Virus Corona
POPULER Petugas Pemulasaraan Jenazah Sindir Pakai APD 'Kerja Tanpa Upah' Tagih Janji Pemerintah
Sempat viral video petugas pemulasaraan memakai APD dengan tulisan 'Kerja tanpa upah' wujud protes karena insentif dari pemerintah tak juga cair.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
Beberapa bulan terakhir, kita sudah puluhan kali memproses mayat berstatus Covid-19.
Tolong jangan pandang kami secara marginal, yang lain sudah cair, kenapa insentif kita belum cair-cair juga sampai sekarang," keluh YR.
Petugas pengurus jenazah covid-19 di RSUD Soekardjo ini tak pernah mengenal hari.
Mereka bahkan bersiap 24 dalam sehari agar jenazah pasien covid-19 bisa tetap sesuai protokol kesehatan.
Apalagi resiko tertular virus corona juga sangat tinggi.

Mereka juga bersentuhan langsung dengan pasien yang meninggal karena covid-19.
"Kami juga kan bukan hanya berisiko kepada diri sendiri, tapi kita juga menjaga supaya tidak membahayakan orang lain di sekitarnya," ujar dia.
YR dan petugas pemulasaraan jenazah lain berharap pemerintah pusat dan daerah segera mencairkan insentif petugas pemulasaraan jenazah Covid-19.
Apalagi, selama ini mereka mengeluarkan uang pribadi untuk memenuhi nutrisi dan menjaga kesehatan sebagai salah satu garda terdepan penanganan Covid-19.
"Saya harap pemerintah adil, jangan kita terus disuruh kerja, tapi kita tidak diberi upah insentifnya gak ada. Jangan hanya janji saja," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah baru mencairkan insentif untuk tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
Padahal, petugas pemulasaraan jenazah juga bertugas di garda depan penanganan Covid-19 di Indonesia.
YR telah bertugas sebagai petugas pemulasaraan jenazah sejak April 2020. Hingga Agustus 2020, ia dan petugas lainnya belum pernah mendapatkan insentif yang dijanjikan Kementerian Kesehatan dan Pemkot Tasikmalaya.

Selama lima bulan bertugas, petugas pemulasaraan jenazah RSUD Kota Tasikmalaya itu telah puluhan kali melakukan pemulasraan jenazah pasien Covid-19.
"Kemarin saja dan hari ini, kita proses pemulasaraan pasien Covid-19 dua kali berturut-turut. Beberapa bulan terakhir, kita sudah puluhan kali memproses mayat berstatus Covid-19," kata dia.