Virus Corona
POPULER Pasien Covid-19 Marak Alami Happy Hypoxia, Tampak Normal, Ternyata Paru-paru Rusak Parah
Happy Hypoxia ini tak memperlihatkan gejala khusus, akan tetapi penderitanya dikonfirmasi mengalami kerusakan paru yang sangat parah.
TRIBUNMATARAM.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia kian hari kian meningkat.
Seiring peningkatan ini, muncullah kasus Happy Hypoxia pada orang yang positif Covid-19.
Happy Hypoxia ini tak memperlihatkan gejala khusus, akan tetapi penderitanya dikonfirmasi mengalami kerusakan paru yang sangat parah.
• POPULER Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Pria Ini Ikut Terinfeksi, Gejalanya Tak Ada Nafsu Makan
• POPULER Penjual Soto Ternyata Positif Covid-19, 10 Orang Ikut Tertular, Pembeli Diminta Periksa
Happy hypoxia pada orang yang terjangkit Covid-19 rupanya sudah ditemukan di sejumlah daerah.
Fenomena happy hypoxia ini mencuat setelah dialami oleh pasien Covid-19 di Banyumas yang akhirnya meninggal dunia.
Muncul sejak awal Covid-19 mewabah

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menjelaskan bahwa happy hypoxia pada penderita corona sebenarnya sudah muncul sejak lama.
"Happy hypoxia sebenarnya sudah ada sejak dulu, saat Covid-19 mewabah. Hanya saja, saat itu kasus tersebut tak mendapat perhatian khusus," kata dia.
"Setelah kasus di Banyumas, baru diperhatikan. Padahal, ini kerap terjadi di mana-mana. Di Semarang dan Solo juga ada,” lanjut Yulianto saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (2/9/2020).
Pasien tidak mengalami gejala tertentu, namun dapat secara tiba-tiba mengalami sesak napas karena kadar oksigen dalam tubuh terus menurun.
“Orang yang mengalami happy hypoxia ini enggak terlihat gejala yang jelas. Tapi, sebenarnya paru-parunya sudah rusak. Makanya, sering disebut silent hypoxia,” ungkapnya.
Kemungkinan terburuk pada kasus ini adalah kematian mendadak.

Ditemukan di Semarang dan Solo
Di Jawa Tengah, kasus pasien Covid-19 mengalami happy hypoxia tidak hanya ditemukan di Banyumas, tetapi juga Semarang dan Solo.
Kasus kematian akibat happy hypoxia disebut juga cukup tinggi. Saat ini dinas tengah melakukan pendataan.
“Ini kami baru mengumpulkan data dari rumah sakit-rumah sakit rujukan yang menangani kasus ini. Baru ada tiga rumah sakit yang mengumpulkan dari Banyumas, Semarang dan Solo. Yang lainnya masih menunggu ” tutur Yulianto.
Mengenai kapasitas rumah sakit di Jawa Tengah, Yulianto menyebut masih mencukupi untuk penanganan Covid-19.
“Ketersediaan ruang isolasi kita cukup kok. Masih ada free sekitar 40 persen. Jadi masih kosong sekitar 40 persen dari total ruang isolasi di berbagai rumah sakit rujukan yang kita sediakan,” jelasnya.
Dokter Wafat karena Covid-19
Lagi-lagi, seorang dokter gugur setelah melawan Covid-19.
Ialah dokter Imai Indra, yang meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 dari pasien yang dioperasinya.
Almarhum merupakan dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
• POPULER Sempat Makamkan Ayah yang Wafat karena Covid, Dokter Kakak Beradik Meninggal Terkena Corona
• POPULER Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Pria Ini Ikut Terinfeksi, Gejalanya Tak Ada Nafsu Makan
Sebelum menjalani perawatan, dokter Imai Indra diketahui sempat melakukan tindakan operasi pada pasien Covid-19 sekitar tiga pekan lalu.
Dokter Imai kemudian dinyatakan positif Covid-19 melalui tes swab.
Namun, nyawanya tak tertolong. Dokter Imai Indra mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (2/9/2020) ketika menjalani perawatan.
Diduga terpapar usai mengoperasi pasien corona

Kabar duka itu dibenarkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Safrizal Rahman.
Safrizal menjelaskan, sekitar tiga pekan lalu, dokter Imai melakukan tindakan operasi pada salah satu pasien Covid-19.
Diduga almarhum terpapar Covid-19 pada saat itu.
"Beliau harus melakukan tindakan operasi terhadap pasien Covid-19, sudah 3 minggu yang lalu, beliau lakukan tindakan operasi jadi beliau terpapar," kata dia, melansir Serambinews.com.

Safrizal menuturkan, usai melakukan operasi, dokter Imai menjalani tes swab.
Hasilnya, dokter tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Ketika dirawat, kondisi dokter Imai Indra terus mengalami penurunan.
"Swabnya sudah seminggu lalu, udah dirawat di RICU enggak sadar dan langsung koma," ujar dia.
Dokter Imai mengembuskan napas terakhir pada Rabu (2/9/2020) pukul 09.40 WIB di Ruang Respiratory Intesive Care Unit (RICU) RSUZA Banda Aceh.
Kasus pertama dokter meninggal di Aceh karena Covid-19

Safrizal menegaskan, kasus meninggalnya dokter Imai adalah kasus dokter pertama meninggal di Aceh lantaran Covid-19.
IDI Aceh mengimbau, pemerintah setempat melakukan langkah konkret untuk menekan jumlah kasus Covid-19 di Aceh.
Misalnya, dengan melakukan pembatasan pergerakan warga dan memperbanyak tes untuk mengetahui penyebaran virus.
"Selanjutnya, perbanyak tes dan lakukan pencarian kasus secara aktif. Lakukan isolasi bagi yang positif di bawah pengawasan ketat medis," tutur dia.
"Kalau tidak, pelan-pelan Aceh akan terus kehilangan putra terbaiknya," lanjur Safrizal.
(Kompas.com / Kontributor Semarang, Riska Farasonalia/Kontributor Banda Aceh, Daspriani Zamzami)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Orang Covid-19 dengan Happy Hypoxia Tidak Terlihat Gejala tapi Paru-parunya Sudah Rusak"" dan "Sempat Mengoperasi Pasien Corona, Dokter Imai Indra Meninggal karena Covid-19"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Covid-19 Tanpa Gejala Marak Alami Happy Hypoxia, Tampak Normal, Tapi Paru-paru Rusak Parah.