Gara-gara Lelucon Bocah yang Bohong, Sopir Truk Berakhir Tewas Mengenaskan setelah Dituduh Pedofilia
Gara-gara lelucon anak-anak, seorang sopir truk tewas diperkosa dan dibunuh setelah dituduh sebagai pedofil.
TRIBUNMATARAM.COM - Gara-gara lelucon anak-anak, seorang sopir truk tewas diperkosa dan dibunuh setelah dituduh sebagai pedofil.
Ialah Dmitry Chikvarkin (48) yang akhirnya tewas setelah mengalami insiden buruk setelah dirinya dituduh sebagai seorang pedofil.
Akhir nahas terpaksa dialaminya gara-gara lelucon yang dilontarkan anak-anak.

• Detik-detik Menegangkan Ibu Lari dari Anak Kandung yang Hendak Memperkosanya, Nyawa Nyaris Melayang
• Tak Cuma Jadi Otak Penembakan & Pembunuhan Bosnya, Karyawati PT DTJ Juga Gelapkan Pajak Rp 1,8 M
Seorang pria "tidak bersalah" diperkosa dan dibunuh "oleh orang tua setelah anak-anak perempuan berbohong, dia menyentuh mereka sebagai lelucon".
Melansir Mirror pada Sabtu (29/8/2020), seorang pria yang diyakini tidak bersalah diduga dibunuh oleh orang tua yang "main hukum sendiri", setelah anak-anak perempuan "berbohong" tentang dia menyentuh mereka di bawah pinggang sebagai "lelucon".
Sopir truk bernama Dmitry Chikvarkin (48 tahun) memberikan tumpangan kepada 2 anak berusia 3 dan 10 tahun atas permintaan orang tua mereka di Verkhnyaya Pyshma, Sverdlovsk, Rusia.
Ketika ibu dari anak usia 3 tahun, Valeria Dunaeva (25 tahun), datang untuk menjemput anak-anak perempuan itu, mereka mengatakan kepada Dunaeva bahwa Chikvarkin "telah menyentuh mereka di bawah pinggang".
Dunaeva dikatakan telah bereaksi "dengan marah" dan memberi tahu rekannya, Sergey Chabin (33 tahun), ayah dari anak usia 10 tahun.
Para orang tua dilaporkan mencoba untuk mengambil hukum sendiri untuk menghukum Chikvarkin yang dituduh sebagai "tersangka pedofil".
Namun, polisi percaya bahwa anak perempuan yang lebih tua yang mengatakan Chikvarkin, telah menyentuhnya dan anak lainnya, "berbohong" sebagai "lelucon".
Para orang tua itu sekarang menghadapi dakwaan pembunuhan yang dicurigai telah membunuh seorang pria yang diyakini tidak bersalah, dalam serangan seksual yang kejam, demikian dilaporkan.
Kedua rekan itu mengumpulkan 3 teman laki-laki dan pergi untuk menyerang pengemudi truk, dengan bertindak main hakim sendiri, kata polisi di Verkhnyaya Pyshma, Sverdlovsk, Rusia.
Sumber penegak hukum mengatakan kepada surat kabar Znak berkata, "Mereka (para orang tua) menemukan pria yang sebelumnya memberikan tumpangan kepada anak-anak.
“Pertama, dia diperkosa."
"Kemudian mereka menghancurkan kepalanya dengan pipa yang sama, mematahkan tengkoraknya."