Istri Dubes Belanda untuk Lebanon Tewas karena Ledakan, Ada di Ruang Tamu dengan Suami saat Kejadian

Istri Duta Besar Belanda untuk Lebanon, Jan Waltmans dinyatakan tewas dalam insiden ledakan Lebanon setelah sebelumnya mengalami luka.

AFP/STR via Kompas.com
Petugas berjaga saat helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut. 

TRIBUNMATARAM.COM - Belanda akhirnya melaporkan kematian salah satu warga negaranya dalam ledakan dahsyat Lebanon.

Istri Duta Besar Belanda untuk Lebanon, Jan Waltmans dinyatakan tewas dalam insiden ledakan Lebanon setelah sebelumnya mengalami luka.

Saat insiden terjadi, Waltmans tengah berada di ruang tamu di samping suaminya.

Ia tewas akibat luka-luka yang dideritanya saat ledakan pada Selasa (4/8/2020) tersebut, menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri Belanda, Sabtu (8/8/2020).

Potret Terakhir 3 Pemadam Kebakaran saat Bongkar Pintu Gudang Amonium Nitrat Sebelum Ledakan Dahsyat

POPULER 300.000 Warga Beirut Kehilangan Rumah Tinggalnya dan Mengungsi karena Ledakan Dahsyat

"Dengan berat hati dan sangat sedih kami melaporkan wafatnya rekan kami Hedwig Waltmans-Molier."

"Dia tewas karena luka-luka yang dideritanya dalam ledakan besar di Beirut," tulis pernyataan Kemenlu Belanda yang dikutip AFP.

Waltmans-Molier tewas terkena puing-puing ledakan, tak lama setelah kembali ke Lebanon dari liburan bersama suaminya.

"Hedwig sedang berdiri di ruang tamunya di samping suaminya ketika dia terkena ledakan," lanjut keterangan Kemenlu Belanda.

Dilansir dari NL Times, Waltmans-Molier mulai bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Belanda pada 1994 di Den Haag, dan naik jabatan jadi staf diplomatik. Ia pernah bertugas di Dhaka, Lusaka, dan Khartoum.

Wanita berusia 54 tahun itu adalah korban pertama dari Belanda yang dilaporkan tewas akibat ledakan Lebanon.

Insiden itu sendiri telah menewaskan 154 orang sejauh ini, dan menghancurkan sebagian besar ibu kota Lebanon.

Sementara itu lima warga Belanda lainnya mengalami luka ringan, menurut keterangan Kemenlu "Negeri Kincir Angin".

Diplomat wanita Jerman tewas

Sebelumnya pada Rabu (5/8/2020) Jerman melaporkan diplomat wanita mereka tewas dalam ledakan di Beirut.

Ini merupakan kematian pertama yang dilaporkan Jerman dalam insiden tersebut.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas kemudian menyatakan belasungkawanya pada Kamis (6/8/2020).

"Kami semua di Kementerian Luar Negeri sangat berduka untuk rekan kami," ucap Maas dikutip dari AFP.

Dia menambahkan, karyawan wanita tersebut meninggal di apartemennya di ibu kota Lebanon.

Kabar itu "mengonfirmasi ketakutan terburuk kami," lanjutnya.

Dalam foto yang diambil beberapa saat sebelum ledakan di Beirut, Lebanon, tiga anggota pemadam kebakaran, Jo Noon, Methal Hawwa, dan Najib Hitti, berusaha masuk ke dalam Gudang 12, tempat amonium nitrat disimpan, sebelum meledak pada 4 Agustus 2020. Mereka bersama dengan tujuh kolega yang dikirim sebagai tim respons cepat pertama terkena leedakan, dengan salah satunya, Sahar Faris, ditemukan dan dinyatakan tewas.
Dalam foto yang diambil beberapa saat sebelum ledakan di Beirut, Lebanon, tiga anggota pemadam kebakaran, Jo Noon, Methal Hawwa, dan Najib Hitti, berusaha masuk ke dalam Gudang 12, tempat amonium nitrat disimpan, sebelum meledak pada 4 Agustus 2020. Mereka bersama dengan tujuh kolega yang dikirim sebagai tim respons cepat pertama terkena leedakan, dengan salah satunya, Sahar Faris, ditemukan dan dinyatakan tewas. ((Twitter via Daily Mail))

Potret Terakhir 3 Pemadam Kebakaran Pemberani

Tiga anggota pemadam kebakaran yang lantas disebut pahlawan sempat terabadikan sebelum tewas dalam ledakan dahsyat Lebanon.

Ketiganya secara berani berusaha membuka pintu gudang tempat amonium nitrat pemicu ledakan meledak.

Sebuah foto yang viral memperlihatkan momen terakhir tiga anggota pemadam kebakaran pemberani sebelum ledakan di Beirut, Lebanon.

Detik-detik ledakan dahsyat goncang Beirut Ibukota Lebanon.
Detik-detik ledakan dahsyat goncang Beirut Ibukota Lebanon. ((Twitter @BestTweet___ @borzou))

 POPULER 300.000 Warga Beirut Kehilangan Rumah Tinggalnya dan Mengungsi karena Ledakan Dahsyat

 POPULER Tangis Gubernur Beirut Lihat Kota Hancur Setelah Ledakan Dahsyat: Kehancuran Sebesar Ini

Dalam foto tersebut, tiga anggota penjinak api itu berusaha untuk masuk ke dalam gudang berisi amonium nitrat sebelum meledak Selasa (4/8/2020).

Dilansir Daily Mail Kamis (6/8/2020), ketiga pemadam kebakaran itu diidentifikasi bernama Jo Noon, Methal Hawwa, dan Najib Hitti.

Mereka tergabung dalam tim respons beranggotakan 10 orang. Ketiganya masuk ke dalam sembilan orang yang masih dinyatakan hilang.

Sementara rekan mereka, seorang paramedis bernama Sahar Faris, dinyatakan tewas dengan pemakamannya digelar penuh haru di Qaa, kampung halamannya.

Faris, yang kemudian disebut sebagai "Pengantin Beirut" di media sosial, sejatinya berencana untuk menikah pada Juni tahun depan.

Pada Rabu (5/8/2020), tunangannya Gilbert Karaan membagikan kenangannya. "Engkau adalah hidupku. Kini engkau membakar hatiku," ratapnya.

Dalam foto terakhir itu, ketiga anggota pemadam kebakaran tersebut berusaha untuk mencegah ledakan. Bahkan Najib Hitti belum sempat mengenakan seragamnya.

mereka dikerahkan dari pos di La Quarantaine, timur laut Beirut, dan yang pertama tiba di lokasi, demikian keterangan kepala tim pemadam kebakaran.

Setelah itu, enam rekan mereka lainnya menyusul. "Di tengah keadaan darurat, kami punya otoritas untuk mendobrak pintu tanpa seizin pemerintah atau militer," jelas seorang sumber.

Dia menerangkan, Noon, Hawwa, Hitti, dan Faris berangkat menggunakan kendaraan gerak cepat, sementara enam lainnya mengendarai mobil pemadam.

Keempatnya kemudian sampai di Gudang 12, tempat amonium nitrat diduga disimpan, dan mencoba masuk untuk mencegah ledakan lebih besar.

Namun, mereka kehabsan waktu. Ledakan pun terjadi. Sumber itu menuturkan sembilan orang dari tim pertama itu masih belum ditemukan.

"Sementara Sahar Faris ditemukan dan dinyatakan tewas. Keluarganya berkabung kemarin, dan tunangannya juga begitu sedih," kata sumber tersebut.

Dalam unggahannya di media sosial, tunangan Faris menuturkan bahwa mereka sudah berencana menikah pada 6 Juni 2021 mendatang.

Mereka sudah membeli rumah, bahkan Faris sudah membeli perabotan yang mereka sukai. Namun ledakan di Beirut membuyarkan impian indah mereka.

"Engkau sudah menghancurkanku, membakar hatiku. Aku sudah tak berhasrat hidup sejak engkau tiada. Semoga mereka yang mengambilmu dariku dikutuk," janji Karaan.

Foto momen terakhir itu kemudian menyebar di akun Twitter berbahasa Arab, di mana netizen memberikan penghormatan terakhir bagi para korban.

Kepala tim pemadam, yang meminta namanya dirahasiakan, menegerkan bahwa Hawwa dan timnya merupakan pribadi yang pemberani.

"Apa kata yang tepat bagi mereka yang sudah mengorbankan nyawanya? Mereka adalah pahlawan dan kami berutang kepada mereka," jelasnya.

Setidkanya 154 orang tewas dan 5.000 lainnya terluka, setelah 2.750 ton amonium nitrat meledak dan menciptakan kekuatan setara gempa bumi 3,3.

Material berbahaya itu dilaporkan disimpan di gudang selama enam tahun terakhir, dengan pihak setempat sempat berusaha mengeluarkannya.

Sejumlah pejabat pelabuhan dan bea cukai langsung ditahan karena mereka dianggap bertanggung jawab atas insiden yang membuat 300.000 orang kehilangan rumah.

(Kompas.com/ Aditya Jaya Iswara/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istri Dubes Belanda Tewas dalam Ledakan Lebanon" dan judul "Viral, Foto Momen Terakhir 3 Pemadam Kebakaran Sebelum Ledakan di Beirut, Lebanon" 

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Istri Dubes Belanda untuk Lebanon Tewas karena Ledakan, Ada di Ruang Tamu dengan Suami saat Insiden.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved