Berita Terpopuler

POPULER Tangis Mempelai Wanita Saksikan Calon Suami Meregang Nyawa 2 Hari Sebelum Nikah karena Biaya

Tangis calon mempelai wanita, dua hari sebelum menikah sang kekasih meninggal dunia.

Kolase TribunStyle
Ilustrasi pengantin menangis 

TRIBUNMATARAM.COM Tangis calon mempelai wanita, dua hari sebelum menikah sang kekasih meninggal dunia.

Dua hari sebelum pernikahannya digelar, wanita lihat calon suaminya meninggal dunia, sempat beri nafas buatan tak ada yang mau bantu ke rumah sakit.

Jumat 7 Agustus 2020 seharusnya jadi hari bahagia untuk D (22) dan keluarga.

Statusnya akan berubah menjadi istri dari pria yang jadi pujaan hatinya.

Sebelumnya keduanya sudah bertunangan pada Desember 2019 kemarin.

Ibu Kandung & Ayah Mertua Wanita Ini Saling Jatuh Cinta, Resmi Menikah, Pernikahan Antar Besan Viral

Mereka juga sudah menjalin kasih selama 7 tahun lamanya.

Mereka bedua semakin giat bekerja setelah menggelar lamaran.

"Kami sama sama nyari uang itu dari nol. Ini cincin kami belikan. Nyari uang sama sama, nabung sama.

Daftar nikah sendiri, ngurus sendiri bayar panjar," imbuhnya.

Usaha keras mereka berdua malah meninggalkan duka.

Wanita ini histeris temukan calon suaminya gantung diri padahal pernikahan tinggal 2 hari.
Wanita ini histeris temukan calon suaminya gantung diri padahal pernikahan tinggal 2 hari. (Freepik, TribunPontianak)

Dua hari sebelum pernikahan mereka digelar, sang mempelai pria ditemukan meninggal dunia.

Namun rupanya takdir berkata lain, pada Rabu (5/8/2020) MA memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Sekitar pukul 06.30 WIB MA ditemukan oleh D dalam keadaan berdiri dengan seutas tali melingkar di leher di dapur rumahnya, Jalan Seram Bawah, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat.

Melihat MA tergantung, D langsung berlari dan memeluk tubuh belahan jiwanya.

D mengatakan jika calon suaminya bisa bisa tertolong.

Saat dipeluk D masih merasakan tubuh MA hangat dan masih terasa denyut nadi.

Bahkan ia juga sempat memberi nafas buatan.

Namun D mengaku kala itu tak ada yang mau membantunya membawa MA ke rumah sakit.

Siswa SMP Ditemukan Gantung Diri Pakai Dasi Sekolah, Sempat Diancam Orang Tua Gegara Kebiasaan Ini

"Lidahnya gak keluar, cairan dari celananya tidak ada, enggak seperti orang mati gantung diri," kata D sambil berurai air mata.

"Kedua kakinya masih nginjak lantai tanah itu. Cuma enggak ada yang mau bawa ke rumah sakit, orang-orang enggak berani harus nunggu polisi," imbuhnya.

Sebelum kejadian, D mengaku sempat berkomunikasi dengan MA, keduanya sepakat untuk bertemu.

Karena tak kunjung datang, D yang semula punya firasat tak enak, langsung bergegas menemui MA ke rumahnya.

Depresi dan Curhat ke Calon Mertua

Selain mengumpulkan uang dalam rekening yang sama, D mengenal betul kehidupan MA.

Kata D, MA pernah mengalami depresi karena masalah keluarganya.

MA sering curhat kepada ibu D, calon mertuanya.

Sementara itu beberapa hari sebelum akad nikah, kepada D, MA mengaku meminjamkan sejumlah uang kepada Ayahnya.

MA juga ingin mengirim uang perongkosan Ibunya yang tinggal di Kepulauan Nias.

"Sebelum kejadian itu, kami banyak cerita, hampir 24 jam chattingan dan teleponan. Ia bilang 'Abang pengen pesta ada Mamak'," kata anak ketiga dari lima bersaudara ini, menirukan ucapan MA.

Sebelum hari H, MA juga berjanji menyerahkan uang keperluan belanja itu paling lama Rabu 5 Agustus 2020 kepada calon mertuanya.

"Dia bilang mau ngasih hari Selasa, karena uang sempat dipinjam Ayahnya. Jadi kami bilang, ya sudah enggak apa-apa.

Gak usah dipikirin, karena ini sudah dipanjar. Terus dia bilang mau ngasih Rabu pagi," ungkap ibu D, SS (46).

 Viral YouTuber Prank Daging Kurban Palsu Isi Sampah, Ujung-ujungnya Minta Maaf dan Ditangkap Polisi

D mengungkapkan semula acara pernikahan akan di gelar di rumah neneknya di Jalan Batalion, Kelurahan Bukit Sofa.

MA juga mempersiapkan lokasi pernikahan mereka dengan menutup parit.

Selain undangan pernikahan yang sudah ditebar, pasangan ini sudah memberikan DP untuk sewa peralatan pesta.

"Setelah kejadian itu tersiar, semua uang panjar sudah dikembalikan. Kemarin mereka sudah datang ke rumah ngantar uangnya," kata D.

Begitupun dengan para undangan, kerabat dan sanak saudara yang sudah mengetahui acara pernikahan mereka.

"Setelah kejadian itu memang ada yang nanya. Tapi mungkin sudah tahu sebelumnya. Jadi hari ini enggak ada yang datang ke rumah," ucap D.

Keterangan Polisi

Kapolsek Siantar Barat Iptu Esron Sihaan mengatakan, pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WIB, MA sempat menghubungi calon istrinya D (22).

"Karena dikira masih bisa ditolong, saksi bersama Bapak korban memotong tali sekaligus menurunkan korban. Namun setelah dicek, korban telah meninggal dunia," kata Esron.

Senyum Bahagia Lenyap Seketika, Ini Nasib Pengantin yang Pernikahannya Dihempas Ledakan di Lebanon

Menurut Esron, MA diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran putus asa karena terbelit biaya pernikahan.

MA diduga menghadapi persoalan mengenai biaya pernikahan. Padahal, dia dan calon istrinya sudah mencetak undangan pernikahan.

"Diduga karena putus asa, hari Jumat ini mau menikah. Tapi biaya pernikahan yang sempat dijanjikan oleh orang tuanya tak kunjung ada. Sementara Bapak dan Ibunya sudah cerai," kata Esron.

Ayah MA berinisial K membenarkan bahwa anaknya akan menggelar pernikahan.

"Paginya dia (MA) masih sempat bangun keluar rumah. Enggak ada firasat apa-apa," ujar K.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

Save yourself

Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org

(TribunMataram.com/ Asytari Fauziah) (TribunJakarta/ Rr Dewi Kartika H)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Tangis Mempelai Wanita Saksikan Calon Suami Meregang Nyawa 2 Hari Sebelum Nikah, Biaya Jadi Alasan.

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved