Sebelum Terbujur Kaku di Sel, Pembunuh Rangga Sempat Enggan Makan, Akhirnya Santap Makanan Lama

Sebelum tewas terbujur kaku di dalam sel, pembunuh Rangga (10), Samsul Bahri sempat menolak makan.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Serambi News
Korban dan pelaku pembunuhan di Aceh Timur. 

TRIBUNMATARAM.COM - Sebelum tewas terbujur kaku di dalam sel, pembunuh Rangga (10), Samsul Bahri sempat menolak makan.

Menurut keterangan Iptu Arief, Samsul Bahri jarang makan sejak Kamis (15/10/2020).

Hingga akhirnya, Samsul baru mulai makan pada Sabtu (17/10/2020) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Samsul pun menyantap makanannya yang sudah lama dihidangkan.

Baca juga: Sebelum Tewas di Sel, Samsul Bahri Sempat Keluhkan Sesak Napas, Kondisinya Makin Memburuk

Baca juga: Kondisi Samsul Bahri saat Ditemukan Tewas di Sel, Pembunuh Bocah & Pemerkosa Ibu Muda Ini Sudah Kaku

"Tersangka Samsul Bahri ada memakan nasi yang telah lama disediakan di sel," jelasnya.

Selang beberapa jam setelah makan, kata Iptu Arief, Samsul Bahri kembali mengeluh sesak napas.

"Sekitar pukul 23.30 tersangka mengeluh sesak," kata Iptu Arief.

Keluhan Samsul Bahri lalu disampaikan ke petugas piket.

Saat akan kembali dibawa ke RSUD Langsa, Samsul Bahri sudah terbujur kaku di sel Mapolres Langsa.

Hingga pada Minggu (18/10/2020) dini hari Samsul Bahri dinyatakan telah meninggal dunia.

 

tribunnews
jasad tersangka saat di rumah sakit. SERAMBINEWS/ZUBIR ()

Keluarga lalu membawa Samsul Bahri ke rumah duka di Desa Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Biren Bayeun.

Jenazah Samsul Bahri dimakamkan di TPU Desa setempat pada pukul 10.15 WIB, Minggu (18/10/2020).

Sempat Dirawat karena Sesak Napas

Sebelum menemui ajal, Samsul sempat mengeluhkan sesak napas hingga dibawa ke rumah sakit.

Namun, tak lama setelah dibawa ke dokter, Samsul meninggal.

Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo menjelaskan, Samsul sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit karena keluhannya tersebut.

"Dia dini hari mengeluh sesak napas. Suhu tubuhnya 36,7 derajat, tensinya 97 persen dan diberi infus satu malam. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Langsa," tutur Arief.

Namun, kondisi Samsul terus memburuk. Ia pun meninggal dunia ketika berada di dalam tahanan.

Tak pelak, tewasnya Samsul ini mengejutkan banyak pihak.

Terlebih kejahatan sadis yang dilakukannya masih menjadi perbincangan.

Sempat Mendapatkan Tembakan

Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo, menyebutkan, pada saat tersangka Samsul Bahri akan dibawa ke Polres langsa, pelaku sempat memberikan perlawanan kembali.

Karena membahayakan keselamatan petugas, akhirnya pelaku dilumpuhkan dengan memberikan tindakan tegas berupa tembakan ke arah kaki sebanyak 3 kali.

Baru 7 hari berada di penjara, Samsul Bahri tiba-tiba dikabarkan tewas di dalam sel tahanan.

Kata-kata Terakhir Rangga

Fadli Fajar, ayah kandung R (10) bocah SD yang tewas setelah disabet parang oleh Samsul Bahri ketika tengah berusaha menolong ibunya yang diperkosa kini cuma pasrah.

Ia terlihat mengenang putranya yang baru saja merayakan ulang tahunnya ke-10 itu.

Fadil masih tak menyangka, anak kebanggannya itu tewas dengan cara memilukan.

Ia pun menceritakan bagaimana detik-detik R tewas setelah ditebas oleh Samsul Bahri.

Baca juga: Biadabnya Residivis Perkosa Ibu Muda & Bunuh Anaknya yang Berusaha Melindungi, Buang Jasad ke Sungai

Baca juga: POPULER Gadis 19 Tahun Diperkosa Pamannya Hingga Hamil, Diancam Dibunuh hingga Tak Berani Bercerita

Dikutip TribunMataram.com dari Serambinews.com, R selama ini sebenarnya ikut tinggal dengan Fadil di Medan, Sumatera Utara.

Namun, belakangan R memilih ikut ibunya D (28) di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur

Diakuinya, sejak berpisah dengan korban D dua tahun lalu, R bersama sang adik memang tinggal bersama dirinya di Medan Selayang.

"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujar pria berdarah Aceh-Karo ini sambil menangis.

Berapa hari setelah merayakan ultahnya yang ke-10, korban D datang ke rumahnya di Medan Selayang dengan maksud membawa Rangga ke Aceh.

Seperti sudah firasat, saat itu Fadli Fajar mengaku berat melepas kepergian putra pertamanya itu.

"Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut, akhirnya saya mengizinkannya," imbuhnya.

Ia pun mengaku sempat kaget dan tak percaya mendengar kabar anaknya itu telah meninggal dunia.

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar Rangga meninggal.

Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fadli.

Ia pun menceritakan detik-detik saat anaknya melindungi sang ibu hingga akhirnya sakaratul maut di tangan Samsul.

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya.

Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku.

Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit.

Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.

Fadli Fajar mengenang, putranya itu merupakan anak yang cerdas.

Dia selalu mendapat ranking 1 dan 2 di sekolahnya.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.

Kini, Fadli Fajar telah mengikhlaskan kepergian anak kesayangannya itu.

"Allah SWT lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami. ‘Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak’," ucap ayahnya kembali menangis.

Diakhir perbincangan, Fadli Fajar berharap penegak hukum memberikan ganjaran seberat-beratnya kepada pelaku, supaya tidak ada lagi Rangga lain yang menjadi korban.

Aksi Biadab

Aksi biadab dilakukan seorang residivis bernama Samsul Bahri (36) yang dibebaskan karena asimilasi Covid-19.

Bukannya bertaubat, Samsul malah kembali melakukan aksi kriminal dan kali ini lebih biadab.

Ia tega memperkosa seorang ibu muda berinisial DN (28) tatkala sang suami tengah pergi mencari ikan.

Baca juga: POPULER Gadis 19 Tahun Diperkosa Pamannya Hingga Hamil, Diancam Dibunuh hingga Tak Berani Bercerita

Baca juga: POPULER Nasib Wanita Pingsan di Pinggir Sungai Malah Diperkosa 5 Pria, Tewas setelah Terbentur Batu

Nahasnya, dalam insiden pemerkosaan itu, anak DN yang masih duduk di kelas 2 SD tewas lantaran berusaha melindungi sang ibu.

RG (9) tewas seketika setelah ditebas parang oleh pelaku ketika berusaha mencegah pemerkosaan itu terjadi.

Setelah memuaskan nafsu bejatnya, Samsul pun kabur dengan membawa jasad RG yang dimasukkan ke karung.

Samsul ditangkap saat bersembunyi dibawah pohon besar.

“Dia bersembunyi di bawah pohon besar,” kata Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief
S Wibowo.

tribunnews
Samsul, tersangka pelaku pemerkosaan saat ditangkap polisi, korban yang dibunuhnya ditemukan mengapung di sungai (kolase serambinews.com)

Dikutip TribunMataram.com dari Serambi News, peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan ini terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur jelang subuh.

Saat ini, jenazah bocah kecil malang yang sempat dibuang ke sungai oleh Samsul sudah berhasil ditemukan dan
dimakamkan.

Sementara itu, ibu kandung RG yang diperkosa dan dianiaya oleh Samsul masih menjalani perawatan di rumah sakit daerah setempat.

Pelaku Berencana Membunuh

Polisi menyebut jika aksi pemerkosaan yang dilakukan Samsul kepada ibu kandung RG rupanya sudah terencana

Penyidik Polres Langsa mengungkapkan motif tersangka Samsul Bahri dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang terjadi pada pada Sabtu (10/10/2020) dini hari kemarin.

Samsul juga dikabarkan baru beberapa bulan bebas dari penjara Lempabag Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan karena mendapat asmilasi Covid-19.

"Untuk motif kasus ini, tersangka Samsul Bahri ingin memperkosa ibu korban, namun tersangka dari awal telah membawa sebilah parang bersamanya," ujar Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief Sukmo Wibowo SIK ketika dikonfirmasi Serambinws.com, Senin (12/10/2020).

Bocah Malang Itu Dikubur Tanpa Disaksikan Orangtuanya

RG, bocah yang tewas dibacok saat selamatkan ibunya telah dikebumikan di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, usai Shalat Magrib pada Minggu (11/10/2020) malam.

Sementara itu, DN ibu kandung dari sang bocah malang tersebut saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setelah diperkosa dan dianiaya Samsul Bahri.

Proses pemakaman RG pun tanpa dihadiri oleh kedua orangtuanya.

Keuchik Alue Gadeng Kampung, Dedi mengatakan, korban RG sudah selesai dikebumikan usai Shalat Magrib.

Menurut Keuchik Dedi, proses pemakaman diikuti keluarga dan kerabat dekat serta ratusan warga yang ikut mengantarkan jenazah RG ke tempat peristirahatan terakhir.

Ia melanjutkan, kedua orangtua RG tak bisa mengantarkan jenazah sang bocah kecil tersebut.

tribunnews
Keluarga dan masyarakat Gampong Alue Gadeng Kampung saat memakamkam jenanah Rg (9), di TPU gampong setempat, Minggu (11/10/2020) usai waktu Shalat Magrib. (For Serambinews.com)

Kedua orangtua korban hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan kepergian anak lelakinya tersebut.

Ayah korban pun tidak bisa hadir lantaran harus menemani ibu kandung RG di rumah sakit.

“Mereka tidak bisa mengantarkan jenazah anaknya dan hadir ke pemakaman, karena ibu korban yang ditemani ayahnya kini masih dirawat di salah satu RS di Langsa,” ujar Keuchik Dedi.

Dibacok di Dada dan Perut

RG bocah 9 tahun tewas setelah dibacok saat menolong ibunya yang tengah diperkosa di rumahnya sendiri.

Perbuatan keji tersangka ini dilakukan di rumah korban yang lokasinya jauh dari pemukiman penduduk lainnya lantaran berada di area sekitar perkebunan warga, Sabtu (10/10/2020) diperkirakan dini hari.

Peristiwa itu diperkirakan terjadi antara pukul 01.00 WIB - 03.00 WIB dini hari.

Saat itu, DN bersama anak lelakinya yang berusia 9 tahun sedang tidur di rumah mereka yang lokasinya berada di tengah kebun sawit.

tribunnews
Polisi melakukan Olah TKP di rumah Dina, ibu muda yang mengaku diperkosa di rumahnya Desa Alue Gadeng Gampong, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. (Serambinews.com/Kiriman Warga)

Rumah korban memang jauh dari rumah penduduk gampong lainnya.

Sementara itu, saat kejadian suami DN sedang tidak ada di rumahnya.

Suami DN diketahui tengah mencari ikan di sungai dan paginya baru pulang.

Saat itu, tersangka datang ke rumah mereka hendak memperkosa DN (28) ibu korban, dan RG (9) kemudian terbangun berniat membantu ibunya.

RG pun berusaha melawan pelaku agar ibunya bisa selamat.

Namun tersangka Samsul langsung menebaskan parah ke tubuh bocah kecil itu di bagian dada dan perut (sesuai keterangan ibu korban).

Setelah memuaskan nafsu bejatnya, pelaku mengikat DN.

Sementara itu, jasad RG dimasukkan ke dalam karung dibawa tersangka ke arah sungai untuk dibuang.

Saat tersangka lengah, DN berhasil melepaskan ikatan di tangannya dan kabur mencari pertolongan ke permukiman warga Gampong Alue Gandeng Kampung.

Namun saat aparat kepolisian bersama warga pagi Sabtu itu datang ke lokasi sekitar sungai, jasad korban kelas 2 SD itu tidak ada lagi di sana. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Pembunuh Rangga Sempat Enggan Makan Sebelum Terbujur Kaku di Sel, Akhirnya Santap Makanan yang Lama.

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved