Virus Corona

Kesaksian Dosen Unpad Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Virus Corona, Tak Ada Gejala Apapun, Cuma Ngantuk

Selain merasa sakit di lengan kiri tempat ia disuntik, gejala lain yang dirasakan adalah ngantuk.

YouTube WGBH News
ilustrasi penemuan vaksin corona 

TRIBUNMATARAM.COM - Indonesia masih gencar melakukan uji coba vaksin Covid-19.

Salah satu yang berkesempatan menjadi relawan adalah Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Herlina Agustin.

Herlina menceritakan pengalamannya menjadi relawan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19.

POPULER Kasus Covid-19 Nasional Tembus Rekor, Capai 3.003 pasien, Ini 5 Provinsi Tertinggi

Pecahkan Rekor! Kasus Harian Covid-19 Nasional Tembus 3.003 Pasien Baru, Ini 5 Provinsi Tertinggi

Ia disuntik Jumat (28/8/2020) di Puskesmas Dago setelah dinyatakan negatif Covid-19 dan lolos melalui berbagai pemeriksaan.

"Pas disuntik lumayan sakit 2 menit, setelah itu hilang. Namanya juga suntikan, pasti berasa," ujar perempuan yang akrab disapa Titin ini kepada Kompas.com, Minggu (30/8/2020).

Selain merasa sakit di lengan kiri tempat ia disuntik, gejala lain yang dirasakan adalah ngantuk.

Ia juga merasa lapar karena kelamaan menunggu.

"Sebelum disuntik kan ada pemeriksaan yang lain seperti tes darah, cek paru-paru, jantung, tes kehamilan karena saya perempuan. Jadinya lapar karena kelamaan nunggu," tutur dia sambil tertawa.

Keesokan harinya, tepatnya setelah 24 jam, Titin tak mengalami gejala apa pun. Ia tetap beraktivitas seperti biasanya.

Dari mulai mengurusi tomat dan tanaman lainnya hingga melakukan perjalanan dari Bandung ke Jatinangor, Sumedang, untuk bekerja.

"Alhamdulillah nggak ada gejala apa pun. Semoga terus baik-baik ya agar vaksinnya cepat diproduksi," harap Titin.

Titin berharap, uji klinis ini berhasil agar Indonesia dan dunia memiliki obat untuk mengobati yang sakit dan melindungi yang tidak sakit.

"Menjadi relawan ( uji klinis vaksin Covid-19) saya dedikasikan untuk para tenaga medis di garis depan. Buat mereka yang bekerja di rumah sakit bagian sekuriti, administrasi, bersih-bersih," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, pendaftaran relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 fase 3 masih dibuka hingga 31 Agustus 2020.

Untuk fase 3, jumlah relawan yang dibutuhkan sebanyak 1.620 orang. Ada beberapa manfaat keikutsertaan dalam penelitian. Seperti pemeriksaan apus tenggorokan dan rapid test Covid-19 secara cuma-cuma.

Kemudian, peserta kemungkinan mendapatkan manfaat kekebalan terhadap Covid-19. Bagi yang mendapat plasebo akan memeroleh vaksin Covid-19 setelah vaksin didaftarkan.

Lalu, kesehatan peserta akan dipantau oleh petugas kesehatan secara teratur selama jalannya penelitian atau 6 bulan setelah pemberian vaksin terakhir. Selain itu, peserta dilindungi asuransi kesehatan.

“Bagi yang berminat menjadi relawan bisa menghubungi Clinical Research Unit Departemen Ilmu Kesehatan Anak Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin,” tutup dia.

Erick Thohir Puji Tingkat Keberhasilan Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, banyak negara yang terkejut begitu mendengar Indonesia melakukan uji klinis tahap III vaksin Covid-19.

Uji klinis tersebut dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero).

Penyuntikan vaksin perdana kepada para relawan telah dilaksanakan di Bandung pada Selasa (11/8/2020).

 Wakil Wali Kota Solo 2 Hari Kena Corona Langsung Negatif, Ternyata Ini Ramuan Khusus yang Diminum

“Kemarin bangsa-bangsa lain juga cukup kaget ketika kita berhasil melakukan uji vaksin perdana pada 11 Agustus,” ujar Erick di Mabes Polri, Kamis (13/8/2020).

Erick menambahkan, vaksin tersebut nantinya akan disuntikkan ke 1.620 relawan yang telah mendaftarkan diri.

Erick Thohir ungkap biaya perawatan pasien Covid-19 yang sangat mahal
Erick Thohir ungkap biaya perawatan pasien Covid-19 yang sangat mahal (Kompas.com/Ade Miranti Karunia Sari, Shutterstock)

Jika produksi itu aman, maka pada akhir tahun 2020 vaksin Covid-19 bisa diproduksi secara massal.

“Nanti kalau ini semua berjalan baik dan sukses sehingga imunisasi massal pada bulan Januari atau Februari paling telat, kita bisa lakukan untuk bangsa kita,” kata dia.

Mantan bos Inter Milan itu pun memastikan bahwa vaksin ini aman untuk disuntikkan ke manusia. Selain itu, vaksin ini juga halal.

“Alhamdulillah, ini aman dan dipastikan halal. Makanya, pada uji perdana pihak MUI hadir untuk melihat bagaimana proses daripada vaksin perdana ini.

Jadi insya Allah kita bisa kasih lihat kepada bangsa lain, kita tidak ketinggalan,” ucap dia.

Biaya Perawatan Pasien Covid Mahal

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan perkiraan biaya perawatan pasien Covid-19.

Biaya pengobatan pasien Covid-19 tersebut harus ditanggung oleh pemerintah.

"Kalau kita lihat dari data-data, kena Covid itu per orang bisa Rp 105 juta.

 Update Virus Corona di Indonesia, Total 24.538 Pasien Positif Covid-19, Jatim Bertambah Terbanyak

Kalau yang ada penyakit tambahan Rp 215 juta kalau enggak salah. Mahal banget,” ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (29/5/2020).

Oleh karena itu, Erick meminta masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan selama menjalani situasi new normal.

Viral chat WhatsApp diduga dari pasien positif virus corona di Depok
Viral chat WhatsApp diduga dari pasien positif virus corona di Depok (Pixabay/surya/Irwan Syairwan, Twitter @bananahoe)

Ia yakin bila masyarakat disiplin, maka Indonesia bisa cepat melalui masa pandemi Covid-19.

Erick mengatakan, masyarakat Indonesia akan menghadapi situasi kenormalan baru atau new normal dalam waktu yang lama.

Sebab, selama belum ditemukannya vaksin Covid-19, masyarakat harus tetap hidup dengan situasi new normal.

 Tak Bisa Menikmati Lebaran di Rumah, Kisah Para Perawat Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Sambil Kerja

“Memang new normal harus kita hadapi cukup lama.

Selama vaksinnya belum ditemukan, mohon maaf juga vaksinnya itu harus diproduksi, habis diproduksi harus didistribusi, abis itu baru disuntik. Itu makan waktu,” ujar Erick

Kendati begitu, Erick meyakini Indonesia bisa melewati masa-masa sulit tersebut. Sebab, Indonesia sudah terbukti mampu bangkit dari situasi sulit.

“Saya yakin negara kita bisa keluar lah, sudah beberapa kali bangsa Indonesia membuktikan prediksi-prediksi dari negara lain salah.

Dibilang 1998 bubar dan ternyata enggak jadi kenyataan. Kalau kita terbuka, enggak enggak baperan, insyaallah kita ada jalannya,” ucap dia.

(Kompas.com/ Kontributor Bandung, Reni Susanti/Akhdi Martin Pratama)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Dosen Unpad Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19: Alhamdulillah Nggak Ada Gejala Apa Pun" dan "Erick Thohir: Bangsa Lain Kaget Ketika Kita Berhasil Uji Vaksin Covid-19" dan "Erick Thohir Sebut Mahalnya Biaya Perawatan Pasien Covid-19".

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Kesaksian Dosen Unpad setelah Diuji Coba Vaksin Virus Corona, Tak Ada Reaksi Janggal, Cuma Ngantuk.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved