Sembunyi di Semak-semak, Pria Ini Tewas Tertembak Temannya Sendiri karena Dikira Kancil

Nahas dialami Riswanto, seorang pemburu kancil yang tewas tertembak temannya sendiri.

Intisari
Ilustrasi penembakan oleh polisi 

Dia sehari-hari bekerja di kebun kopi miliknya sembari menunggu Kebun Durian miliknya.

Sangat tragisnya karena struktur tubuh Asfani, korban Teror Harimau ini, sudah tidak utuh dan ditemukan secara terpisah atau di tempat berbeda.

Baik itu bekas kepalanya yang tidak utuh akibat digigit harimau, kemudian kerangka dadanya hilang dan hanya ditemukan sebagian sudah terserert jauh dari satu tempat ke tempat lainnya.

Ilustrasi Harimau
Ilustrasi Harimau (Kompas.com)

Bahkan, akibat serangan harimau, sebagian dari anggota tubuh korban Asfani lenyap alias tidak ditemukan.

Peristiwa Teror Harimau ini, membuat gempar warga Lahat, karena kejadian ini diperkirakan 3 hari lalu, seiring dengan hilangnya korban alias tidak pulang ke rumah sejak Jumat lalu.

Cerita Rahmat Adik Ipar Korban

Rahmat, Adik Ipar Asfani menuturkan, jika korban ditemukan tewas akibat serangan harimau di kebun Kopi di kawasan hutan yang berjarak sekitar 30 kilo dari desa setempat.

 Kendarai Mobil Dinas, Anak 16 Tahun Tabrak Ibu dan Balita Pengendara Motor Hingga Tewas

Dikatakan Rahmat yang masih tampak sedih dan syok, Jumat kemarin, Volta (16) anak ketiga korban menemuinya,

Dia bermaksud mengantarkan beras dan makanan kepada ayahnya yang sudah tiga minggu bermalam di kebun kopi.

Namun, setibanya di pondok kebun, Volta mendapati ayahnya dan berusaha mencari disekitaran pondok.

Malang, pencariannya tidak berhasil dan kembali memutuskan untuk pulang ke desa untuk menanyakan kepada keluarga.

 Dendam Lihat Ibunya Diperkosa Saat SD, Siswa SMK Nekat Tusuk Tetangganya Hingga Tewas

"Karena tidak ketemu Volta kembali ke desa dan menemui saya. Menyampaikan jika ayahnya tidak ada di kebun," kata Rahmat.

Karena itu, maka mereka melanjutkan pencarian.

"Atas hal itu, saya saya mengajak Volta, Alan, Jhon Kenedy, Suhardi dan juga Sarpan untuk mencarinya.

Waktu itu saya takut ada apa apa karena tidak biasa korban tidak ada, "cerita Rahmat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved