Mayat Wanita Telanjang Ditemukan Terbungkus Selimut Diikat Tali, Tetangga Lihat Satpam Mencurigakan
Diduga kuat, wanita itu tewas setelah dibunuh oleh pria yang terakhir kali terlihat keluar dari kontrakan tersebut.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang wanita tanpa busana ditemukan tewas mengenaskan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Jasadnya ditemukan sudha membusuk pada Selasa (25/8/2020).
Diduga kuat, wanita itu tewas setelah dibunuh oleh pria yang terakhir kali terlihat keluar dari kontrakan tersebut.
Pria itu merupakan seseorang yang mengontrak rumah itu.
• Fakta Perempuan Tewas Tanpa Busana di Rumah Mewah, Ternyata Dibunuh Suami Pakai Kabel Antena
• Pengakuan Pembunuh Wanita Tanpa Busana di Kebun Jagung, Korban Dipukul Pakai Akik, Lalu Dicekik
Sehari-hari ia bekerja sebagai satpam atau security.

Sejak mayat wanita itu ditemukan di kontrakannya, pria tersebut hilang sejak tiga hari lalu.
"Diduga korban pembunuhan," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono, Rabu (26/8/2020), dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.
Muharram Wibisono menuturkan, keberadaan mayat perempuan itu pertama kali ditemukan warga Selasa kemarin (25/8/2020), sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat itu, beberapa warga sekitar mencium bau tidak sedap yang berasal dari rumah kontrakan tersebut.
Warga kemudian mencoba memeriksa sumber bau itu.
Karena pintu kontrakan tersebut terkunci, warga berusaha masuk melalui jendela.
"Berusaha masuk melalui jendela. Saat sudah masuk, saksi melihat ada sebuah gulungan dan mengeluarkan darah," ujar dia.
Melihat itu, warga langsung melaporkan temuan tersebut kepada polisi.
Petugas yang datang ke lokasi membuka paksa pintu dan melakukan pemeriksaan.
"Saat diperiksa, ditemukan mayat perempuan tanpa busana dalam kondisi diikat dan dibungkus kain hitam. Kemudian dilapisi lagi dengan selimut dan dilakban," kata dia.
Muharram Wibisono juga meralat keterangan sebelumnya yang menyebutkan bahwa jenazah ditemukan petugas di dalam sebuah kardus.
Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan memeriksa sejumlah saksi yang tinggal sekitar lokasi kejadian.
"Setelah olah TKP (tempat kejadian perkara) oleh Satreskrim Polres Tangsel dan Polsek Pondok Aren, mayat langsung dikirim ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi," tandasnya.

Polisi Mencurigai Satu Orang
Muharram Wibisono masih mendalami perihal hubungan korban dengan pelaku karena terakhir, pada Sabtu (22/8/2020), mereka berada di dalam kontrakan.
"Diduga korban ini sudah meninggal dari sekitar tiga hari yang lalu. Karena dari beberapa saksi awal yang kita periksa mengetahui bahwa korban ini terakhir kali masuk koskosan ini hari Sabtu," ujarnya.
Sementara itu, warga yang tinggal tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP), Siti Maysaroh, menduga hal yang sama.
Maysaroh menduga korban dibunuh oleh pria berinisial NZ, yang merupakan penghuni kontrakan yang notabene tinggal sendiri.
Maysaroh melihat NZ datang bersama korban pada Sabtu siang.
NZ kemudian terlihat meninggalkan kontrakannya beberapa jam kemudian seorang diri.
"Iya lah diduga kuat (dibunuh) si NZ, orang cuma ada mereka berdua kok pas terakhir hari Sabtu," ujar Maysaroh.
Senjata Tajam di TKP
Aparat kepolisian menemukan sejumlah senjata tajam di lokasi penemuan mayat perempuan yang diketahui berinisial HY (31), di bilangan Kampung Kebantenan, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono Adipradono, mengatakan, pihaknya akan mendalami penemuan senjata tajam di tempat kejadian perkara.
"Ada beberapa senjata tajam yang kita temukan dan sudah kita amankan nanti akan kita lakukan penelusuran lebih dalam," ujar Muharram.
Namun Muharram masih belum bisa memastikan adanya luka tusukan atau tidak pada jasad HY.
Terlebih terkait dugaan pembunuhan, Muharram belum menyimpulkan sampai sejauh itu.
"Belum tahu (ada luka tusukan atau tidak). Karena kan seperti saya katakan tadi korban sudah tiga hari. Jadi wujudnya sudah tidak sempurna," ujarnya.
Di lokasi, warga sempat berkerumun saat proses pengangkutan mayat.
Rumah kontrakan pun dipasang garis kuning tanda penyelidikan pihak kepolisian.
Insiden Serupa, Wanita Tewas Dibunuh Suami
Nyawa MA (33) melayang di tangan suaminya sendiri RW (33) setelah keduanya bertengkar hebat.
Sebelum sang suami mengakui perbuatannya, ia menyebut istrinya gantung diri.
Warga Jalan Saili, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, ditemukan tewas mengenaskan tanpa busana, Minggu (25/4/2020).
• Dokter Spesialis Jiwa Sebut Remaja Pembunuhan Bocah Adalah Psikopat, Kenali Tanda-tandanya pada Anak
• POPULER Fakta Lengkap Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Lampung, Tetangga Malah Memaklumi
Korban tewas di rumah kosong milik orangtuanya yang berlokasi di kawasan BTN Air Paku, Kecamatan Lawang Kidul, Muaraenim.

Saat ditemukan, suami korban berinisial RW (33) mengatakan, kalau istrinya tewas karena gantung diri.
Namun, pihak kepolisian tidak percaya begitu saja dengan keterangannya, pasalnya ada sejumlah kejanggalan terkait kematian korban. Polisi menduga MA adalah korban pembunuhan.
Kemudian polisi meminta keterangan RW. Dan benar saja, setelah dilakukan interogasi sekitar empat jam, RW akhirnya mengakui kalau dirinya yang telah membunuh MA.
Dari pengakuan pelaku, adapun motif pembunuhan itu karena korban cemburu kepada pelaku yang masih suka main dengan perempuan lain.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, tersangka sudah diamankan di Mapolres Muaraenim dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:
1. Kronologi pembunuhan

Kapolsek Lawang Kidul AKP Azizir mengatakan, sebelum ditemukan tewas dikediaman orangtuanya, antara korban dan pelaku sempat ribut mulut dari Kota Muaraenim dan pindah ke Kota Tanjungenim tempat lokasi kejadian.
Setelah korban tewas, pelaku berasalan kalau istrinya meninggal karena gantung diri.
"Awalnya pelaku mengaku bahwa korban tewas karena bunuh diri, namun saat kita periksa dan lakukan olah TKP banyak kejanggalan yang kita temukan baik dari keterangan suaminya dengan hasil olah TKP," kata Azizir, dikutip dari TribunSumsel.com.
Sambungnya, kalau untuk luka-luka tidak ada, apalagi luka bacok, hanya luka memar akibat benturan benda tumpul dan bekas jeratan dileher korban.
Untuk penyebab meninggalnya, diduga akibat dijerat bukan karena dipukul.
Sementara itu, salah seorang saksi yang merupakan warga sekitar bernama Sofyan mengatakan, sekitar pukul 05.00 WIB dirinya dipanggil suami korban untuk dimintai tolong membantu membawa korban ke RS BAM Tanjung Enim.
Namun saat dirinya masuk ke dalam kamar di rumah mewah tersebut, korban diketahui sudah dalam keadaan bugil dan diduga sudah meninggal dunia.
Korban yang sudah memiliki tiga orang anak tersebut meninggal dengan kondisi mengenaskan. Sebab, tubuh korban diketahui banyak luka lebam.
2. RW mengaku bunuh istrinya, dijerat pakai kabel antena TV

Setelah melakukan interogasi sekitar empat jam, RW (33), warga Jalan Raya Air Paku, Kelurahan Tanjungenim Selatan, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, akhirnya mengakui kalau dirinya yang telah membunuh istrinya sendiri, MA (34).
Menurut keterangan pelaku, kata Azizir, korban tewas setelah dijerat dengan menggunakan kabel antena TV.
"Kami belum mendalami mengapa terjadi di rumah orangtuanya, sebab rumah mereka berbeda. Sedangkan rumah orangtuanya kosong," kata Azizir.
Ditambahkan Azizir, dari keterangan tetangganya kedua pasutri tersebut memang sering cekcok mulut.
"2016 pelaku pernah dilaporkan karena KDRT," katanya.
3. Motif cemburu

Masih dikatakan Azizir, adapun motif pembunuhan yang dilakukan RW (33) terhadap istrinya MA (34) karena cemburu.
"Motifnya menurut pengakuan pelaku, bahwa korban cemburu karena pelaku masih suka main dengan perempuan lain, kemudian cekcok mulut dan akhirnya terjadilah peristiwa tersebut," kata Azizir.
Dari keterangan tetangganya, kalau pasutri ini sudah sering ribut mulut bahkan berakhir pemukulan dan puncaknya sampai pisah ranjang.
4. Minta dihukum mati

Sementara itu, salah satu keluarga korban bernama Ramon tidak menyangka kalau keponakannya akan meninggal seperti ini.
Atas kejadian itu ia berharap polisi dapat menghukum pelaku seberat-beratnya.
"Saya minta jika keponakannya mati karena dibunuh, saya minta pelakunya dihukum yang seberat-beratnya," harapnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Mayat Wanita Telanjang Ditemukan Terbungkus Selimut Terikat Tali, Tetangga Lihat Satpam Mencurigakan.