Saat Anies Baswedan Umumkan PSBB Total di Jakarta, Satgas Covid-19 Sebut Belum Koordinasi
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Akmal Taher mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum berkoordinasi dengan Satgas.
Setelah Anies Baswedan memutuskan PSBB gelombang dua di Jakarta, sejumlah pihak menyayangkan keputusannya.
Anies memang mengambil langkah tegas untuk menanggulangi tingginya angka Covid-19 di DKI Jakarta.
Salah satu yang menyayangkan keputusan Anies adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyarankan supaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhati-hati mengumumkan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) total.
• POPULER Jakarta Kembali PSBB, Pahami Aturan dan Larangan yang Diterapkan untuk Cegah Covid19
• Jakarta Kembali Terapkan PSBB Total, Respon Epidemiologi: yang Sekarang Harus Sungguh-sungguh
Sebab, pengumuman kebijakan PSBB tersebut terbukti telah berdampak pada banyak hal, termasuk sektor perekonomian.
Emil, sapaan Ridwan Kamil menerangkan, bursa saham pun turut terdampak pengumuman PSBB total tersebut.
Harga saham gabungan (IHSG) terperosok. Kapitalisasi pasar berkurang hingga Rp 277 triliun, usai Anies mengeluarkan pernyataan.
"Hampir Rp 300 triliun lari gara-gara statment," kata Emil.
"Memang dalam statment Covid ini ditunggu oleh siapapun, baik oleh masyarakat, pelaku ekonomi. Sehingga menjadi sebuah kehati-hatian bagi kita, agar setiap pernyataan ini dihitung secara baik. Kalau pun itu berita buruk, dipersiapkan sebuah proses sehingga tidak akan terjadi dinamika," lanjut Emil.
Meminta Anies berkonsultasi dengan pusat

Emil menyarankan Anies Baswedan berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait rencana PSBB total di DKI Jakarta.