Punya Akses Bebas, Relationship Manager BRI di Madiun Bobol 2,1 M Tabungan Nasabah untuk Judi Online

Pembobolan rekening bermoduskan rekening fiktif dilakukan oleh seorang relationship manager Bank BRI Cabang Dalopo Mandiun.

DailyMail
Ilustrasi pencurian dana nasabah 

TRIBUNMATARAM.COM - Pembobolan rekening bermoduskan rekening fiktif dilakukan oleh seorang relationship manager Bank BRI Cabang Dalopo Mandiun.

Ialah RS yang nekat mengambil uang dari 11 rekening nasabah untuk memenuhi hasratnya bermain judi bola online.

Aksinya terungkap setelah seorang nasabah curiga tabungannya ludes padahal dirinya tak pernah melakukan penarikan.

POPULER Modus Pembobolan ATM dengan Sampah Struk Ambil 300 Juta, Jangan Buang Struk Sembarangan!

Ambil Sampah Struk ATM, 2 Pria Lakukan Pembobolan Rekening Hingga Kuras Rp 300 Juta di 3 Bank

Menyalahgunakan wewenang, seorang relationship manager Bank BRI Cabang Dolopo- Madiun berinisial RS membobol rekening 11 nasabah.

Total uang dari belasan nasabah yang diambil oleh RS mencapai Rp 2,1 miliar.

Mirisnya, uang tersebut habis ia gunakan untuk bermain judi bola online dan kebutuhan pribadi.

Akses data nasabah dengan leluasa

 

Memanfaatkan jabatannya, RS mengambil uang belasan nasabah.

Sebagai seorang relationship manager, RS dengan mudah mengakses data nasabah yang mengajukan pinjaman pada bank.

Sebab, nasabah yang melakukan pinjaman maupun kredit di BRI Cabang Dolopo memang harus melalui tersangka.

"RS ini yang melayani nasabah, apapun itu, pemindahan pembukuan, pencairan, ini yang dia salah gunakan," tutur Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun, Bayu Novrian Dinata.

Dari data tersebut, RS kemudian membuat buku rekening fiktif menggunakan nama keluarga korban yang tertera dalam dokumen peminjaman.

RS kemudian memindahkan uang nasabah sedikit demi sedikit ke rekening fiktif yang dibuatnya.

"Jadi rekening fiktif itu buku dan ATM-nya yang memegang tersangka. Jadi begitu uang masuk langsung ditarik dan digunakan oleh tersangka," kata Bayu.

RS pun dengan leluasa menarik uang dari rekening fiktif tersebut dan memindahkannya ke rekening pribadinya.

Ironisnya, uang tersebut dipakai untuk bermain judi online dan selalu kalah.

Debitur kaget karena ada penarikan

Salah satu debitur yang menjadi korban kaget lantaran mendapatkan penjelasan dari pihak bank bahwa ia sudah menarik uang.

Padahal, ia sama sekali tidak menarik uang dari rekeningnya.

Penjelasan itu didapati nasabah ketika hendak mencairkan dana pinjaman di rekening tersebut.

"Kasus itu baru terbongkar setelah salah satu debitur hendak mencairkan dana pinjaman yang masih tersisa di rekening tabungan. Debitur merasa masih memiliki uang yang tersimpan di tabungannya," tutur Bayu.

Usai ditelusuri, rupanya total ada 11 orang debitur menjadi korban RS.

Total uang yang digunakan tersangka mencapai Rp 2.1 miliar.

Dijerat pasal korupsi

Lantaran BRI merupakan bank pemerintah dan terdapat uang negara di dalamnya, maka kasus ini termasuk dalam ranah kasus korupsi.

Tersangka RS pun dijerat Pasal 2,3 dan 4 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Terkait penggantian uang nasabah yang hilang dikorupsi, Pimpinan Cabang BRI Madiun Budi Santoso meminta untuk menanyakan hal tersebut pada kejaksaan.

"Jadi kasus itu sudah diselesaikan oleh kejaksaan (Kejari Kabupaten Madiun)," tutur Budi, Selasa (22/9/2020).

Aset pelaku diburu untuk ganti kerugian negara

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun Agung Mardiwibowo mengemukakan, aset-aset RS kini tengah diburu.

Untuk melacak aset, kejaksaan menggandeng beberapa instansi.

Aset-aset tersebut bakal disita untuk mengganti kerugian negara sebesar Rp 2,1 miliar.

"Jaksa sementara mengejar aset-aset tersangka RS yang didapatkan dari hasil korupsi. Bila terdapat aset yang dimiliki tersangka dari hasil kejahatan maka akan disita untuk dikonversi pengganti rugi uang yang dikorupsi," tutur Agung.

Namun, Agung menduga, hasil korupsi telah habis digunakan tersangka untuk bermain judi bola. Bahkan saat diperiksa, tersangka dan keluarganya tak memiliki biaya untuk menyewa penasihat hukum.

"Kalau dia tidak mengembalikan kerugian keuangan negara, maka hukuman penjaranya akan lebih lama lagi," lanjut dia.

Waspadai Modus Pembobolan ATM dengan Struk

Berbekal kertas struk ATM di sampah, 2 pria ini berhasil kuras 3 bank dan raup hingga Rp 300 juta.

Kejahatan yang dilakukan Aziz Kunadi (36) dan Mujianto (34) akhirnya terungkap.

Modus pembobolan uang yang dilakukan keduanya dengan memanfaatkan sampah struk ATM berhasil dihentikan.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang pelaku pembobolan di tiga dank daerah.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com)

 Waspadai Kejahatan Skimming ATM yang Makin Marak, Polisi Ungkap 3 Tips Agar Tak Jadi Korban

 Dicurigai Ada Pencuri di ATM, Ternyata Seorang Polisi Diam-diam Gunakan Narkoba di Dalam Mobil

Kedua tersangka yang ditangkap tersebut yakni Aziz Kunadi (36), warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan Mujianto (34), warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu. Mereka ditangkap pada (18/7/2020) di kediaman masing-masing tanpa perlawanan.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrum Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi mengatakan, kasus ini terbongkar setelah petugas mendapatkan laporan dari salah korban pada 12 September 2019.

Korban yang merupakan salah satu nasabah di Bank Sumsel Babel mengeluhkan rekening miliknya sebanyak Rp 116,5 juta mendadak kosong diduga dikuras pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan, uang milik korban di rekening tersebut ternyata ditarik oleh para komplotan Aziz dengan menggunakan dokumen palsu.

"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM. Di sana, mereka langsung membuat KTP dan buku tabungan milik korban untuk dipalsukan. Lalu tersangka menarik uang di bank dengan modus ketinggalan ATM," kata Suryadi saat gelar perkara, Senin (20/7/2020).

Suryadi menjelaskan, para tersangka ini diketahui telah beraksi di tiga bank daerah. Yakni Bank Lampung dengan total kerugian korban Rp 70 juta, Bank Sultra di Kendari total kerugian Rp 120 juta dan Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Dalam aksinya, tersangka Azis memalsukan dokumen penting para korban. Sedangkan Mujianto mencari struk di setiap ATM.

"Aksi ini sudah mereka lakukan sejak 2018. Mereka ini beraksi orang lima, tiga masih buron," ujarnya.

Sedangkan tersangka Mujianto mengaku, ia mendapatkan keuntungan Rp 20 juta untuk membobol bank Lampung, Rp 40 juta di Bank Sultra dan Rp 35 juta di Bank Sumsel Babel. Uang tersebut telah ia habiskan untuk keperluan sehari-hari.

"Yang punya ide itu Azis, saya cuma mencari struk," kata Mujianto.

(Kompas.com / Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi/Kontributor Palembang, Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akses Data Nasabah dengan Leluasa, Relationship Manager BRI Bobol Rekening 11 Orang, Total Rp 2,1 Miliar" dan "Manfaatkan Sampah Struk di ATM, 2 Pria Ini Bobol 3 Bank dan Kuras Rp 300 Juta"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Bebas Akses Data, Relationship Manager BRI di Madiun Bobol 2,1 M Tabungan Nasabah untuk Judi Online

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved