Virus Corona

Keluarga Histeris & Sebut Mata Jenazah Keluarga yang Positif Covid19 Berdarah & Hilang, Ini Faktanya

Sebuah keluarga terlihat histeris dalam video viral dan menyatakan jika mata anggota keluarganya yang meninggal karena Covid-19 hilang.

(ISTIMEWA)
Foto jenazah positif corona yang disebut matanya hilang dan berdarah karena dicongkel. 

TRIBUNMATARAM.COM - Sebuah keluarga terlihat histeris dalam video viral dan menyatakan jika mata anggota keluarganya yang meninggal karena Covid-19 hilang.

Tentu saja, pernyataan menghebohkan dalam video itu pun membuat geger.

Benarkah mata jenazah pasien positif Covid-19 tersebut menghilang?

Baca juga: 3 ALASAN Menkes Terawan Diundang WHO : Sukses Kendalikan Covid-19 hingga Turunkan Angka Positif

Baca juga: Tulang Ngilu & Darah Tak Keluar saat Rapid, Dunia Melaney Ricardo Seakan Runtuh saat Positif Covid19

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto membantah bahwa mata jenazah pasien Covid-19 asal Probolinggo, Jawa Timur, hilang.

Pernyataan itu dia sampaikan untuk menanggapi video viral yang menyebut jenazah berinisial M itu kehilangan satu matanya.

Ugas menjelaskan, M meninggal dengan status positif Covid-19 di RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.

Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, M didiagnosis memiliki penyakit stroke dan mengalami pendarahan.

Sebelum meninggal, tekanan darah M tinggi sehingga mengakibatkan pembuluh darah pecah. Hal itu yang menyebabkan pendarahan terjadi lewat mata, hidung, dan telinga.

Tim medis melakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol Covid-19. Jenazah M kemudian diantar ke rumah duka pada Kamis (5/11/2020).

Di peti jenazah tak ada kayu untuk menahan posisi jenazah 

Selama perjalanan dari RSUD Moh Saleh menuju Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, jenazah dalam posisi tengkurap sehingga darah mengalir.

“Sekali lagi saya tegaskan, pendarahan itu karena stroke. Kita klarifikasi, matanya yang disebut dicongkel, itu tidak benar. Keluarga menyaksikan sendiri, matanya ada,” kata Ugas saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Jumat (6/11/2020).

Ugas telah berdiskusi dengan pihak kepolisian agar mengusut penyebar video tersebut.

“Akan diselidiki, tadi saya rapat dengan Pak Wakapolres. Kalau dibiarkan, membahayakan. Keluarga M siap memberikan kesaksian,” lanjutnya.

Selain itu, Pemkab Probolinggo akan melakukan tracing kepada keluarga M.

Sebab, jenazah itu sempat dibuka saat sampai di rumah duka.

Sebelumnya diberitakan, viral sebuah foto dan video yang memperlihatkan sebuah keluarga histeris saat melihat kondisi jenazah salah satu anggota keluarganya yang positif Covid-19.

Dari foto dan video yang beredar disebutkan bahwa keluar darah dari mata jenazah tersebut.

Selain itu, satu mata jenazah pasien Covid-19 itu juga disebut hilang.

Berbagai Hoax tentang Corona

Media sosial jadi salah satu tempat informasi beredar dengan cepat.

Namun sayangnya belum tentu semua info yang tersebar adalah benar.

 UPDATE Corona Nasional: Tambah 4.168 Kasus Positif Covid-19, Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia

Salah satunya adalah keampuhan garam dapur untuk mengobati batik berdahak dan melawan covid-19.

Dokter menegaskan jika informasi yang beredar ini tidak benar.

Berikut narasi yang ternyata hoax namun sudah tersebar di media sosial seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Garam
Garam (Friska)

Narasi yang Tersebar

Empat akun Facebook membagikan informasi tentang khasiat garam dapur dalam mengobati batuk berdahak dan melawan Covid-19. Manfaat ini disebut berasal dari teman yang baru terkena corona.

Dalam statusnya pada Rabu (16/9/2020), akun Facebook Fahrudin membagikan resep tersebut.

Garam seujung sendok teh dimasukkan ke dalam mulut, kemudian dibiarkan larut. Telan garam sedikit demi sedikit.

Akun tersebut mengklaim cara ini bisa mematikan virus-virus yang mampir di tenggorokan, termasuk virus corona.

Berikut kutipan isi statusnya:

"Garam vs Corona.!!!!"
Kita sudah mengenal Garam sebagai :
1. Penyedap makanan
2. Mengawetkan makanan misal ikan asin.
3. Pembasmi kuman dan sakit kulit.
4. Senjata melawan CORONA.
Kita coba bahas yg ke 4.
Ini expriment pribadi.
Beberapa hari lalu tenggorokanku merasa tdk enak. Mulai sakit ditenggorokan.
Caranya saya minum air hangat dulu 1 gelas. Lalu saya ambil garam SEDIKIT masukan kemulut, biarkan garam lumer/larut dlm mulut. Kemudian telan dikit2.
Tidak terasa 1/2 jam kemudian tenggorokan sudah lebih ok.!!!
Saya rasa hal ini bisa juga kita terapkan untuk melawan Virus Corona yang mencoba mau ambil posisi di tenggorokan kita."

Informasi serupa juga dibagikan akun Facebook Rentina Cilaend, Endang Haddy, dan Soedharma. Ketiganya membagikan informasi itu pada September 2020. 

Penjelasan Medis

Informasi keampuhan garam dapur untuk mengobati batuk berdahak dan melawan virus corona pernah muncul di media sosial pada Mei 2020.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, menegaskan, informasi bahwa garam dapur bisa membunuh virus corona dan menyembuhkan batuk berdahak adalah hoaks.

Ia menegaskan, garam dapur tidak bisa menyembuhkan batuk berdahak apalagi membunuh virus corona.

"Sampai sejauh ini untuk virus di dalam tubuh tidak ada. Kalau di luar tubuh manusia, sejauh ini garam juga tidak disebut," kata Ari dikutip dari Kompas.com.

Mereka yang mengalami batuk disarankan memeriksakan dirinya ke dokter dan tidak mengambil kesimpulan sendiri.

Dokter spesialis penyakit dalam RSA UGM, dr. RM. Agit Sena Adisetiadi, SP.PD. mengatakan, berkumur air garam tidak dapat mencegah infeksi Covid-19.

 5 Salah Informasi dan Hoax Soal Berbagai Obat Virus Corona Termasuk Minum Kopi, Cek Kebenarannya!

"Tidak ada bukti medis yang menjelaskan bahwa hal tersebut dapat membantu mencegah Covid-19," ujar dr Agit Sena seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, lembaga kesehatan publik nasional Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menegaskan, berkumur dengan air garam memang menjadi cara yang ampuh untuk meredakan sakit tenggorokan.

Namun, belum ada bukti bahwa berkumur dengan air garam bisa mencegah masuknya virus corona ke dalam tubuh.

Dikutip dari situs web Satgas Penanganan Covid-19 RI, berikut tindakan pencegahan terinfeksi Covid-19:

  • Gunakan masker secara benar. Masker sekali pakai, seperti masker medis, hanya digunakan sekali. Masker kain harus dicuci sebelum digunakan kembali. Pastikan face shield digunakan bersamaan dengan pemakaian masker.
  • Selalu menjaga jarak dengan siapapun di luar rumah dan hindari kerumunan.
  • Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama minimal 20 detik.

Kesimpulan

Dari penelusuran dan dikutip dari tim Cek Fakta Kompas.com, berkumur air garam dapat mengobati batuk berdahak dan melawan virus corona tidak benar.

Rekor Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Tambahan jumlah kasus konfirmasi positif corona (Covid-19) di Indonesia pada Sabtu (19/9/2020) kembali menjadi rekor penambahan tertinggi.

Dilansir laman covid19.go.id, tercatat ada tambahan 4.168 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 Sabtu ini menjadi rekor penambahan kasus konfirmasi positif tertinggi di Indonesia sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Maret 2020 lalu.

Dengan penambahan tersebut, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 240.687 kasus. 

Sebelumnya, rekor penambahan kasus tertinggi di Indonesia baru saja tercatat pada Rabu (16/9/2020) lalu, yaitu sebanyak 3.963 penambahan kasus baru dalam 24 jam.

Penambahan kasus konfirmasi Covid-19 yang terbilang tinggi juga baru saja terjadi pada Jumat (18/9/2020) kemarin, yakni sebanyak 3.891 tambahan kasus baru.

Rekor 19 September
Penambahan 4.168 kasus konfirmasi positif Covid-19 hari ini, Sabtu, (19/9/2020), jadi rekor tambahan kasus tertinggi selama pandemi di Indonesia.

Sementara itu, ada kabar baik dari perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data di laman covid19.go.id, terdapat tambahan 3.576 pasien Covid-19 yang sembuh hari ini.

Artinya, pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh kini totalnya menjadi 174.350 orang.

Namun, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga masih bertambah, yakni sebanyak 112 kasus.

Total kasus kematian akibat Covid-19 kini telah mencapai 9.448 kasus. 

(Kompas.com/Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Video Viral Mata Jenazah Pasien Covid-19 Hilang, Satgas: Tidak Benar, Matanya Ada"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Keluarga Histeris Sebut Mata Jenazah Keluarga yang Positif Covid19 Hilang & Berdarah, Ini Faktanya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved