Berita Terpopuler
POPULER Teka-teki Kematian Polisi di Pondok Ranggon Terjawab, 1 Oknum TNI Diamankan, Bukan Dibegal
Sempat dikabarkan menjadi korban pembegalan, kematian polisi di Pondok Ranggon akhirnya terjawab berkat plat nomor.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNMATARAM.COM - Sempat dikabarkan menjadi korban pembegalan, kematian polisi di Pondok Ranggon akhirnya terjawab berkat plat nomor.
Briptu Andry Budi Wibowo (29) ditemukan meninggal dunia dengan luka yang cukup parah di Jalan Sapi Perah, Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis (16/9/2020).
Kematiannya sempat diduga disebabkan karena aksi pembegalan.
• Kematian Polisi di Pondok Ranggon seperti Bukan Dibegal Tapi Tindak Kriminal, Harta Korban Utuh
• Waduh! Ikutan Komentar Soal Video TikTok Ini, Jefri Nichol Ditantang Ketemu Polisi di Bandung
Namun, dalam proses penyelidikan, polisi justru menemukan sejumlah kejanggalan.

Salah satunya adalah tidak adanya harta benda korban yang hilang.
Menyusul banyaknya kejanggalan tersebut, polisi pun akhirnya berhasil mengamankan pelaku.
"Ada indikasi korban anggota Polri adalah tabrak lari. Kemudian dilakukan penyelidikan, diamankan seseorang memang anggota TNI," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (18/9/2020).
Yusri menjelaskan, oknum anggota TNI yang diamankan berjumlah satu orang yang saat ini sudah diserahkan ke Pomdam Jaya untuk dilakukan pemeriksaan.
"Satu orang, kita amankan kemarin. Sekarang kita serahkan ke Pomdam Jaya untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Yusri.
Namun, Yusri tak ingin menjelaskan secara rinci indentitas oknum anggota TNI yang diamankan tersebut.
Dia mengatakan, oknum anggota TNI itu diamankan berdasarkan nomor polisi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Pada saat itu memang ada plat nomor di TKP. Indikasi arahnya ke sana," katanya.
Jenazah Briptu ABW ditemukan oleh warga terkapar di Jalan Sapi Perah, Pondok Ranggon, tidak jauh dari tempat tinggal korban.
Dari pantauan Kompas.com pukul 16.30 WIB, Wakapolres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Polisi Telly Bahute, dan Kapolsek Cipayung Kompol Tatik hadir dalam olah TKP.
Mereka tampak mengukur luas jalan tempat ditemukannya jenazah Andry.
Selain itu, mereka memberikan tanda di aspal sebagai titik ditemukannya jenazah Andry.
Namun, saat olah TKP, bukan hanya polisi yang hadir di lokasi.
Tampak sekitar lima anggota Polisi Militer juga berada di lsana. Mereka terlihat sedang berbicara dengan polisi yang sedang melakukan olah TKP.
Selain itu, salah satu dari petugas Polisi Militer sedang mencatat sesuatu di tengah berlangsungnya olah TKP.
Fakta di Lokasi
1. Kesaksian keluarga Andry
Mega Putri Maharani (21), salah satu keponakan Andry, bercerita mengenai detik-detik ketika korban meninggalkan rumah untuk terakhir kalinya hingga dikabarkan tewas.
Andry awalnya keluar rumah sekitar pukul 02.30 WIB, Kamis (17/9/2020).
Korban bahkan sempat pamit kepada orangtuanya walaupun tak menjelaskan ingin pergi ke mana.
Saat korban ingin pergi, Mega melihat mobil Daihatsu Grandmax berwarna Silver terparkir di depan toko gas samping rumah korban.
Dia sempat menaruh curiga lantaran mobil tersebut sudah ada sejak pukul 02.00 WIB hingga pagi hari.
Bahkan, Mega sempat bertanya kepada pemilik mobil terkait keberadaannya di sana.
Pemilik mobil berdalih sedang menunggu parsel.
Mendengar alasan tersebut, Mega pun tak mau ambil pusing dan kembali masuk ke rumah.
Selang beberapa lama, tepatnya sekitar pukul 05.30 WIB, dia mendapatkan kabar bahwa Andry ditemukan tewas di Jalan Sapi Perah Pondok Ranggon.
2. Ditemukan pukul 05.00 dengan luka di punggung
Beberapa saksi sempat melihat jasad Andry terkapar di jalanan pukul 05.00 WIB. Hal itu dikatakan Niki, salah satu warga yang ada di lokasi.
Niki bercerita, dia melihat jasad Andry dalam keadaan berlumuran darah.
"Saya lihat banyak lumuran darah. Kayak diseret. Cuma saya enggak tahu dia berdarah karena luka apa," kata dia.
Dia pun mencoba mendekat, tetapi akhirnya enggan lantaran jasad Andry sudah dikelilingi banyak polisi. Wandi selaku salah satu saksi yang lain juga melihat hal yang sama.
Ketika tidak sengaja lewat di lokasi itu, dia seperti melihat ada bekas luka di bagian punggung.
"Saya lihat kayak ada luka di bagian punggung, terus banyak darahnya," kata dia.
"Saya enggak tahu itu luka karena apa," tambah Wandi.
3. Tak ada barang berharga Andry yang hilang
Mega meyakini peristiwa itu bukanlah aksi begal seperti yang ramai diberitakan sebelumnya. Pasalnya, ketika Andry ditemukan tewas, semua barang berharga milik korban masih ada di lokasi.
"Barang-barang semuanya aman, seperti bukan begal. Kalau begal, pasti ada yang diambil kan. Ini handphone ada, dompet juga ada, pokoknya ada semua," kata Mega.
Bahkan, sepeda motor milik Andry pun masih ada di lokasi.
4. Kebingungan polisi temui fakta yang janggal
Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengaku, ada beberapa fakta janggal yang membuatnya bingung.
Fakta-fakta tersebut membuat pihaknya sukar menentukan apakah peristiwa ini murni kecelakaan tunggal atau tindak kriminal.
Beberapa fakta yang dianggap janggal oleh Sambodo yakni jarak ditemukannya jasad dan motor korban yang sangat jauh.
"Misal, jarak antara ditemukannya sepeda motor dengan jarak ditemukannya korban cukup berjauhan," kata dia.
Saksi-saksi yang sudah diperiksa polisi pun belum bisa memastikan apa penyebab dari peristiwa ini.
Namun, yang dapat dia pastikan saat ini, pihak reserse kriminal masih menjadi motor utama penyelidikan.
"Yang melakukan pemeriksaan serse, bukan saya (Ditlantas Polda Metro Jaya)," kata dia
5. Polisi militer terlibat saat olah TKP
Olah TKP diketahui sempat dilakukan sebanyak dua kali oleh polisi. Pertama, pukul 10.00 WIB dan kedua sekitar pukul 16.00 WIB.
Dari pantauan Kompas.com, olah TKP kedua didatangi beberapa pejabat, di antaranya Wakapolres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Steven Tamuntuan, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Polisi Telly Bahute, dan Kapolsek Cipayung Kompol Tatik.
Mereka tampak mengukur luas jalan tempat ditemukannya jenazah Andry. Selain itu, mereka memberikan tanda di aspal sebagai titik ditemukannya jenazah Andry.
Namun, bukan hanya polisi yang terlibat dalam olah TKP tersebut.
Tampak sekitar lima anggota polisi militer juga berada di lokasi. Mereka terlihat sedang berbicara dengan polisi yang sedang melakukan olah TKP.
Selain itu, salah satu dari petugas polisi militer sedang mencatat sesuatu di tengah berlangsungnya olah TKP.
Usai melakukan olah TKP, Steven Tamuntuan enggan memberikan keterangan kepada awak media.
Dia juga enggan menjelaskan alasan kehadiran anggota polisi militer tersebut.
"Tanya ke Kabid (Kabid Humas Polda Metro Jaya) saja," ucap dia singkat kala melayani pertanyaan wartawan. (TribunMataram.com/ Salma Fenty) (Kompas.com/ Walda Marison)
Sebagian artikel tayang di Kompas.com dengan judul "Teka-teki Tewasnya Polisi di Pondok Ranggon dan Keterlibatan TNI yang Jadi Tanda Tanya".
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Teka-teki Kematian Polisi di Pondok Ranggon Terkuak, 1 Oknum TNI Diamankan, Bukan Pembegalan.