Berita Terpopuler
POPULER Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong Saat Menkes Terawan Tak Hadir, Ternyata Begini Maknanya
Saat Najwa Shihab wawancarai kursi kosong namun seolah berbicara dengan Menteri Kesehatan Terawan, dosen Ilmu Komunikasi UGM ungkap maknanya.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
"Ini konteksnya tidak hanya Najwa kemarin.
Sebenarnya, wawancara kursi kosong itu kan, kalau bicara pemaknaan, ya dia sebenarnya sedang bicara tentang transparansi dan pertanggungjawaban dari seorang tokoh publik atau pejabat publik," kata Wisnu seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/9/2020).
Wisnu Prasetya Utomo juga sempat membahas wawancara kursi kosong ini pada tweet tanggal 13 November 2019.
Wisnu juga menjeaskan jika pejabat publik tak hadir memenuhi undangan media, bisa menimbulkan kesan tak transparan.
Namun begitu, narasumber tetap memiliki hak untuk diwawancarai.
"Kalau kita merujuk ke UU Pers di Indonesia, narasumber itu selalu punya hak tolak untuk diwawancara.
Tetapi kemudian, media juga punya hak untuk bagaimana mengolah hak tolak itu," kata Wisnu.
Wisnu menyebut, wawancara kursi kosong sah untuk dilakukan.
• Ketika Pengamat Nilai Kemunculan Menkes Terawan Tak Lagi Bisa Diharapkan, Langsung ke Presiden Saja
Walaupun, dia menyebut bahwa hal itu tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah produk jurnalistik.
"Wawancara seperti itu tidak bisa dibilang produk jurnalistik.
Karena memang tidak ada orangnya, bagaimana kita bisa menyebut itu sebagai produk jurnalistik?
Tetapi, dia bisa disebut sebagai sarkasme," kata Wisnu.
Menurut Wisnu, sarkasme selalu memiliki pesan yang ingin disampaikan.
Dia menyebut, dalam kasus wawancara kursi kosong yang ingin ditonjolkan bukanlah wawancaranya, melainkan kesempatan bagi pejabat publik untuk membuktikan transparansinya.
Publik berhak tahu