Potret Pilu TKP Pembunuhan Bocah yang Selamatkan Ibunya saat Diperkosa, Darah di Pintu & Bantal
Saksi bisu malam nahas bocah tersebut bertaruh nyawa demi menolong ibunya yang diperkosa itu tampak memprihatinkan.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
TRIBUNMATARAM.COM - Rumah tempat kejadian perkara di mana nyawa R (10) melayang di tangan Samsul Bahri kini dikelilingi dengan garis polisi.
Saksi bisu malam nahas bocah tersebut bertaruh nyawa demi menolong ibunya yang diperkosa itu tampak memprihatinkan.
Bangunan sederhana yang ada di Kecamatan Birem Bayeun tersebut terbilang jauh dari kata layak.
Menurut anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky mengisahkan, untuk menuju ke rumah korban, jarak tempuh dari jalan aspal ke lokasi rumah korban berada sekitar 100 meter.
Baca juga: Biadabnya Residivis Perkosa Ibu Muda & Bunuh Anaknya yang Berusaha Melindungi, Buang Jasad ke Sungai
Baca juga: Gadis 19 Tahun Diperkosa Paman Kandung Hingga Hamil, Tak Berani Cerita karena Diancam Dibunuh
Untuk menjangkau lokasi rumah korban ini, harus melewati jembatan gantung sepanjang 20 meter dan lebar setengah meter yang membentang di atas sungai.
Rumah korban, sebut anggota DPRA ini, sangat miris hanya berukuran 3x4 meter dan berkonstruksi kayu yang mulai lapuk.

Kamar dan dapur masak menyatu, serta rumah tersebut berada di tengah hutan kecil, dengan di sisi kanannya terdapat areal kebun sawit.
Saat ke lokasi, Iskandar menemukan kondisi rumah sangat memprihatinkan, sehingga sangat mudah bagi pelaku masuk ke dalam rumah.
"Pintu rumah tidak ada pengaman hanya memakai tali, sehingga pelaku malam itu mudah sekali menyusup ke dalam rumah korban," ujarnya, dikutip TribunMataram.com dari Serambinews.com.
Dia menambahkan, kondisi rumah juga masih terlihat berantakan dan masih tampak bercak darah anak korban yang dibacok pelaku.
Sebab, saat pelaku merudapaksa ibunya, almarhum R dan ibunya tidur bersama di ranjang kayu yang hanya setinggi 20 cm dari atas lantai tanah.
Gambaran dalam rumah itu, jelas Al Farlaky, memperlihatkan begitu dramatis kejadian tengah malam tersebut, di mana kedua korban dibuat tak berdaya.
"Bercak darah masih terlihat di bantal, di pintu juga masih ada. Keterangan warga, korban sempat diseret," terangnya.
Menurut ibu korban, pelaku menghabisi almarhum saat di dalam rumah. Saat itu, almarhum Rg hendak membantu ibunya dari cengkraman pelaku.
Tapi pelaku dengan keji langsung menyabetkan parang ke arah tangan Rg, lalu dikejarnya lagi dan memarangnya lagi di bagian rahang dan bagian tubuh lainnya.
Dalam kasus ini, Iskandar Farlaky menilai, harus cepat hadirnya peran pemerintah untuk memberikan pendampingan terhadap korban.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Aceh dan Pemkab Aceh Timur, pintanya, harus segera memberikan pendampingan serta mengirimkan konsuler kepada korban yang mengalami trauma berat akibat kejadian ini.
"Kita sudah melihat kondisi ibu korban yang masih di rawat di RS di Langsa ditemani suaminya. Kondisi fisik beliau memang sudah terlihat membaik, luka ditangannya mulai mengering,” ungkapnya.
“Namun korban tampak sangat trauma, maka harus ada pendampingan pihak terkait pemerintah terhadap ibu ini," sebut Iskandar.
Menurut anggota DPRA, ini merupakan peristiwa ketiga di Aceh dengan korbannya anak-anak, dalam kurun waktu 2 bulan terakhir pada tahun 2020.
Dua kasus sebelumnya adalah kejadian pelecehan anak di bawah umur di Banda Aceh dan perbuatan asusila tiga pasangan anak di bawah umur di Sigli, Pidie.
"Ini krisis dekadensi moral, sehingga pemerintah harus hadir secepat mungkin supaya tidak ada lagi kasus seperti ini ke depan. Kita meminta BPPA dan Komnas Perempuan dan Anak turun ke Aceh Timur menyikapi kejadian ini," timpalnya.
Aksi Biadab Samsul
Aksi biadab dilakukan seorang residivis bernama Samsul Bahri (36) yang dibebaskan karena asimilasi Covid-19.
Bukannya bertaubat, Samsul malah kembali melakukan aksi kriminal dan kali ini lebih biadab.
Ia tega memperkosa seorang ibu muda berinisial DN (28) tatkala sang suami tengah pergi mencari ikan.
Baca juga: POPULER Gadis 19 Tahun Diperkosa Pamannya Hingga Hamil, Diancam Dibunuh hingga Tak Berani Bercerita
Baca juga: POPULER Nasib Wanita Pingsan di Pinggir Sungai Malah Diperkosa 5 Pria, Tewas setelah Terbentur Batu
Nahasnya, dalam insiden pemerkosaan itu, anak DN yang masih duduk di kelas 2 SD tewas lantaran berusaha melindungi sang ibu.
RG (9) tewas seketika setelah ditebas parang oleh pelaku ketika berusaha mencegah pemerkosaan itu terjadi.
Setelah memuaskan nafsu bejatnya, Samsul pun kabur dengan membawa jasad RG yang dimasukkan ke karung.
Samsul ditangkap saat bersembunyi dibawah pohon besar.
“Dia bersembunyi di bawah pohon besar,” kata Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief
S Wibowo.

Dikutip TribunMataram.com dari Serambi News, peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan ini terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur jelang subuh.
Saat ini, jenazah bocah kecil malang yang sempat dibuang ke sungai oleh Samsul sudah berhasil ditemukan dan
dimakamkan.
Sementara itu, ibu kandung RG yang diperkosa dan dianiaya oleh Samsul masih menjalani perawatan di rumah sakit daerah setempat.
Pelaku Berencana Membunuh
Polisi menyebut jika aksi pemerkosaan yang dilakukan Samsul kepada ibu kandung RG rupanya sudah terencana
Penyidik Polres Langsa mengungkapkan motif tersangka Samsul Bahri dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang terjadi pada pada Sabtu (10/10/2020) dini hari kemarin.
Samsul juga dikabarkan baru beberapa bulan bebas dari penjara Lempabag Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan karena mendapat asmilasi Covid-19.
"Untuk motif kasus ini, tersangka Samsul Bahri ingin memperkosa ibu korban, namun tersangka dari awal telah membawa sebilah parang bersamanya," ujar Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief Sukmo Wibowo SIK ketika dikonfirmasi Serambinws.com, Senin (12/10/2020).
Bocah Malang Itu Dikubur Tanpa Disaksikan Orangtuanya
RG, bocah yang tewas dibacok saat selamatkan ibunya telah dikebumikan di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, usai Shalat Magrib pada Minggu (11/10/2020) malam.
Sementara itu, DN ibu kandung dari sang bocah malang tersebut saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setelah diperkosa dan dianiaya Samsul Bahri.
Proses pemakaman RG pun tanpa dihadiri oleh kedua orangtuanya.
Keuchik Alue Gadeng Kampung, Dedi mengatakan, korban RG sudah selesai dikebumikan usai Shalat Magrib.
Menurut Keuchik Dedi, proses pemakaman diikuti keluarga dan kerabat dekat serta ratusan warga yang ikut mengantarkan jenazah RG ke tempat peristirahatan terakhir.
Ia melanjutkan, kedua orangtua RG tak bisa mengantarkan jenazah sang bocah kecil tersebut.

Kedua orangtua korban hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan kepergian anak lelakinya tersebut.
Ayah korban pun tidak bisa hadir lantaran harus menemani ibu kandung RG di rumah sakit.
“Mereka tidak bisa mengantarkan jenazah anaknya dan hadir ke pemakaman, karena ibu korban yang ditemani ayahnya kini masih dirawat di salah satu RS di Langsa,” ujar Keuchik Dedi.
Dibacok di Dada dan Perut
RG bocah 9 tahun tewas setelah dibacok saat menolong ibunya yang tengah diperkosa di rumahnya sendiri.
Perbuatan keji tersangka ini dilakukan di rumah korban yang lokasinya jauh dari pemukiman penduduk lainnya lantaran berada di area sekitar perkebunan warga, Sabtu (10/10/2020) diperkirakan dini hari.
Peristiwa itu diperkirakan terjadi antara pukul 01.00 WIB - 03.00 WIB dini hari.
Saat itu, DN bersama anak lelakinya yang berusia 9 tahun sedang tidur di rumah mereka yang lokasinya berada di tengah kebun sawit.

Rumah korban memang jauh dari rumah penduduk gampong lainnya.
Sementara itu, saat kejadian suami DN sedang tidak ada di rumahnya.
Suami DN diketahui tengah mencari ikan di sungai dan paginya baru pulang.
Saat itu, tersangka datang ke rumah mereka hendak memperkosa DN (28) ibu korban, dan RG (9) kemudian terbangun berniat membantu ibunya.
RG pun berusaha melawan pelaku agar ibunya bisa selamat.
Namun tersangka Samsul langsung menebaskan parang ke tubuh bocah kecil itu di bagian dada dan perut (sesuai keterangan ibu korban).
Setelah memuaskan nafsu bejatnya, pelaku mengikat DN.
Sementara itu, jasad RG dimasukkan ke dalam karung dibawa tersangka ke arah sungai untuk dibuang.
Saat tersangka lengah, DN berhasil melepaskan ikatan di tangannya dan kabur mencari pertolongan ke permukiman warga Gampong Alue Gandeng Kampung.
Namun saat aparat kepolisian bersama warga pagi Sabtu itu datang ke lokasi sekitar sungai, jasad korban kelas 2 SD itu tidak ada lagi di sana. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Potret Pilu TKP Pembunuhan Bocah yang Selamatkan Ibunya saat Diperkosa, Pintu & Bantal Bercak Darah.