Cerita Sukardi, Lumpuh 6 Tahun Tiduran karena Kecelakaan Kerja Kini Buat Produk Kreatif dari Bambu
Sukardi (35) mengalami kelumpuhan karena kecelakaan yang dialaminya saat bekerja di sebuah kawasan pertambangan di Kalimantan pada 2001.
"Harganya macam-macam, tergantung besar kecil dan tingkat kesulitan. Kalau miniatur bunga Rp 80.000, lampu belajar ada yang Rp 180.00 dan Rp 250.000," kata Sukardi.
Bambu yang dimanfaatkan Sukardi untuk bahan baku, antara lain bambu apus, bambu ori, dan bambu petung. Bambu-bambu itu dibeli dari masyarakat sekitar.
• Putrinya di-PHK & Ditinggalkan Istri, Kondisi Pria yang Lumpuh 5 Tahun Lalu Baru Diketahui Petugas
Dalam memproduksi karya dari batang bambu, Sukardi memanfaatkan hampir seluruh potongan dari batang bambu, baik kecil maupun besar.
Bahkan, sebagaimana ditunjukkan kepada Kompas.com, bagian bawah batang bambu yang keras, bisa dipoles Sukardi menjadi miniatur robot.
"Potongan kecil-kecil bisa kita manfaatkan untuk miniatur bunga atau capung. Hampir tidak ada yang terbuang," ujar Sukardi.
Terkendala Pemasaran
Dalam memproses batang bambu menjadi berbagai jenis produk kreatif, Sukardi dibantu istrinya, Widiawati (46).
Selain membantu menuangkan gagasan produk dalam sebuah pola, Widiawati juga memasarkan produk buah tangan suaminya.

Sejauh ini, ungkap Widiawati, belum banyak produk kerajinan suaminya yang beredar di pasaran, khususnya di Jawa Timur.
Dalam setahun ini, Widiawati dan suaminya fokus pada pembuatan produk, sembari memperbaiki kekurangan dari setiap jenis produk.
Pemasaran produk masih terbatas pada komunitas disabilitas dan belum merambah pasar konsumen dari berbagai kalangan.
"Kalau Jawa Timur belum, tapi kalau ke Jogja (Yogyakarta) sudah ada yang beredar. Tapi belum banyak, sih," kata Widiawati.
Dia menuturkan, mengolah bambu menjadi produk kreatif menjadi pekerjaan yang ditekuni Sukardi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
• Detik-detik Anak Tewas Tertimbun Longsor saat Selamatkan dan Gendong Ibunya yang Lumpuh
Adapun untuk memasarkan produk kerajinan dari batang bambu hasil karya suaminya, Widiawati mulai memanfaatkan media sosial dan relasinya.
Ketelatenan Sang Ibu