Virus Corona

Penjelasan Lengkap Soal Viral Chat WhatsApp Warga di Semarang Disebut Ingin Menularkan Covid-19

Tak hanya itu, F juga menyampaikan kata-kata ajakan untuk menularkan virus corona kepada orang lain.

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com
Ilustrasi stop penyebaran covid-19 

TRIBUNMATARAM.COM Sebuah tangkapan layar percakapan atau chat WhatsApp beredar di media sosial.

Gambar itu menampilkan percakapan dua warga yang sama-sama positif Covid-19.

Kedua orang yang saling balas pesan dalam chat tersebut diduga berdomisili di Semarang, Jawa Tengah.

Sempat Dinyatakan Meninggal karena Covid-19, Hasil Tes Swab Ade Firman Hakim Negatif

Salah satu akun menyampaikan kata-kata provokasi untuk menyebarkan Covid-19.

Berdasarkan penelusuran, percakapan itu diunggah oleh akun Facebook milik MD.

Dari tangkapan layar itu diperoleh informasi bahwa F meminta L untuk tidak melakukan isolasi.

Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia
Ilustrasi virus Corona menyerang Indonesia (Kompas.com)

F juga mengatakan bahwa tidak masalah bepergian tanpa protokol kesehatan.

Tak hanya itu, F juga menyampaikan kata-kata ajakan untuk menularkan virus corona kepada orang lain.

Percakapan tersebut tersebar luas hingga menjadi viral dan membuat masyarakat khawatir.

Video Viral Pemuda Ambruk karena Sesak Napas, Tak Ada Warga yang Berani Menolong, Akhirnya Meninggal

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan, saat ini kedua warga yang positif Covid-19 tersebut sudah dibawa oleh tim Gugus Tugas Covid-19.

Kedua pasien tersebut dibawa untuk menjalani karantina.

"Sudah, sekitar pukul 17.00 tadi dengan dibawa ambulans siaga menuju Rumdin.

L dan kedua anaknya saat ini sudah selesai melakukan pemeriksaan dan administrasi, kemudian sudah menempati tempat isolasi,” ujar Hakam saat dikonfirmasi, Sabtu (19/9/2020).

Hakam menjelaskan, seperti yang sudah viral di media sosial, bahwa ada dua nama, yakni berinisial L dan F yang terkonfirmasi Covid-19.

Dalam percakapan tersebut, F menerangkan bahwa tetangganya L terkonfirmasi positif Covid-19, namun masih bepergian.

F jadi merasa yakin bahwa dirinya juga bisa bepergian dan tidak perlu isolasi mandiri.

"Sebenarnya, beberapa waktu lalu kami melalui Puskesmas Karanganyar sudah melakukan penanganan kepada keluarga F dan L. 

L sendiri sebenarnya melakukan isolasi mandiri di rumah karena takut di Rumdin, dan dari Pihak Puskesmas Karanganyar mengizinkan dengan pamantauan ketat,” kata Hakam.

Tak Tahu Pasien Korban Kecelakaan Kritis Ternyata Positif Covid-19, Belasan Tenaga Medis Isolasi

Sementara itu, menurut Hakam, F saat ini diizinkan melakukan isolasi mandiri di rumah, karena masih merawat Ibunya yang juga tertular virus dan baru saja pulang dari rumah sakit.

"F ini anak tunggal, jadi tidak punya saudara yang bisa merawat Ibunya," ucap Hakam.

Selain itu, tim Gugus Tugas juga mempertimbangkan dari sisi psikologis.

Sebab, kondisi ibu kandung F diketahui masih kurang stabil, setelah mengetahui suaminya meninggal dunia beberapa hari lalu.

"Jadi masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi, karena isolasi mandiri yang dijalani F dalam pengawasan ketat oleh warga dan pemangku wilayah setempat,” kata dia.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga berkomentar terkait chat WhatsApp yang dikhawatirkan warga.

Hendrar mengatakan, pihaknya telah melakukan tindak lanjut informasi tersebut melalui Dinas Kesehatan dan berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat.

“Alhamdulilah, setelah melakukan koordinasi dengan pemangku wilayah setempat, yang bersangkutan saat ini sudah bersedia dibawa ke Rumah Isolasi Rumdin, pukul 17.00 tadi sampai,” kata dia.

Hendrar Prihadi meminta masyarakat untuk tidak resah, karena warga tersebut sudah melakukan karantina.

"Tadi sore sudah melakukan mediasi kepada pasien yang bersangkutan.

Ini hanya salah paham antara tetangga yang kemudian tersebar komunikasinya melalui WA,” kata Hendrar.

UPDATE: Tambah 4.168 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19

Tambahan jumlah kasus konfirmasi positif corona (Covid-19) di Indonesia pada Sabtu (19/9/2020) kembali menjadi rekor penambahan tertinggi.

Dilansir laman covid19.go.id, tercatat ada tambahan 4.168 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 Sabtu ini menjadi rekor penambahan kasus konfirmasi positif tertinggi di Indonesia sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Maret 2020 lalu.

Dengan penambahan tersebut, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 240.687 kasus. 

Baca: Sejumlah Penyelenggara Pilkada 2020 Positif Covid-19, Wacana Penundaan Pilkada Kembali Menguat

Sebelumnya, rekor penambahan kasus tertinggi di Indonesia baru saja tercatat pada Rabu (16/9/2020) lalu, yaitu sebanyak 3.963 penambahan kasus baru dalam 24 jam.

Penambahan kasus konfirmasi Covid-19 yang terbilang tinggi juga baru saja terjadi pada Jumat (18/9/2020) kemarin, yakni sebanyak 3.891 tambahan kasus baru.

Rekor 19 September
Penambahan 4.168 kasus konfirmasi positif Covid-19 hari ini, Sabtu, (19/9/2020), jadi rekor tambahan kasus tertinggi selama pandemi di Indonesia.

Sementara itu, ada kabar baik dari perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data di laman covid19.go.id, terdapat tambahan 3.576 pasien Covid-19 yang sembuh hari ini.

Artinya, pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh kini totalnya menjadi 174.350 orang.

Baca: UPDATE Kasus Corona di Indonesia Sabtu (19/9/2020): Total 240.687 Kasus Positif, 174.350 Sembuh

Namun, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga masih bertambah, yakni sebanyak 112 kasus.

Total kasus kematian akibat Covid-19 kini telah mencapai 9.448 kasus.

Social Distancing Covid-19
Social Distancing Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Penyebaran Corona Akan Turun Drastis jika 75 Persen Penduduk Disiplin Pakai Masker

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan penularan virus corona dapat menurun drastis apabila 75 persen penduduk disiplin menggunakan masker.

Oleh karena itu, Wiku pun mengajak semua pihak untuk terus mengkampanyekan penggunaan masker guna melindungi diri dan orang lain dari bahaya virus corona.

"Agar kita melindungi, jangan sampai droplet yang keluar dari diri kita sendiri atau dari orang lain mengenai pihak lainnya. Jika lebih dari 75 persen penduduk patuh menggunakan masker, maka Covid-19 dapat turun secara drastis," ujar Wiku dalam konferensi pers  yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9/2020).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (istimewa)

Wiku mengatakan, berdasarkan hasil penelitian di Amerika, penggunaan masker kain oleh 80 persen populasi akan mengurangi 34-58 persen penambahan kasus kematian (Eikenberry et al, 2020).

Hasil penelitian itu menyatakan, permodelan penggunaan masker oleh minimal populasi tersebut sudah terbukti menekan peningkatan kasus baru dan kematian akibat Covid-19.

Karena itu, Satgas Covid-19 menargetkan penggunaan masker terhadap 70-75 persen dari populasi di Indonesia secara tertib guna menekan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Mari kita buktikan ini menjadi target kita bersama, karena kita ingin melindungi diri dan kita ingin melindungi negeri," kata Wiku. (Kompas.com/ Kontributor Semarang, Riska Farasonalia/ Abba Gabrillin) (Tribunnews.com/Widyadewi/ Sri Juliati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Chat WhatsApp Warga di Semarang Ingin Menularkan Covid-19, Ini Penjelasannya" dan di Tribunnews.com dengan judul UPDATE: Tambah 4.168 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19, Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia.

BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul Viral Chat WhatsApp Warga di Semarang Ajak Tularkan Virus Corona, Begini Penjelasan Lengkapnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved