Berita Terpopuler

POPULER Saat Kepala Desa Ditemukan Gantung Diri di Pohon, Ketahuan Warga yang Minta Tanda Tangan

Seorang kepala desa bernama Amandus Kenda di Mbobhenga, Kecamatan Nangapanda ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Tribunnews
Ilustrasi gantung diri 

TRIBUNMATARAM.COM - Seorang kepala desa bernama Amandus Kenda di Mbobhenga, Kecamatan Nangapanda ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon.

Ia ditemukan gantung diri oleh seorang warga yang hendak meminta tanda tangan.

Kecurigaan warga bermula tatkala mendapati motor korban diparkir di halaman kantor.

Namun, tidak ada tanda-tanda korban berada di TKP

Ilustrasi gantung diri
Ilustrasi gantung diri (Tribunnews)

"Hasil penyelidikan awal, diduga korban meninggal dunia karena bunuh diri di pohon," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ende AKP Lorensius dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).

Kronologi

Menurut Lorensius, Ful saat itu hendak bertemu korban di Kantor Desa Mbohhenga soal tanda tangan SPPD.

Waktu itu sekitar pukul 12.30 WITA.

Ful dan temannya melihat sepeda motor korban diparkir di halaman kantor.

Pintu Kantor Desa dalam keadaan terbuka.

Mereka kemudian masuk dan memberikan salam, tetapi tidak ada jawaban.

Lalu, keduanya langsung masuk ke dalam kantor dan berusaha mencari kepala desa dan stafnya.

Ful mengaku hanya melihat tas kerja korban di atas meja kantornya.

Merasa ada yang aneh, Ful lalu pergi ke Kampung Tendabhera untuk memberitahukan hal itu kepada Sekdes Hermanus Juma dan warga.

"Setelah mendengar pembicaraan kedua staf BPP itu, spontan seorang warga bersama Sekretaris lari pergi mencari Kepala Desa di kantor.

Tetapi, setelah dicari, Kepala Desa tidak ada di dalam kantor," kata Lorensius.

Motif masih diselidiki

Warga akhirnya bersama-sama mencari keberadaan korban.

Mereka pun menyusuri jalan setapak di belakang kantor desa sambil memanggil nama kepala desa.

Lalu, sekitar 75 meter dari kantor desa, seorang warga bernama Efen berteriak sambil menunjuk ke arah korban yang pada saat itu dalam keadaan tergantung di atas pohon.

Sementara itu, pihak kepolisian mengaku masih mendalami kasus tersebut.

Namun, dugaan sementara korban bunuh diri.

Polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.

Insiden Serupa

Sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, ARW (16) seorang siswi SMK di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau sempat mengutarakan niat buruknya ke sang ibu.

Akan tetapi, sang ibu yang menganggap perkataan anaknya ini tak serius tak mengindahkannya dan hanya menegurnya.

Rupanya sebelum bunuh diri, ARW juga mencurahkan perasaannya kepada teman dekatnya.

 Jessica Iskandar Akhirnya Dapat Kejelasan Soal Penyakitnya, Idap Graves, Kini Bergantung pada Obat

 Tak Tahan Sakit Lambung Kronis, Pria di Magetan Gantung Diri Tinggalkan Surat & Uang untuk Pemakaman

Kepada temannya, ARW mengatakan jika ayah dan ibunya sering bertengkar.

"Sebelum gantung diri, sekitar pukul 09.00 WIB, korban datang bermain ke rumah temannya, SRD."

"Saat itu korban curhat kalau ibu dan ayahnya sering bertengkar," ujar Pejabat sementara (Ps) Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran.

Setelah itu korban pulang.

Kepada ibunya korban juga sempat mengutarakan keinginannya akan bunuh diri.

Misran mengatakan, sekira pukul 07.00 WIB, sebelum meninggal, ARW sempat berkata kepada ibunya ingin pergi mandi ke sungai untuk terakhir kalinya.

Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri (Tribunnews)

Ibunya yang mendengar permintaan korban melarang gadis ini bicara seperti itu.

Setelah itu mereka berdua pergi mandi ke sungai.

Kemudian setelah kembali ke rumah ARW mengatakan akan bunuh diri kepada ibunya.

Namun oleh ibunya, omongan anaknya tersebut dianggap tidak serius.

Sehingga hanya ditegur untuk tidak mengulangi perkataannya itu.

Setelah itu, ibu korban pergi ke warung untuk belanja dan mendapati putrinya sudah tak bernyawa.

Dilakukan saat Ibu Beli Beras

Kaget bukan kepalang dirasakan ibunda ARW saat membuka pintu rumahnya.

ILUSTRASI GANTUNG DIRI
ILUSTRASI GANTUNG DIRI (Tribun Jabar/Kisdiantoro)

Baru saja pulang dari belanja di warung, ia dikejutkan oleh kondisi putrinya yang tergantung tak bernyawa.

Sang ibu syok karena mendapati anaknya yang masih duduk dibangku SMK tewas gantung diri dengan kondisi mengenaskan.

"Ibu korban setelah itu pergi membeli beras ke warung."

"Namun, sepulang dari warung korban ditemukan sudah tergantung dengan sabuk karate warna biru," kata Misran.

Peristiwa nahas tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (25/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.

Kejadian yang menggegerkan warga setempat itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.

Setelah menerima laporan polisi bergegas ke TKP dan membawa jenazah ARW ke puskemas setempat untuk divisum.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika  Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini.

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Detik-detik Kepala Desa Ditemukan Tergantung di Pohon, Warga Curiga saat Hendak Minta Tanda Tangan.

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved