Virus Corona

Vaksin Virus Corona yang Diproduksi Bio Farma Disebut Menlu Sudah Diakui Secara Internasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kualitas dan kuantitas produksi vaksin Covid-19 oleh PT Bio Farma sudah diakui secara internasional.

Editor: Asytari Fauziah
YouTube WGBH News
ilustrasi penemuan vaksin corona 

TRIBUNMATARAM.COM - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kualitas dan kuantitas produksi vaksin Covid-19 oleh PT Bio Farma sudah diakui secara internasional.

Sebab, Bio Farma mendapat penilaian yang baik dari peninjauan yang dilakukan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Baca juga: Soal Vaksin Virus Corona yang Disebut Pemerintah Mulai Tersedia Bulan Depan, Ini Kelompok Prioritas

"CEO CEPI menyampaikan bahwa hasil due diligence (peninjauan) terhadap Bio Farma menunjukkan hasil yang sangat baik," kata Retno dalam konferensi pers virtual di tengah lawatannya ke Inggris, Rabu (14/10/2020).

"Oleh karena itu, CEPI siap melakukan kerja sama dengan Bio Farma. Hasil baik due diligence ini juga merupakan pengakuan terhadap kapasitas dan kualitas yang dimiliki Bio Farma untuk manufacturing vaksin," ucap Retno.

Karena kualitas dan kuantitasnya sudah diakui, Retno mengatakan, Indonesia melalui Bio Farma juga akan berkontribusi dalam penyediaan akses vaksin yang setara kepada seluruh warga dunia.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat memberikan keterangan di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat memberikan keterangan di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (9/4/2020). (Kemlu RI via Kompas.com)

Sebagai bentuk komitmen terhadap upaya menjamin akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau, Indonesia telah menyampaikan keinginannya untuk menjadi bagian dari CEPI Investors Council.

"Besaran kontribusi Indonesia terhadap CEPI akan dibahas lebih lanjut," lanjut Retno.

Sebelumnya CEPI melakukan peninjauan terhadap kapabilitas dan kapasitas Bio Farma dalam memproduksi vaksin Covid-19.

Dalam peninjauan tersebut CEPI memeriksa kualitas dan sistem produksi vaksin Bio Farma, sistem analisis laboratorium, hingga sistem teknologi informasi di Bio Farma dalam produksi vaksin.

Baca juga: Belum Ditemukan Obat Covid-19, Ketua Satgas: Patuhi Protokol Kesehatan Adalah Vaksin Terbaik

Pemerintah pun berencana mendatangkan ahli dari Eropa untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-19.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin perusahaan medis pelat merah, Bio Farma, yang tadinya 100 juta dosis menjadi 250 juta dosis dalam setahun.

Menkes Terawan : Vaksin Covid-19 Diprioritaskan untuk Tenaga Medis dan Pekerja Usia 18-59

Inilah kelompok masyarakat yang diprioritaskan untuk dapat vaksin Covid-19 menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Perkembangan vaksin untuk penanganan Covid-19 masih terus dilakukan.

Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan, ada dua kelompok masyarakat yang akan menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Dua kelompok itu adalah tenaga medis dan pekerja berusia 18-59 tahun.

 POPULER Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Alami Peradangan Langka, Akhirnya Dihentikan

 Presiden Joko Widodo Ungkap Indonesia Mampu Kembangkan dan Produksi Vaksin Covid-19 Sendiri

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rapat koordinasi persiapan program vaksinasi yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (30/9/2020).

"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan, yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis," ujar Terawan sebagaimana dilansir Antara, Kamis (1/10/2020).

"(Prioritas) Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun," lanjutnya.

Hingga saat ini, kata Terawan, kebutuhan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia mencapai 320 juta dosis.

Kemudian, jika diukur dengan indeks pemakaian vaksin, pemerintah idealnya harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin.

"Penyediaan vaksin dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, BOPM, serta BNPB," tambah Terawan.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menuturkan, saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.

Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar-BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.

Pengadaan cold chain disiapkan untuk kedatangan vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, saat ini telah dilakukan berbagai diskusi dengan beberapa negara tentang pengadaan vaksin Covid-19.

Beberapa negara itu antara lain China, Uni Emirat Arab, dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.

"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan China, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia," kata Retno.

"Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antarnegara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," lanjutnya.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menuturkan, tim teknis dari lembaganya akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk melihat laboratorium produksi vaksin serta uji klinis yang telah dilakukan.

Dalam kunjungan itu, nantinya dibahas mengenai sistem pengiriman vaksin serta sertifikasi halal dari vaksin tersebut. (Kompas.com/ Rakhmat Nur Hakim/ Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menlu Sebut Kualitas Produksi Vaksin Bio Farma Diakui secara Internasional" dan "Menkes: Prioritas Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Medis dan Pekerja Berusia 18-59 Tahun".

BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul Menlu Sebut Vaksin Virus Corona yang Diproduksi Bio Farma Sudah Diakui Secara Internasional.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved