Berita Terpopuler
POPULER Polisi Nyatakan Yodi Prabowo Bunuh Diri, Keluarga Tak Percaya karena Banyak Kejanggalan
Polisi nyatakan Yodi Prabowo tewas bunuh diri, keluarga tak percaya karena banyak kejanggalan.
TRIBUNMATARAM.COM - Polisi nyatakan Yodi Prabowo tewas bunuh diri, keluarga tak percaya karena banyak kejanggalan.
Keluarga tak percaya polisi simpulkan Yodi Prabowo bunuh diri, ungkap sejumlah kejanggalan yang tak terjawab.
Polisi akhirnya menyimpulkan penyebab kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo lantaran bunuh diri.
Pihaknya pun memberikan sejumlah bukti yang dianggap memperkuat kesimpulan tersebut.
Namun, kesimpulan polisi itu diragukan keluarga Yodi.

• Perkuat Dugaan Yodi Prabowo Bunuh Diri, Polisi Buktikan Korban Terekam CCTV Beli Pisau Sendiri
• Terungkap Sosok Wanita L yang Bertekad Rebut Yodi Prabowo dari Suci: Gue Harus Dapetin Yodi!
Suwandi, ayah almarhum Yodi Prabowo yang ditemukan tewas di pinggir jalan tol JORR Ulujami pada 10 Juli lalu tak percaya anaknya tewas karena bunuh diri.
Menurut Suwandi, banyak kejanggalan dari pemaparan polisi, terutama soal alasan bunuh diri karena Yodi sedang depresi.
Suwandi mengaku Yodi tidak menunjukkan gelagat orang yang tengah depresi. Yodi, sebut dia, bahkan masih membantu ibunya hingga berencana mencari tambahan untuk biaya pernikahan dia.
"Dia baru beli laptop. Untuk apa? Untuk cari uang tambahan karena dia ingin menikah," kata Suwandi dalam wawancara dengan Metro TV sesaat setelah polisi memaparkan hasil penyidikan, Sabtu (25/7/2020).
"Kalau orang depresi pasti malas. Mandi saja malas, apalagi bekerja?" kata dia lagi.
Bahkan di hari Yodi menghilang, sebut Suwandi, anaknya itu masih menyelesaikan pekerjaan di Metro TV dengan baik.
Suwandi pun heran dengan penjelasan polisi soal empat kali tusukan di tubuh Yodi dan indikasi bunuh diri.
Menurut Suwandi, jika ada empat kali tusukan di dada dan leher, seharusnya bercak darah juga ditemukan baik di jaket hingga masker yang dikenakannya.
Bukti yang Dipaparkan Polisi
Editor Metro TV, Yodi Prabowo terekam kamera CCTV Ace Hardware tengah membeli pisau yang ditemukan di lokasi mayatnya ditemukan.
Bukti baru ini memperkuat dugaan polisi bahwa Yodi tewas bunuh diri.
Dirkirmum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade mengatakan fakta terkait pisau yang ditemukan dekat jenazah Yodi Prabowo.

• POPULER Sempat Ucapkan Hal Aneh Pada Kekasihnya, Yodi Prabowo Diduga Psikologi Forensik Bunuh Diri
• POPULER Sebelum Meninggal Dunia, Yodi Prabowo Bertemu Kekasih dan Wanita Lain, Disuruh Memilih Satu
Dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, dia mengatakan pisau tersebut di beli Yodi Pranowo sendiri dari Ace Hardware, Rempoa, Tanggerang Selatan. Hal tersebut berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan polisi
"Pisau ini punya ciri khas khusus dijual di Ace Hardware," kata dia.
Dia diduga membeli pisau tersebut tidak lama sebelum penemuan jenazah Yodi Prabowo. Polisi pun memeriksa Ace Hardware Rempoa terkait penemuan pisau tersebut.
"Kami periksa di Ace Hardware, ternyata setelah kita tanya dalam satu minggu pisau jenis itu hanya laku dijual," kata Tubagus.
Pihak kepolisian pun memeriksa rekaman kamera CCTV di Ace Hardware.
"Ternyata kami temukan korban sedang membeli pisau tersebut. Baju yang dikenakan sama persis dengan baju yang dipakai saat jenazah ditemukan," kata Tubagus.
Saat pisau ditemukan di dekat jenazah, terdapat percikan darah di ujung pisau. Pihaknya memastikan bahwa darah tersebut sesuai dengan DNA Yodi Prabowo.
Sidik jari di semua barang bukti di lokasi juga hanya terdapat sidik jari Yodi.
Polisi sudah mengambil sampel sidik jari hingga DNA seluruh anggota keluarga dekat hingga teman-teman dekat korban. Hasilnya, seluruh sidik jari dan DNA tidak ada yang cocok dengan yang ditemukan di semu barang bukti.
Polisi menduga, Yodi mengakhiri hidupnya seorang diri karena depresi yang dialaminya.
Untuk diketahui, Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Yodi tertelungkup di dekat tembok. Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.
Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.
Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Pakar Psikologi Forensik Juga Sebut Bunuh Diri
Penyelidikan akan kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo masih terus bergulir.
Sejumlah kejanggalan pun perlahan justru ditemukan di lokasi tewasnya Yodi.
Meski demikian, polisi tak menyerah dan terus mengumpulkan sejumlah saksi.
Sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap rambut misterius dan sebilah pisau yang ditemukan di lokasi.
Polisi sempat berharap, dua bukti itu bisa menggiring pada sosok pelaku.
• POPULER Temuan Rambut di TKP Ternyata Milik Yodi Prabowo, Polisi Ungkap Bukti Lain Jadi Kunci
• Rambut Ditemukan di Lokasi Tewasnya Editor Metro TV, Polisi Sangsikan Kesaksian Kekasih Yodi Prabowo
Akan tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan, rambut tersebut rupanya milik korban.
Pun dengan pisau di lokasi yang diduga menjadi penyebab tewasnya Yodi juga memiliki sidik jari korban.

Seorang pakar psikologi frensik, Reza Indragiri memberikan kemungkinan lain terkait pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Hal itu karena Reza Indragiri ini menyoroti pesan terakhir yang diucapkan Yodi Prabowo pada sang kekasih, Suci Fitri Rohmah.
Pembunuhan Yodi Prabowo ini sempat memunculkan dugaan adanya motif asmara dan cinta segitiga.
Meski begitu, Reza Indragiri selaku pakar psikologi forensik mengungkapkan hal berbeda.
Menurut sang pakar psikologi forensik, masyarakat saat ini sudah didoktrin dengan narasi bahwa Yodi Prabowo ini dibunuh atau pembunuhan editor Metro TV.
"Kalau saya lihat pemberitaan di media, masyarkat sudah terkunci dengan asusmi tunggal.
Bahwa almarhum ini meninggal dunia dikarenakan pembunuhan," ujar Reza Indragiri, dikutip TribunMataram.com dari Youtube Apa Kabar Indonesia tvOne.
Namun, Reza Indragiri menyebut masih ada 4 spekulasi terkait motif kematian Yodi.
Motif tersebut bisa disingkat dengan NAHS, yakni natural (alami), accident (kecelakaan), homicide ( pembunuhan) dan suicide ( bunuh diri).
"Sepanjang belum ada keputusan final, maka ada 4 spekulasi yang pantas kita letakkan di atas meja. Mengenai mengapa ada orang kehilangan nyawa.
Kami menyebutnya di psikologi forensik itu adalah NAHS," ungkap psikologi forensik.
Sang psikologi forensik menyebut bahwa motif alami dan kecelakaan tidak mungkin terjadi pada kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Pasalnya, ada sejumlah luka di tubuh Yodi Prabowo yang bisa dipastikan hal tersebut bukan karena alamiah atau kecelakaan.
Sehingga yang tersisa dan yang patut dicurigai soal kematian editor Metro TV ini adalah pembunuhan atau bunuh diri.
"Spekulasi ketiga, Homicide atau pembunuhan. Publik sudah mengunci bahwa ini adalah pembunhuhan.
Tinggal satu, yakni suicide atau bunuh diri," ungkap Reza Indragiri.
Akan tetapi, Reza Indragiri malah mencurigai soal pesan terakhir atau kata-kata terakhir dari Yodi Prabowo untuk sang kekasih, Suci Fitri Rohmah.
Karena menurutnya, pesan terakhir tersebut terasa janggal.
"Saya menemukan kutipan di media online. Kutipan ini kurang lebih berbunyi 'kalau aku pergi, kamu merasa sedih gak?' yang disampaikan oleh salah seorang saksi," bongkar psikologi forensik.
Dalam ilmu psikologi, pesan terakhir tersebut menyiratkan tanda adana pemikiran untuk bunuh diri.

"Bagi masyarakat awam, kalimat seperti itu ah sepele, itu kan sedih biasa saja.
Tapi bagi orang-orang yang mempelajari psikologi atau psikiatri, kalimat semacam itu merupakan tanda-tanda sebagai suicidal aldiation, pemunculan pemikiran tentang bunuh diri," imbuh Reza Indragiri.
Lebih lanjut, Reza Indragiri menyebut polisi harus terus menginvestigasi kematian editor Metro TV Yodi Prabowo ini karena pembunuhan atau bunuh diri.
"Paling tidak ada 2 kemungkinan yang harus terus diinvestigasi oleh pihak kepolisian.
Satu, kemungkinan almarhum meninggal karena pembunuhan, atau yang kedua almarhum meninggal karena bunuh diri," tegas Reza Indragiri.
"Polisi yang akan menemukan jawabannya," pungkas Reza Indragiri.
(Kompas.com/ Walda Marison) (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Simpulkan Yodi Prabowo Bunuh Diri, Keluarga Tidak Percaya" dan judul "Diduga Bunuh Diri, Yodi Prabowo Beli Pisau Sendiri di Ace Hardware hingga Tak Ada Sidik Jari Lain".
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Polisi Nyatakan Yodi Prabowo Bunuh Diri, Keluarga Tak Percaya karena Banyak Kejanggalan.