Viral Hari Ini

Tangis Tukang Ojek Viral yang Motornya Dicuri Penumpang Berganti Senyuman, Traktir Mi Ayam Modusnya

Tangis Puji Santoso, tukang ojek yang menangis dalam video viral akhirnya tergantikan senyuman.

(Dok. Tangkap layar video Instagram Info Serang)
Tukang Ojek bernama Puji Santoso menangis setelah motornya dibawa kabur penumpang yang mengaku anggota intel, Rabu (30/7/2020). 

TRIBUNMATARAM.COM - Tangis Puji Santoso, tukang ojek yang menangis dalam video viral akhirnya tergantikan senyuman.

Niat hati melaporkan pada polisi terkait hilangnya motor yang masih dalam cicilan itu, Puji justru mendapatkan motor baru.

Berikut kronologi Puji kehilangan motornya saat ditraktir mi ayam oleh sang penipu.

Seorang tukang ojek di Serang, Banten, Puji Santoso (59) menangis usai ditipu penumpangnya.

POPULER Kronologi Pria Tendang Driver Ojek Online Hingga Jatuh & Terjungkal, Didatangi Ratusan Ojol

Demi Bertahan Hidup di Tengah Corona, Cerita Ojek Online Rela Jual Cincin Kawin dan Televisinya

Setelah mengantar satu setengah jam dan menempuh perjalanan 40 kilometer, motor Puji dibawa kabur oleh penumpang itu.

Namun, mendung berganti pelangi. Tangisan Puji kini berubah menjadi senyuman.

Ia tak menyangka akan mendapatkan hadiah sepeda motor usai insiden memilukan itu.

Mengantar 40 kilometer selama satu setengah jam

Rabu (29/7/2020), Puji telah bersiap mencari nafkah sebagai tukang ojek.

Kemudian, seorang lelaki mendatangi Puji dan meminta diantarkan dari Pasar Rau Kota Serang ke lokasi tujuan.

Lelaki itu merupakan penumpang pertamanya hari itu.

"Cuma bilang minta diantar ke Rangkasbitung, dia penumpang pertama saya hari itu, penglaris lah, makanya saya mau walaupun jauh," kata Puji.

Ditraktir mi instan, motor dibawa kabur

Puji harus menempuh perjalanan 40 kilometer untuk mengantar penumpangnya hingga ke Rangkasbitung, Lebak.

Lelaki penumpang Puji tersebut mengaku bertugas sebagai anggota intel.

Ia juga mengaku pergi ke Rangkasbitung untuk mengurus kasus narkoba.

Satu setengah jam kemudian, Puji dan penumpangnya sampai di Rangkasbitung.

Lelaki itu kemudian mengarahkan motor Puji ke Balong yakni sebuah danau tak jauh dari Alun-alun Rangkasbitung.

Di tempat itu, Puji diajak ke sebuah warung dan membelikan Puji mi instan.

Tangis Puji

Lelaki yang mengaku intel itu lalu memesan dua porsi mi instan. Satu porsi ia berikan pada Puji.

Lelaki itu lalu meminjam motor Puji dan kembali memesan satu porsi mi instan untuk temannya.

Ia juga meminta Puji menunggu karena akan menggunakan lagi jasanya ke Serang.

Puji dijanjikan uang bayaran Rp 300.000,00.

"Habis itu dia telepon seseorang, lalu pesan mie satu lagi, katanya buat temannya, ngomong begitu sambil pergi bawa motor saya katanya mau jemput (teman), saya saat itu kayak orang linglung," kata Puji.

Tangis Puji pun pecah saat menyadari motornya rupanya dibawa kabur dan tak kembali, badannya juga lemas seketika.

Puji pun melaporkan kejadian kehilangan itu ke Polres Lebak.

Betapa terkejutnya ia, Puji justru mendapat hadiah sepeda motor, Rabu (29/7/2020).

Usai mengurus laporan di Satreskrim Polres Lebak, sebuah sepeda motor diserahkan padanya.

"Terima kasih banyak, saya tidak tahu harus dari mana cari pengganti motor, itu satu-satunya mata pencaharian saya," ujar Puji sembari memeluk Wakapolres Lebak Kompol Ari Satmoko yang bertugas menyerahkan motor tersebut.

Usai kejadian itu, Puji mengaku akan lebih berhati-hati.

"Tidak berani lagi bawa penumpang yang jauh ke luar kota, bakal lebih waspada," kata dia.

Polisi juga memastikan akan menindaklanjuti laporan Puji dan mengejar pelaku.

Kisah Ojol Lain

Pengemudi ojek online, Hisyam Masruri, mengungkapkan telah menjual beberapa barang berharga demi bisa memenuhi kebutuhan selama pandemi Corona di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (29/4/2020).

Hisyam merupakan seorang pengemudi ojek online yang mengadu nasib di Jakarta.

Baca: Sejumlah Kebun Binatang Kesulitan Pakan Akibat Pandemi Covid-19, Hendak Korbankan Rusa untuk Harimau

Selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diketahui ojek online dilarang mengangkut penumpang.

Hingga akhirnya membuat pendapatan Hisyam menurun.

Hisyam kemudian tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli makanan.

Pengemudi Ojek Online, Hisyam Masruri mengungkapkan telah menjual beberapa barang berharga demi bisa memenuhi kebutuhan selama pandemi Corona di Jakarta.
Pengemudi Ojek Online, Hisyam Masruri mengungkapkan telah menjual beberapa barang berharga demi bisa memenuhi kebutuhan selama pandemi Corona di Jakarta. (Tangkap layar kanal YouTube Najwa Shihab)

Agar memiliki uang, Hisyam merelakan cincin kawinnya untuk dijual.

Tak hanya itu, Hisyam juga sudah menjual televisi yang ia miliki.

Meski demikian, ponsel milik Hisyam belum akan dijual karena masih dibutuhkan untuk bekerja.

"Sampai cincin kawin saya jual, TV saya jual," ungkap Hisyam.

"Handphone belum saya jual karena saya butuh buat ngojek," lanjutnya.

Hal tersebut membuat Hisyam bersikeras untuk pulang kampung.

Karena Hisyam sudah tidak memiliki uang sama sekali.

Meskipun ada sanksi yang menyebutkan para pemudik akan dikenakan denda maksimal Rp 100 juta.

Hisyam pun tak peduli dengan sanksi yang diberlakukan bagi para pelanggar.

Karena uang sepeserpun sudah tak memiliki hingga bingung mencari makan.

Baca: Refly Harun Sebut Ada Ketidakjelasan Status Dampak Corona: Darurat Bencana atau Darurat Kesehatan?

Baca: Fakta Pengobatan Hydroxychloroquine yang Dikabarkan Justru Tingkatkan Kematian Pasien Corona

"Kalau saya sudah tidak punya uang sama sekali," terang Hisyam.

"Dan apapun yang terjadi kita tetap akan mau pulang."

"Kita Rp 1.000 aja udah nggak punya, makan aja bingung boro-boro bayar denda 'kan gitu," tambahnya.

Hisyam menyampaikan, daripada bingung di Jakarta maka lebih baik pulang ke kampung halaman.

Karena ia takut akan melakukan tindak kriminal.

Di mana apabila sudah urusan perut kosong, maka akan berlari ke arah kriminal.

Hisyam kini sudah tidak berharap apapun kepada pemerintah.

Ia hanya ingin pulang dan sampai ke kampung halaman.

Meskipun sampai saat ini Hisyam mengaku belum ada rencana setelah pulang kampung.

Yang terpenting bagi Hisyam adalah saat sudah berkumpul dengan keluarga.

"Saya udah nggak banyak berharap," jelas Hisyam.

"Cuma pengin bisa pulang sampai kampung udah itu aja."

"Nggak ada bayangan, ya seadanya saja," imbuhnya.

Hisyam menyebutkan, mungkin akan melakukan kegiatan bertani ketika berada di kampung.

Dalam kesempatan itu, Hisyam juga mengungkapkan alasan lain dirinya berpendirian teguh untuk pulang kampung.

Baca: Pasien Corona di Mataram yang Tolak Isolasi Justru Tarawih di Masjid, Tak Jujur Jika Dirinya Positif

Baca: Terapkan Protokol Covid-19, Jokowi Saksikan Sumpah Jabatan Hakim MK Manahan MP Sitompul

Karena pendapatan yang menurun membuat Hisyam tidak bisa mengirim uang untuk keluarganya.

Hisyam yang di Jakarta tak bisa memenuhi kebutuhannya, begitu pula keluarganya di kampung.

Sehingga meski tak bisa makan, Hisyam hanya ingin berkumpul dengan keluarga.

"Saya terpaksa pulang karena saya juga sudah nggak sanggup untuk ngirimin kebutuhan mereka," tutur Hisyam.

"Makannya saya mutusin untuk pulang, ya makan nggak makan ngumpulah," tandasnya.

(Kompas.com / Kontributor Banten, Acep Nazmudin) (Tribunnews.com /Febia Rosada)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tangisan Sang Tukang Ojek Itu Berganti Senyuman...".

dan Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Ojek Online Rela Jual Cincin Kawin dan Televisi untuk Bertahan Hidup di Tengah Corona

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Tangis Tukang Ojek Viral yang Motor Raib Dicuri Penumpang Ganti Senyuman, Traktir Mi Ayam Modusnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved