Amphetamine Diduga Punya Efek Luar Biasa Membuat Tubuh Yodi Tahan Sakit saat Ditusuk Bertubi-tubi
Dokter Ahli Forensik RS Polri Arif Wahyono mengungkapkan dugaan peran besar Amphetamine dalam meninggalnya Yodi Prabowo.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Dokter Ahli Forensik RS Polri Arif Wahyono mengungkapkan dugaan peran besar Amphetamine dalam meninggalnya Yodi Prabowo.
Banyaknya luka tusukan di tubuh Editor Metro TV ini tak lepas dari efek Amphetamine yang ditemukan di dalam urinennya.
Menurut Arif, Amphetamine merupakan obat yang bisa memberikan efek luar biasa pada penggunanya.
Selain meningkatkan keberanian, pengaruh Amphetamine ini dianggap sebagai pemicu Yodi berani bunuh diri.
Pasalnya, pengaruh Amphetamine pada diri orang yang mengkonsumsinya dengan orang biasa sangatlah berbeda.
Pengaruh amphetamin menurut Arif, bisa mendorong Yodi Prabowo melakukan bunuh diri dengan luka tusuk yang bertubi.
"Efek dari amphetamin orangnya jadi jingkrak-jingkrak kemana-mana dan punya tenaga lebih sampe napas lebih kuat, mungkin saja bisa seperti itu," kata Arif Wahyono.

Arif Wahyono mengatakan penggunaan amphetamin bisa beberapa hari atau beberapa jam sebelum Yodi Prabowo tewas.
"Sebelum melakukan, perkiraan secara teori 3 hari sebelum meninggal, maksimal, masih sehari sebelumnya atau beberapa jam sebelumnya bisa saja," kata Arif Wahyono soal kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan Yodi Prabowo positif amphetamine.
Hal tersebut dipastikan pasca tim forensik melakukan pemeriksaan.
• Sebut Yodi Prabowo Bunuh Diri, Polisi Jelaskan Beda Kedalaman 4 Luka Tusuk di Tubuh Editor Metro TV
• Sebelum Tewas & Dinyatakan Bunuh Diri, Yodi Prabowo Sempat Periksa di Poli Penyakit Kulit & Kelamin
"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksa ada amphetamine berarti dia pakai," kata Tubagus saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Yodi diduga tengah dirundung depresi sehingga mengkonsumsi amphetamine.
Pengaruh amphetamine itu lah yang diduga menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.
"Meningkatnya keberanian yg luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Tubagus Ade.
Terkait konsumen amphetamine, Tubagus belum mengetahui sejak kapan dia mengkonsumsi barang tersebut.
"Untuk barangnya sejak kapan di konsumsi kita belum masuk ke sana, itu nanti bagian dari satuan narkoba," ucap dia.
Polisi akhirnya menyimpulkan penyebab kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo lantaran bunuh diri.
Pihaknya pun memberikan sejumlah bukti yang dianggap memperkuat kesimpulan tersebut.
Namun, kesimpulan polisi itu diragukan keluarga Yodi.

• Perkuat Dugaan Yodi Prabowo Bunuh Diri, Polisi Buktikan Korban Terekam CCTV Beli Pisau Sendiri
• Terungkap Sosok Wanita L yang Bertekad Rebut Yodi Prabowo dari Suci: Gue Harus Dapetin Yodi!
Suwandi, ayah almarhum Yodi Prabowo yang ditemukan tewas di pinggir jalan tol JORR Ulujami pada 10 Juli lalu tak percaya anaknya tewas karena bunuh diri.
Menurut Suwandi, banyak kejanggalan dari pemaparan polisi, terutama soal alasan bunuh diri karena Yodi sedang depresi.
Suwandi mengaku Yodi tidak menunjukkan gelagat orang yang tengah depresi. Yodi, sebut dia, bahkan masih membantu ibunya hingga berencana mencari tambahan untuk biaya pernikahan dia.
"Dia baru beli laptop. Untuk apa? Untuk cari uang tambahan karena dia ingin menikah," kata Suwandi dalam wawancara dengan Metro TV sesaat setelah polisi memaparkan hasil penyidikan, Sabtu (25/7/2020).
"Kalau orang depresi pasti malas. Mandi saja malas, apalagi bekerja?" kata dia lagi.
Bahkan di hari Yodi menghilang, sebut Suwandi, anaknya itu masih menyelesaikan pekerjaan di Metro TV dengan baik.
Suwandi pun heran dengan penjelasan polisi soal empat kali tusukan di tubuh Yodi dan indikasi bunuh diri.
Menurut Suwandi, jika ada empat kali tusukan di dada dan leher, seharusnya bercak darah juga ditemukan baik di jaket hingga masker yang dikenakannya.
Bukti yang Dipaparkan Polisi
Editor Metro TV, Yodi Prabowo terekam kamera CCTV Ace Hardware tengah membeli pisau yang ditemukan di lokasi mayatnya ditemukan.
Bukti baru ini memperkuat dugaan polisi bahwa Yodi tewas bunuh diri.
Dirkirmum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade mengatakan fakta terkait pisau yang ditemukan dekat jenazah Yodi Prabowo.

• POPULER Sempat Ucapkan Hal Aneh Pada Kekasihnya, Yodi Prabowo Diduga Psikologi Forensik Bunuh Diri
• POPULER Sebelum Meninggal Dunia, Yodi Prabowo Bertemu Kekasih dan Wanita Lain, Disuruh Memilih Satu
Dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, dia mengatakan pisau tersebut di beli Yodi Pranowo sendiri dari Ace Hardware, Rempoa, Tanggerang Selatan. Hal tersebut berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan polisi
"Pisau ini punya ciri khas khusus dijual di Ace Hardware," kata dia.
Dia diduga membeli pisau tersebut tidak lama sebelum penemuan jenazah Yodi Prabowo. Polisi pun memeriksa Ace Hardware Rempoa terkait penemuan pisau tersebut.
"Kami periksa di Ace Hardware, ternyata setelah kita tanya dalam satu minggu pisau jenis itu hanya laku dijual," kata Tubagus.
Pihak kepolisian pun memeriksa rekaman kamera CCTV di Ace Hardware.
"Ternyata kami temukan korban sedang membeli pisau tersebut. Baju yang dikenakan sama persis dengan baju yang dipakai saat jenazah ditemukan," kata Tubagus.
Saat pisau ditemukan di dekat jenazah, terdapat percikan darah di ujung pisau. Pihaknya memastikan bahwa darah tersebut sesuai dengan DNA Yodi Prabowo.
Sidik jari di semua barang bukti di lokasi juga hanya terdapat sidik jari Yodi.
Polisi sudah mengambil sampel sidik jari hingga DNA seluruh anggota keluarga dekat hingga teman-teman dekat korban. Hasilnya, seluruh sidik jari dan DNA tidak ada yang cocok dengan yang ditemukan di semu barang bukti.
Polisi menduga, Yodi mengakhiri hidupnya seorang diri karena depresi yang dialaminya.
Untuk diketahui, Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Yodi tertelungkup di dekat tembok. Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.
Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.
Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Amphetamine Diduga Miliki Efek Luar Biasa Membuat Tubuh Yodi Tahan Sakit saat Ditusuk Bertubi-tubi.