Pertama dalam Sejarah, Api Abadi Mrapen di Grobogan Akhirnya Padam, Penyebab Masih Tanda Tanya
Padamnya api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meninggalkan tanda tanya.
Api saat itu terselamatkan akibat ditemukan sumber gas baru dengan kandungan yang lebih melimpah berjarak sekitar 75 sentimeter dari sumber gas lama.
Sumber gas baru itu kemudian dialirkan ke sumber gas lama menggunakan pipa dan nyala api kembali sempurna hingga seterusnya.
"Jadi awalnya hanya retakan tanah, kemudian direka sedemikian rupa dengan pipa dan sebagainya. Api Abadi Mrapen tercatat tak pernah padam dan terus menyala, hanya saat dirombak, kami matikan untuk keselamatan pekerja," ucap David.
Dikaji
Kepala Seksi Energi Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto menyampaikan, ESDM Jateng telah menggandeng para ahli geologi untuk mengobservasi penyebab padamnya Api Abadi Mrapen.

Upaya penyelamatan situs ini juga tengah diupayakan seoptimal mungkin.
"Kami pastikan telah padam total. Bau gas dan tanda gas di titik awal sudah tidak ada. Kami picu menggunakan api juga sudah tidak bisa. Kami masih melakukan kajian dan penyelamatan yaikni observasi, mitigasi, serta solusi," jelasnya.
Berdasarkan hasil penelitian sementara, penyebab padamnya api diduga karena berkurangnya pasokan gas metana (CH4) yang merupakan bahan bakar api tersebut.
Kini yang menjadi perhatian adalah alasan gas itu berkurang.
"Apakah retakannya tertutup karena deformasi, apakah pasokan gas habis, dan apakah migrasi gas ke tempat lain karena eksploitasi pembuatan sumur di sekitar? Jadi butuh waktu untuk melakukan kajian," kata Sinung.
Objek wisata
Api Abadi Mrapen merupakan destinasi wisata unik dan populer yang sudah terkenal di Nusantara.
Api biru yang melegenda itu kerap dijadikan sumber nyala api obor beberapa agenda nasional dan internasional.
Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.
Setiap tahun Api Abadi Mrapen juga digunakan untuk menyalakan obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.