Viral Hari Ini
Geger Buaya Berukuran Tak Wajar Terdeteksi Google Maps di Kalimantan Utara, Ukurannya Capai 15 Meter
Bagaimana tidak, ukuran buaya itu sepanjang 15 meter dari ukuran normal yang umumnya 1,5 sampai 2 meter.
"Yah karena diterkam buaya, beberapa bagian tubuhnya sudah tidak ada, kami belum tau potongan tubuh mana saja yang bisa dibawa pulang," ungkap Siwa.
"Saat ini tengah proses pemulangan, kita tunggu besok di Kargo Bandara El Tari Kupang.
Selanjutnya jenazah akan diantar ke kampung halamannya di TTU," tambah Siwa.
Siwa menjelaskan, Yosef merupakan TKI ilegal dan tidak diketahui secara pasti sudah berapa tahun dia bekerja di perkebunan sawit di Serawak.
• Viral Pria TKI Ditipu Pacar Online yang Ternyata Nenek-nenek, Nyaris Menikah, Rugi Puluhan Juta
Lanjutnya, proses pemulangan jenazah Yosef memang cukup memakan waktu lantaran harus dilakukan identifikasi secara teliti apakah benar bahwa TKI yang diterkam buaya tersebut adalah Yosef.
Untuk proses identifikasi, pihak BP3TKI Kupang mengirim sampel darah ayah Yosef, Herman Sai, ke Malaysia untuk dilakukan tes DNA.
"Setelah dicocokan dengan Yosef, hasilnya benar bahwa TKI yang diterkam buaya itu adalah Yosef," ungkap Siwa.
Siwa menuturkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti kronologi peristiwa naas yang menimpa Yosef.
Tahun 2019 NTT Sudah Terima 87 Jenazah TKI Ilegal
Diberitakan sebelumnya, dalam kurun waktu Januari hingga 1 Oktober 2019 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah menerima 87 jenazah TKI.
Terakhir, NTT mendapat kiriman jenazah seorang ibu tiga anak, Taroci Sila, asal Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Jenazah Taroci tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (1/10/2019) didampingi putra sulungnya yang masih remaja dan disambut isak tangis sanak keluarga.
Sementara suami dan dua anak Taroci masih berada di Malaysia.
• Kisah Pilu Carmi TKW Arab Saudi 31 Tahun Tak Digaji, Tak Lagi Bisa Bahasa Indonesia, Lupa Keluarga
Taroci diketahui bekerja di Malaysia sejak tahun 2002.
Ia menetap di sebuah kontrakan di Selangor bersama suami dan tiga anaknya.
Suami Taroci sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan.
Taroci meninggal dunia akibat ledakan kompor gas di kontrakan mereka.
Ia sempat mendapat perawatan di rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang Timoteus K. Suban, yang ikut menjemput jenazah di Bandara El Tari Kupang, kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, pihaknya sempat kesulitan mengintifikasi identitas Taroci, pasalnya Taroci merupakan TKI Ilegal.
"Ssjauah ini jenazah yang kami terima sudah 87 jenazah dari 87 itu, hanya satu yang legal, yang lain, Ilegal.
Kita tentunya berupaya mengedukasi dan sosialisasi ke masyarakat.
Kalau mereka ilegal maka kita akan kesulitan memberikan perlindungan kepada mereka," ujar Timoteus.
• 21 Tahun Jadi TKW di Arab Saudi, Tak Ada Kabar Bahkan Tak Pernah Pulang Alis Jauriah Disiksa Majikan
Sementara itu, Ketua JPIC Serikat PI Kupang, Suster Laurentina, mengatakan, ia prihatin, masih banyak warga NTT yang berangkat bekerja di luar negeri secara ilegal.
Menurutnya, tokoh-tokoh agama dan pemerintah sampai ke tingkat RT harus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Yah ini butuh semua pihak harus bergerak dan Satgas TKI harus bekerja secara maksimal.
Tidak bisa kalau satu pihak saja yang bergerak butuh keterlibatan dan partisipasi aktif dari setiap elemen," ungkapnya.
(Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor/Kontributor Polewali, Junaedi) (Sosok.id/ )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terdeteksi Google Maps, Ukuran Buaya di Nunukan Tidak Wajar" dan "Detik-detik Tubuh Nila Diseret Buaya hingga Menghilang, Korban Sempat Teriak Minta Tolong".
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Heboh Buaya Berukuran Tak Wajar Terdeteksi Google Maps di Kalimantan Utara, Ukurannya Capai 15 Meter.