasaan Baru & Belum Ada Vaksin

POPULER Update Perkembangan Vaksin Corona, Sudah Diuji Coba ke Manusia hingga Rincian Biayanya

Dokter Eddy Fadliana, selaku Manajer Lapangan Tim Penelitian Uji Klinis Tahap 3 Calon Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, mengatakan, meski dinyatakan aman untuk manusia, pada uji klinis fase pertama dan kedua yang telah dilakukan di China,  ada efek samping yang akan ditimbulkan ketika vaksin tersebut disuntikkan kepada manusia.

"Kita berpatokan pada penelitian. Dari penelitian yang dipublikasikan, ada reaksi lokal berupa nyeri di tempat suntikan  20 sampai 25 persen (dari jumlah orang yang menjadi relawan uji klinis fase satu dan dua)," kata Eddy saat konferensi pers di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad Jalan Prof Eyckman, Kota Bandung, Rabu (22/7/2020).

Lebih lanjut, Eddy menambahkan, pada uji klinis fase satu dan fase dua, beberapa relawan yang telah disuntik calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd (Sinovac), mengalami radang paru-paru, diare, dan penyakit lainnya.

"Setelah diaudit tidak berhubungan dengan vaksin," ungkapnya.

Selain itu, dari uji klinis fase satu dan dua, calon vaksin yang dibuat dari virus corona yang dimatikan ini dipastikan tidak menimbulkan penyakit baru.

"Fase satu dan fase dua menunjukkan tingkat keamanan cukup tinggi. Pada fase satu dan dua tidak timbul demam, hanya reaksi lokal nyeri di tempat suntikan tadi," jelasnya.

Ketua Tim Penelitian Uji Klinis Tahap 3 Calon Vaksin Covid 19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Profesor Kusnandi Rusmil menambahkan, nyeri bekas suntikan calon vaksin covid-19 tersebut akan hilang dengan sendirinya.

"Nyerinya akan hilang sendiri dalam berapa jam. Yang nyerinya hilang sampai dua hari paling hanya beberapa orang," tandasnya.

Seperti diketahui, sebanyak 2.400 sampel calon vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd, China, tiba di Indonesia. Bakal vaksin itu akan diuji klinis di laboratorium milik PT Bio Farma (Persero) dan fasilitas penelitian lain di dalam negeri. 

Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan. Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama enam bulan.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, calon vaksin yang dikirim Sinovac diterima Bio Farma pada 19 Juli 2020. Kandidat vaksin itu akan diuji klinis tahap 3.

Yang Harus Diketahui Tentang Vaksin Covid-19

Ilustrasi vaksin virus corona. Rusia mengklaim telah menemukan vaksin corona yang dianggap vaksin paling menjanjikan saat ini..
Ilustrasi vaksin virus corona. Rusia mengklaim telah menemukan vaksin corona yang dianggap vaksin paling menjanjikan saat ini.. (Fresh Daily)

Secara keseluruhan, AS memimpin perlombaan vaksin dengan 39 proyek penelitian, baik secara mandiri atau dalam kemitraan dengan negara lain.

Sementara itu, lembaga dan perusahaan China tengah mengerjakan 20 proyek penelitian vaksin virus corona.

Dari 39 proyek yang sedang berjalan di AS, 11 di antaranya telah melampaui fase praklinis, yang berarti pengujian telah dilakukan pada manusia.

Amerika Serikat menggarap tiga vaksin covid-19.

Sedangkan China mengerjakan lima vaksin lainnya.

Calon vaksin terkemuka sedang dikembangkan oleh perusahaan farmasi raksasa AstraZeneca yang berbasis di Inggris.

Kabar selanjutnya diperkirakan dapat datang pada awal September.

 Jubir Penanganan Corona Indonesia Sebut Upaya Penemuan Vaksin Covid-19 Belum Ada yang Berhasil

Di akhir Mei sebuah studi mengatakan bahwa percobaan fase satu dari vaksin Covid-19 potensial yang dikembangkan oleh ahli virologi militer China menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Mayor Jenderal Chen Wei yang memimpin tim peneliti mengungkapkan kemampuan untuk memicu respons kekebalan tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin akan melindungi manusia dari Covid-19.

Dana yang Dikeluarkan

Untuk meneliti vaksin melawan virus corona ini banyak dana yang dikeluarkan.

Dana sebanyak puluhan miliar dolar telah disuntikkan ke dalam penelitian vaksin Covid-19.

Sekitar 2,38 miliar dollar AS telah dihabiskan untuk 11 proyek teratas yang sedang dalam tahap uji klinis.

WHO mempercepat penelitian dan memfasilitasi komunikasi internasioal.

Awal Mei kemarin, WHO telah mengumpulkan 8,1 miliar dollar AS.

Pemerintah dan perorangan juga telah meningkatkan dukungan terhadap penelitian virus corona ini.

 Siap Produksi Massal Vaksin Virus Corona Desember 2020, China Klaim: Harus Berhasil, 99% Efektif

Pada awal Juni, pemerintah dan organisasi di seluruh dunia menjanjikan 8,8 miliar dollar AS untuk membantu mengimunisasi anak-anak di negara-negara termiskin di dunia.

Dana tersebut akan diarahkan ke aliansi global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) yang membeli dan mendistribusikan vaksin untuk anak-anak di daerah miskin.

Pada bulan April, Badan Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis AS, sebuah badan federal yang mendanai teknologi pemberantasan penyakit mengumumkan menginvestasikan 1 miliar dollar AS untuk mendukung pengembangan vaksin American Covid-19.

Obat Virus Corona

Sementara vaksin virus corona belum ditemukan penelitian untuk melakukan pengobatan untuk pasie yang psoitif virus corona.

Menurut Milken Institute, sebuah lembaga think tank yang berbasis di California, ada lebih dari 220 perawatan yang dipertimbangkan.

Namun, keefektifan dan risiko efek sampingnya masih diperdebatkan oleh para ilmuwan dan pembuat kebijakan.

Obat-obatan yang berpotensi digunakan untuk mengobati penyakit seperti hidroksi klorokuin, yang digunakan untuk mengobati malaria, di mana telah disebut-sebut sebagai salah satu cara untuk mengobati pasien Covid-19.

Update Vaksin Covid-19 di Indonesia

Peta sebaran kasus Corona di Indonesia per provinsi
Peta sebaran kasus Corona di Indonesia per provinsi (covid19.go.id)

Saat ini, Indonesia sedang menjalin kerja sama dengan China dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/6/2020), Indonesia mengembangkan vaksin melalui perusahaan Sinovac.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut jika saat ini pemerintah melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus berupaya menggelar serangkaian penelitian untuk menemukan vaksin tersebut.

Penelitian yang dilakukan Lembaga Eijkman dan Universitas Airlangga menyesuaikan dengan karakter virus corona yang menyebar di Indonesia.

Lalu sampai mana proses pembuatan vaksin virus corona ini?

Baca: Viral, Seniman asal Surabaya Akan Hirup Udara dari Mulut Pasien Corona, Sebut Soal Konspirasi

Peneliti senior Lembaga Eijkman, Prof David Muljono menerangkan jika saat ini masih dalam proses preclinical.

"Progresnya kita sudah sampai di level preclinic. Kalau ini berhasil langkah berikutnya adalah kita tes di laboratorium kemudian disiapkan diujicobakan hewan," jelas Prof David pada kanal YouTube tvOneNews pada Kamis (11/6/2020).

Prof David menjelaskan jika vaksin harus diujicobakan pada hewan terlebih dahulu.

"Tahapannya hewan kecil dulu ya biasanya, lalu ke hewan yang lebih besar lalu primata baru ke manusia." lanjur Prof David.

"La manusia itu namanya preclinical trial fase satu, dua, dan tiga," pungkas Prof David.

Di tempat lain, peneliti utama vaksin Covid-19 UNPAD, Prof Kusnandi Rusmil memperkirakan kapan vaksin corona bisa beredar luas.

"Kan ini kira-kira sembilan bulan. Akhir tahun 2020, tahun 2021 awal bisa keluar," tegas Prof Kusnandi.

Baca: Kasus Positif Virus Corona Meningkat, Doni Monardo Beberkan Fakta Menggembirakan di Balik Itu

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Herawati Aru Sudoyo menyampaikan bahwa LBM Eijkman ikut serta dalam menemukan dan membuat vaksin Covid-19.

Hera menyebutkan, sambil menunggu ketersediaan vaksin, semua elemen masyarakat harus tetap menerapkan protokol hidup sehat, serta menjaga jarak dan interaksi sosial.

Sampai saat ini sudah ada 115 kandidat vaksin dari seluruh dunia untuk Covid-19. Delapan di antaranya siap untuk uji klinik, dan dua sudah siap untuk diuji di Indonesia. 

(Kompas.com/ Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana) (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Efek Samping Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China Saat Disuntikkan ke Relawan"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Efek Samping Vaksin Covid-19 dari China setelah Diuji Coba ke Relawan, Ada Nyeri hingga Demam.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved