Berita Terpopuler
POPULER Kisah Marno Mantan Kondektur Bus yang Pilih Tinggal di Hutan Gara-gara Kendaraannya Mogok
Marno tinggal di istana kecilnya bersama istri, adik, dan iparnya. Ia dulunya bekerja sebagai kondektur bus dalam Kota Jakarta.
TRIBUNMATARAM.COM - Kisah pria dan keluarganya memilih tinggal di hutan setelah mobil mogok.
"Yang penting jangan panjang tangan." Begitu pesan Marno, lelaki paruh baya yang 15 tahun tinggal di gubuk kecil di lahan Perhutani, Bungursari, Purwakarta.
Marno tinggal di istana kecilnya bersama istri, adik, dan iparnya. Ia dulunya bekerja sebagai kondektur bus dalam Kota Jakarta.
Suatu hari, kendaraan yang ia naiki mogok. Marno pun memilih bermalam di area lahan yang kini ia tinggali. Saat itu ada saung milik warga.
"Saya berkenalan, akhirnya tidur di sini," ujarnya.
• Akhirnya Terungkap, Bayi yang Ditemukan Tanpa Tangan di Hutan, Dibuang Setelah Dilahirkan di Toilet
Marno kemudian memilih tinggal di lahan tepian hutan itu. Ia pun membawa pula istri dan adiknya tinggal di tempat tersebut, meski tinggal di rumah seadanya.
Rumahnya sebagian terdiri dari seng bekas, plastik, dan karung.

Meski begitu, Marno tak tinggal diam. Ia berkebun singkong.
"Nanam sampeu (singkong)," ujar Marno saat ditanya anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
Kepada Dedi, Marno menyebut hasil penjualan singkong tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Dapat Rp 20.000 buat beli beras," ujar dia.
Meski belasan tahun tinggal di rumah yang kurang layak, pria asal Subang itu mengaku ikhlas. Baginya, yang penting tak mencuri.
"Yang penting enggak panjang tangan," ujar Marno.
• Kronologi Hilangnya 3 TKI di Hutan Sejak April, Nekat Jalan Kaki dari Malaysia karena Lockdown
Sementara itu, Dedi Mulyadi memuji semangat dan keikhlasan Marno.
"Pesannya cuma satu, tidak mencuri," ujar Dedi dalam video yang diunggah pada akun Facebook miliknya.