Ibu Viral Cambuki Anak karena Tak Paham Matematika Tak Dibui, Anak Menangis saat Pelaku Diperiksa

Fakta baru ibu aniaya anak 8 tahun karena tak kunjung paham saat diajari PR Matematika.

(FACEBOOK)
Sebuah video yang menampilakn seorang ibu beberapa kali tampak mencambuki anaknya lantaran tak kunjung mengerti saat diajari matematika, viral di media sosial. 

TRIBUNMATARAM.COM - Fakta baru ibu aniaya anak 8 tahun karena tak kunjung paham saat diajari PR Matematika.

Sebuah video penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandung pada anaknya viral di Malang, Jawa Timur.

Belakangan, polisi memilih untuk tak menahan ibu itu lantaran sang anak menangis jika ibunya ditahan.

Berikut kronologi selengkapnya.

Video Viral Ibu Cambuki Anak Pakai Selang karena Tak Kunjung Paham saat Kerjakan PR Matematika

Setelah Diviralkan Korbannya, Pelaku Pemerkosaan dan Penganiayaan di Bintaro Dibekuk Polisi

Seorang anak berusia 8 tahun di Desa Talok, Kecamatan Turen, Malang dipukul oleh ibunya yang berinisial MA.

Penyebabnya, anak tersebut tak kunjung memahami pelajaran matematika yang diajarkan oleh ibunya.

Video viral

 

Video MA memukul anaknya dengan selang viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan beberapa akun media sosial Facebook sejak Rabu (2/9/2020).

Pada video tersebut, tampak seorang perempuan memukulkan selang pada seorang anak kecil dengan penuh amarah.

Perempuan dalam video diketahui adalah MA, warga Desa Talok, Turen Malang. Sedangkan bocah itu adalah anaknya.

Kejadian tersebut berlangsung saat MA mengajarkan matematika pada sang anak.

Anak menangis ketika ibunya diperiksa

Kasatreskrim Polres Malang AKP Tiksanarto Andaru Rahutomo menjelaskan, beberapa orang yang terkait kasus ini telah diperiksa.

Polisi telah memeriksa ibu korban yang melakukan pemukulan, ayah korban serta tetangga mereka.

Andaru melihat dalam kasus ini, anak dan ibu saling menyayangi.

Bahkan ketika sang ibu diperiksa polisi, bocah berusia 8 tahun itu menangis.

Selain itu, kata Andaru, perbuatan tersebut bukan perilaku berulang.

Sehingga kasus ini tidak bisa disamakan dengan kasus kekerasan terhadap anak lainnya.

"Ini hal yang berbeda. Yang jelas bukan perilaku yang berulang," ujar dia.

Polisi belum memutuskan apakah kasus ini harus ditangani secara hukum maupun diselesaikan secara kekeluargaan.

Polisi siapkan tim untuk observasi

Menyusul viralnya video tersebut, polisi akan menyiapkan tim.

Polisi juga bekerja sama dengan pemerintah desa setempat untuk melakukan observasi.

Observasi diperlukan untuk mengetahui apakah perbuatan tersebut masuk ranah tindak pidana atau emosi sesaat.

"Kami siapkan tim untuk turun ke sana bersama dengan Pak Kades untuk memonitor," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Tiksanarto Andaru Rahutomo.

"Kalau kami tahan, belum tentu jadi yang lebih bermanfaat. Kami kedepankan asas pemanfaatan," tutur dia.

Video Viral Direkam Tetangga

Kasus penganiayaan yang dilakukan ibu kepada anak kandungnya kembali terjadi.

Kali ini, sebuah video viral merekam detik-detik seorang ibu emosi kepada anaknya yang tak kunjung paham saat diajari mengerjakan PR Matematika.

Dalam video viral yang dibagikan oleh akun Facebook Said Rojo, Rabu (2/9/2020) tersebut, tampak wanita itu menyiksa anaknya dengan selang.

Sebuah video yang menampilakn seorang ibu beberapa kali tampak mencambuki anaknya lantaran tak kunjung mengerti saat diajari matematika, viral di media sosial.(FACEBOOK)
Sebuah video yang menampilakn seorang ibu beberapa kali tampak mencambuki anaknya lantaran tak kunjung mengerti saat diajari matematika, viral di media sosial.(FACEBOOK) ()

 Setelah Diviralkan Korbannya, Pelaku Pemerkosaan dan Penganiayaan di Bintaro Dibekuk Polisi

 Gegara Emosi, Pria 40 Tahun Aniaya Bocah 8 Tahun, Pendarahan di Kepala Hingga Patah Tulang

Ia terlihat berulang kali mencambukkan selang tersebut pada anaknya dengan emosi.

Kejadian tersebut disinyalir terjadi di Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Adapun berikut ini narasi yang tertera dalam video tersebut.

"Penganiayaan terhadap anak di bawah umur.

arek iku sregep manut tapi wong tuone seng guwendeng paleng.

kadang wong seng ora nduwe anak ae sampek adopsi anak

iki wes di kek i rizki ambek gusti allah tambah di kenekno

mbendino anak e di ajar cuman masalah sepeleh.

sakno esek SD kelas 1

lokasi desa talok kecamatan turen,"

(Anak itu rajin, menurut tetapi orangtuanya gila mungkin.

Kadang orang yang nggak punya anak aja sampai adopsi anak.

Ini yang udah diberi rezeki oleh Gusti Allah malah diginikan.

Setiap hari anaknya dihajar cuma gara-gara masalah sepele.

Kasihan, masih kelas 1.

Lokasi Desa Talok, Kecamatan Turen," tulis pengunggah.

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, dikonfirmasi Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, pihaknya membenarkan 

bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap anak oleh ibunya di wilayah hukum Polres Malang.

"Benar di Turen, Malang. Info lebih jauh langsung ke Kasat Reskrim ya," ucap Hendri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Dusun Madyorenggo, Desa Talok, Kecamatan Turen, Malang pada Selasa (1/9/2020) sekira pukul 18.30 WIB.

Kronologi

Andaru menyampaikan, kejadian tersebut bermula ketika sang anak berinisial RSK yang baru berusia 8 tahun, mengerjakan tugas sekolah dibantu oleh ibunya, yang berinisial MA.

Meski telah diajari berulang kali, RSK tetap saja merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas matematika dari sekolahan tersebut.

Diduga geram dengan anaknya, sang ibu mencambuk kaki korban dengan menggunakan selang.

"MA ini merasa jengkel dan melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara memukul kaki sebelah kiri dengan menggunakan selang lalu menggigit tangan sebelah kanan korban," jelas Andaru.

Andaru menambahkan, saat peristiwa terjadi, ayah korban yang sedang berada di rumah langsung menghampiri dan menenangkan sang istri.

Penganiayaan itu pun akhirnya berhenti.

Namun, dikarenakan lontaran kemarahan dari sang ibu yang menghasilkan keriuhan, membuat warga sekitar sempat merekam kejadian itu hingga beredar di media sosial.

"Yang merekam itu tetangga sekitarnya," jelas Andaru.

Masih diperiksa

Andaru mengungkapkan, proses pemeriksaan masih berlanjut dan melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang, serta Kepala Desa.

Kendati demikian, pelaku yang tak lain adalah ibu kandung korban, tidak ditahan.

"Kenapa tidak ditahan, ya itu hasil rembuk (musyawarah) dengan dins DP3A saat pendalaman bersama pelaku dan korban, pelaku mengaku hanya emosi sesaat," jelas dia.

Walaupun tidak ditahan, pihaknya akan tetap mendalami terkait perilaku MA, apakah termasuk yang berulang atau tidak.

Sejauh ini, pihaknya masih memproses kasus tersebut sesuai dengan penyelidikan yang berlangsung.

"Si ibu ngakunya hanya emosi sesaat, kita perlu dalami lagi apakah itu perilaku yang berulang, apakah ada kondisi psikis yang berbeda dari orang kebanyakan, tentunya setelah mendalami itu, baru kita merunutkan penanganan terbaik seperti apa," jelas Andaru.

"Jadi tetap kita monitor terus walaupun si pelaku ini tidak ditahan," pungkas Andaru.

(Kompas.com / Kontributor Malang, Andi Hartik) (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Paham Matematika, Bocah 8 Tahun Dipukul Ibunya, Menangis Saat Ibu Diperiksa Polisi".

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Ibu Viral Cambuki Anak karena Tak Ngerti Matematika Tidak Dibui, Anak Menangis saat Pelaku Diperiksa.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved