Virus Corona

Minta Tunda Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Ganjar Pranowo: Zona Merah Berbahaya

Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan usulan sejumlah pihak tentang penundaan Pilkada Serentak 2020.

Editor: Asytari Fauziah
Instagram @ganjar_pranowo
Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maafnya atas tindakan warganya di Semarang yang menolak pemakaman jenazah seorang perawat terjangkit Covid-19, Jumat (10/4/2020). 

TRIBUNMATARAM.COM Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan usulan sejumlah pihak tentang penundaan Pilkada Serentak 2020.

Sebelumnya, dua organisasi keagamaan yakni PBNU dan Muhammadiyah secara tegas meminta pemerintah menunda pelaksanaan pilkada serentak karena dinilai dapat membahayakan masyarakat.

"Iya,silakan ya dari Kementerian, Pemerintah Pusat, KPU, Bawaslu untuk menganalisis dan memperhitungkan.

Memang kalau kita melihat di daerah zona merah berbahaya," kata Ganjar usai mengikuti rapat paripurna bersama DPRD Jateng, Senin (21/9/2020).

Anak Jokowi Ikut Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Dinilai Bisa Kalah Jika Lawannya Didi Kempot

Ganjar mencontohkan, Jawa Tengah seperti di Boyolali sudah ada klaster dari para penyelenggara pilkada.

"Maka saya kemarin menyarankan agar semuanya digelar virtual.

Dulu saya juga usulkan, mungkin tidak menggunakan e-voting. Tapi karena ini belum terlalu dipercaya, bisa jadi masalah," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Ganjar mengatakan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi daerah penyelenggara.

Perawat Diancam setelah Periksa Pasien Positif Corona, Ganjar Pranowo Sesalkan Tak Tahu Identitasnya

Jika di daerah zona merah, maka pelaksanaannya bisa ditunda.

"Bisa saja, ada yang ditunda, ada yang tetap jalan di tempat-tempat tertentu, tapi dengan pembatasan dan pelaksanaan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Jadi, memang harus dipertimbangkan kondisi-kondisi itu, agar tidak terjadi klaster baru yakni pilkada," ujarnya.

4 Anggota Keluarga Presiden Jokowi Maju Pilkada 2020

Alasan 4 anggota keluarga Presiden Joko Widodo serius maju Pilkada 2020, dari anak, menantu, hingga adik ipar.

Setidaknya empat anggota keluarga Presiden Jokowi berniat mengikuti ajang Pilkada 2020.

Mulai putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka hingga menantunya Bobby Nasution mulai menunjukkan keseriusannya maju Pilkada 2020.

Seperti diketahui, pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 akan digelar sebentar lagi.

Dari sekian banyak tokoh politik yang akan bertarung dalam pesta demokrasi itu, banyak masyarakat menyoroti rencana majunya keluarga besar Presiden RI Joko Widodo dalam Pilkada tersebut.

 POPULER Gibran Rakabuming Dalam Pilkada Solo 2020, Intip Peluang Menangnya Putra Presiden!

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sedikitnya ada empat keluarga Jokowi yang akan ikut bertarung dalam Pilkada nanti.

Sejumlah nama keluarga Jokowi yang muncul itu di antaranya adalah Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, Wahyu Purwanto, hingga Doli Sinomba Siregar.

Lantas apa alasan keluarga besar Jokowi itu tertarik terjun di dunia politik.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Gibran Rakabuming Raka

 

Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka awalnya merupakan sosok yang anti politik.

Bahkan, sebelumnya ia mengaku tidak tertarik terjun ke politik seperti bapaknya karena ingin fokus menggeluti bisnis yang ditekuninya.

Seperti diketahui, suami dari Selvi Ananda itu memiliki beragam bisnis kuliner yang dijalankan. Seperti katering Chilli Pari, Markobar, Goola, Mangkok Ku, dan lainnya.

 Anak Jokowi Ikut Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Dinilai Bisa Kalah Jika Lawannya Didi Kempot

Namun belakangan, ia justru berubah pikiran. Dan menunjukan keseriusannya untuk maju dalam Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah, pada 2020 nanti.

Alasannya tertarik terjun di politik, karena ingin membantu masyarakat melalui kebijakan politik yang akan dilakukan.

"Beberapa tahun terakhir ini saya mulai bertemu banyak orang. Saya beranggapan bahwa kalau begini-gini terus, orang yang bisa saya bantu itu cuma ya begini-gini saja," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2019).

"Misal saya punya CSR. Saya punya les Inggris gratis muridnya sudah ribuan. Kalau saya cuma jadi pengusaha, yang bisa saya bantu cuma ribuan saja. Kalau saya bisa masuk politik, yang bisa saya bantu ya kalau di Solo 600.000 orang melalui kebijakan saya," kata dia.

2. Bobby Nasution

Boby Nasution berfoto dengan warga di Pasar Petisah Medan, Selasa siang (7/1/2020). Di pasar tradisional itu, menantu Presiden Joko Widodo itu membeli dua baju hitam dan makan bakso.
Boby Nasution berfoto dengan warga di Pasar Petisah Medan, Selasa siang (7/1/2020). Di pasar tradisional itu, menantu Presiden Joko Widodo itu membeli dua baju hitam dan makan bakso.(Istimewa)

Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution juga berencana maju dalam Pilkada 2020 mendatang.

Bobby diketahui telah mendaftarkan diri untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Medan melalui Partai Golkar pada 13 Desember 2019.

Alasannya memilih partai Golkar untuk kendaraan politiknya, karena mendapatkan arahan dari senior di partai tersebut.

Meskipun tidak secara gamblang menyampaikan program yang akan diusung, namun dalam berbagai kesempatan Bobby mengaku telah memiliki visi dan misi untuk memajukan Kota Medan.

 Menilik Peluang Gibran Rakabuming dalam Pilkada Solo 2020, Bakalan Menang?

Dan partai Golkar diyakini akan mendukung niatnya.

“Saya sangat memohon doanya untuk sama-sama kita mengerakkan, sama-sama kita membangun kota Medan,” ujar dia.

Sementara itu saat disinggung mengenai sikap Jokowi terkait keinginannya untuk terjun di dunia politik, ia mengaku sangat terbuka.

"Kalau Bapak itu tergantung keinginan anak-anaknya dan tidak pernah mengatur. Kalau mau politik, ya terjun ke politik. Kalau mau bisnis ya bisnis yang penting kerja mesti sungguh-sungguh dan betul-betul," ungkap Bobby, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diberikan humas DPW Partai NasDem Sumut, Rabu (11/9/2019).
3. Wahyu Purwanto
Bakal calon Bupati Gunungkidul yang juga adik ipar Jokowi, Wahyu Purwanto.
Bakal calon Bupati Gunungkidul yang juga adik ipar Jokowi, Wahyu Purwanto.()

Selain menantu, adik ipar Jokowi, Wahyu Purwanto juga dikabarkan bakal maju dalam Pilkada di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Gunungkidul Suparjo membenarkan informasi tersebut.

Nasdem Gunungkidul telah menyodorkan nama adik ipar Jokowi itu dengan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rasyid sebagai pasangannya.

Namun demikian, terkait kepastiannya masih menunggu keputusan dari DPP Partai Nasdem.

“Surat rekomendasi turun sekitar Februari atau Maret nanti. Keputusan tergantung pusat,” kata Suparjo saat dihubungi, Senin (13/1/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, alasannya mendukung Wahyu maju dalam Pilkada selain karena faktor keluarga Jokowi juga komitmennya untuk membangun Gunungkidul.

“Kalau bisa menang (pilkada) koordinasi dengan pusat kan lebih mudah, tetapi faktor keluarga presiden itu hanya satu faktor saja. Faktor lainnya komitmen Pak Wahyu membangun Gunungkidul sudah sejak lama,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DIY Suharno saat dihubungi.

4. Doli Sinomba Siregar

Paman Bobby, Doli Sinomba Siregar dan istrinya, Rabu (15/11/2017).
Paman Bobby, Doli Sinomba Siregar dan istrinya, Rabu (15/11/2017).(KOMPAS.com/Mei Leandha)

Paman Bobby Nasution, Doli Sinomba Siregar juga akan meramaikan perhelatan Pilkada di Tapanuli Selatan (Tapsel).

Niatnya untuk maju sebagai Bupati Tapsel karena sudah mendapatkan dorongan dari berbagai pihak.

Dilansir dari Antara, sebagai bentuk keseriusannya maju Pilkada, ia sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati ke sejumlah partai.

"Saya sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Tapsel ke PDI Perjuangan, PPP, dan Partai Hanura," katanya (11/1/2020).

Doli berharap niatnya mengabdi untuk masyarakat itu mendapat respon positif dari masyarakat. (Kompas.com/ Kontributor Semarang, Riska Farasonalia/ Khairina/ Markus Yuwono, Dewantoro, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pilkada Serentak di Tengah Pandemi Covid-19, Ganjar: Berbahaya" dan Ini Alasan 4 Keluarga Jokowi Berniat Maju Pilkada 2020.

BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Ganjar Pranowo: Daerah Zona Merah Berbahaya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved