Soal Video Satpol PP Banting Ibu & Remaja Putri, Pemprov NTT Merasa Jadi Korban & Lakukan Visum

Tanggapi soal video viral Satpol PP aniaya ibu dan remaja putri, berikut pembelaan Pemprov NTT.

(Tangkapan layar)
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu dan remaja saling tarik dan tendang dengan petugas Satpol PP. 

Mengetahui ada kegiatan tersebut, warga langsung menolak kedatangan petugas karena tak boleh ada kegiatan di lahan sengketa.

“Beberapa warga kami perempuan yang terluka. Ada ibu yang dicekik di leher hingga masih ada luka yang membekas,” ungkapnya.

Sempat terjadi tarik menarik selang

Welly Rohi Mone mengatakan kedatangan Pemprov NTT dan Koresm 161 Wirasaksti Kupang di lahan sengketa tersebut untuk meninjau lahan yang akan dimanfaatkan untuk Program Tanam Jagung Penen Sapi.

Saat itu warga melarang mobil mengisi air sehingga terjadi tarik menarik selang antara warga dan petugas keamanan.

Kata Welly, saat tarik menarik itu seorang ibu terpeleset dan terjatuh. Lalu salah satu stafnya mencoba membantu ibu yang terjatuh tersebut.

Namun saat akan membantu, Welly mengatakan stafnya malah dipukul.

“Orang belum pegang sudah jatuh. Satu ibu terpeleset, namun hendak ditolong, justru dipukul,” katanya.

Kejadian penganiayaan oleh petugas Sat Pol PP dan sejumlah pria itu terekam di video berdurasi 2 menit 50 detik dan viral di media sosial.

(Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Video Viral Satpol PP Banting Seorang Ibu, Pemprov NTT: Justru Anak Buah Kami Jadi Korban" dan "Konflik Lahan Sengketa, Seorang Ibu Dicekik dan Dibanting hingga Terkapar, Ini Ceritanya"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Soal Video Satpol PP Banting Ibu & Remaja Putri, Pemprov NTT Ngaku Jadi Korban & Lakukan Visum

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved