Penembakan Bos Kelapa Gading Diotaki Karyawati, Sakit Hati Dilecehkan & Diajak Berhubungan Badan
Polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku penembakan terhadap Sugianto (41), seorang bos perusahaan pelayaran di Kelapa Gading.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku penembakan terhadap Sugianto (41), seorang bos perusahaan pelayaran di Kelapa Gading.
Seiring dengan ditangkapnya pelaku, otak pembunuhan terhadap Sugianto pun terkuak.
Siapa sangka, otak penembakan Sugiantto dilakukan sendiri oleh karyawatinya, NL.
• 4 Fakta Penembakan Polisi ke Rekan Kerjanya, Keduanya Luka di Kepala, Dirawat di Rumah Sakit
• Korban Penembakan Massal: Ya Tuhan Pria Ini Menembaki Saya, Teriakkan Tolong Jangan Bunuh Saya
NL merupakan karyawati di bagian administrasi keuangan perusahaan milik Sugianto.
Hal ini didasari sakit hati pelaku terhadap korban.

NL mengaku sering dilecehkan oleh Sugianto.
Menurutnya, Sugianto yang merupakan bosnya juga sering meminta melakukan hubungan badan.
“NL sering diajak melakukan hal-hal di luar pekerjaan. Dia sering diajak melakukan persetubuhan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Nana Sudjana juga mengatakan NL mengaku sakit hati atas ucapan Sugianto.
"Ada pernyataan dari korban juga yang suka menyebut NL sebagai perempuan tidak laku,” kata Nana.
NL juga mengaku sering dimaki saat sedang bekerja.
Takut karena Ketahuan Gelapkan Uang Pajak
Selain itu, NL membunuh Sugianto karena takut.
Ia takut lantaran sempat menggelapkan uang pajak kantor.
Rupanya Sugianto mencurigai NL.
Malahan Sugiantio juga sempat mengancam akan melaporkan NL ke Polisi.
Merasa tersudur, NL lantas meminta bantuan suami sirinya, R alias M, untuk membunuh Sugianto.
R kemudian meminta bantuan sindikat pembunuh yang terdiri dari DM, SY, S, MR, AJ, DW, R dan RS.
NL bahkan menyiapkan uang Rp 200 juta sebagai upah.
R merencanakan skema pembunuhan bersama pelaku.

“DM ini bertindak sebagai eksekutor, SY bertindak sebagai orang yang memboncengi DM saat melakukan eksekusi," kata Irjen Pol Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).
Nana menambahkan, tersangka S berperan antar senjata kepada AJ untuk digunakan dalam eksekusi.
AJ kemudian menyerahkan senjata api kepada MR, lalu MR menyerahkan kepada SY.
DW beserta R dan Rs turut serta dalam perencanaan pembunuhan.
Tersangka TH, lanjut Nana, berperan sebagai pihak yang menjual senjata ilegal kepada AJ.
AJ membeli sepucuk senjata api itu seharga Rp 20 juta.
Sedangkan tersangka SP bertindak sebagai perantara antara TH dan AJ dalam transaksi senjata.

Sugianto ditembak di depan ruko Royal Gading Square, tak jauh dari kantornya, ketika hendak pulang ke rumah untuk makan siang.
Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku.
Korban tewas di lokasi kejadian.
Penembakan tersebut terekam kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi.
Dalam video rekaman CCTV, terlihat pelaku menggunakan topi dan jaket, serta masker datang menghampiri korban.
Pelaku yang sudah berhadapan dengan korban berpura-pura melewati dan berbalik arah.

Saat itulah, pelaku mengarahkan senjata dan menembak ke bagian belakang kepala korban.
Namun, korban saat itu masih sadar lalu berlari.
Pelaku kemudian mengejar korban. Hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru di sekitar lokasi.
Hasil visum menunjukan korban mengalami luka tembak sebanyak lima kali pada bagian badan dan kepala.
Tiga peluru mengenai dada dan perut.
Sementara dua peluru mengenai kepalanya.
Polisi sempat membuat sketsa wajah dua eksekutor berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi.
Mereka ditangkap di sejumlah tempat yang berbeda.
“Delapan orang ditangkap di Lampung, satu orang ditangkap di Cibubur, kemudian dua orang ditangkap di wilayah Jawa Timur," ucap Nana.

Kasus Serupa, karena Sakit Hati
Seorang pria yang merupakan pensiunan anggota marinir Thailand dilaporkan membunuh teman sendiri karena dibully 53 tahun silam.
Dalam reuni kelas yang terjadi pada Agustus ini, si teman yang diketahui bernama Suthud dibunuh oleh Thanapat, pria yang selama ini selalu dia bully.
Sekitar 53 tahun silam, Suthud dikatakan selalu menyuruh penghuni kelas untuk merundung Thanapat.
Bahkan, dikatakan Thanapat pernah dikubur hidup-hidup.
• Warga Papua Tuntut Referendum, Wiranto: Itu Sebenarnya Mengingkari Hasil Pemilu 2019
• Ribuan Warga Mengungsi ke Markas TNI AL karena Suasana di Jayapura Masih Mencekam
• Operasi Patuh Jaya 2019, Simak Daftar Pelanggaran yang Dibidik Polisi dan Nominal Dendanya
• Kronologi Elza Syarief Diamuk Nikita Mirzani, Tak Tahu Kuasa Hukum Sajad Ukra Jadi Bintang Tamunya
Dilansir Asia One Kamis (29/8/2019), meski Thanapat berhasil keluar dari lubang, dia memutuskan untuk keluar dari sekolah setelah mendapatkan perlakuan kejam.
Malapetaka itu pun datang pada 24 Agustus lalu ketika mereka mengadakan reuni kelas.
Mereka sedang minum-minum dan mengenang masa lalu ketika Thanapat ingat.
Dalam investigasi polisi, seusai pesta Thanapat mendekati Suthud dan kemudian mengungkit masalah itu.
Dia mendesak Suthud meminta maaf untuk menutup masa lalu.
Namun Suthud menyangkal sudah membully Thailand dan menolak meminta maaf.
Tak hanya menolak, dia disebut memberikan sumpah serapah yang membuat Thanapat marah.
Thanapat segera kembali ke mobilnya, mengambil senjata, dan langsung menembak Suthud di perut dengan peluru dilaporkan menembus hingga punggungnya.
Berdasarkan pemberitaan media lokal Sanook, Thanapat membabi buta karena dia berada dalam pengaruh alkohol.
Suthud pun dinyatakan tewas tatkala dirawat di rumah sakit.
Pasca-kejadian, Thanapat langsung menyerahkan diri sembari membawa senjata.
Kepada penyidik, dia mengaku tidak bermaksud untuk membunuh mantan temannya itu.
Sempat berpikir Suthud tidak akan mati, dia meninggalkan lokasi kejadian dan sempat berkumpul bersama teman ketika polisi mengontaknya dan memberitahukan nasib Suthud.
Ketika interogasi selesai, Thanapat dikabarkan menyalakan dupa di depan foto Suthud dan meminta maaf.
Dia dilepaskan setelah membayar uang jaminan. (TribunMataram.com/ Salma Fenty) (Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Penembakan Bos Kelapa Gading Diotaki Karyawati, Sakit Hati Dilecehkan & Diajak Bersetubuh.