Berita Terpopuler

POPULER Kakek Gendong Jasad Cucu Pakai Jarik & Naik Motor, Tolak Tawaran Ambulans, RS Juga Kaget

Dalam postingannya itu, Sugiyanto menjelaskan duduk perkara insiden tersebut.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
(Dok. Facebook @Sugiyanto)
Postingan akun Facebook Sugiyanto tentang seorang kakek gendong jasad cucunya pakai kain jarik, viral. Postingan ini kemudian dihapus. 

"Namun supaya tidak bikin gaduh, makanya saya hapus postingan itu. Belum ada yang menjelaskan apakah itu sesuai SOP. Kami bingung dan hanya ingin tahu, biar masyarakat juga paham setelah dijelaskan," pungkas Sugiyanto.

Penjelasan RSUD Cepu

Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu, Fathkur Rokhim, menyampaikan, setelah kabar tersebut ramai diperbincangkan, pihaknya berupaya untuk menelusurinya.

Menurut keterangan tim medis RSUD dr R Soeprapto Cepu, pada Kamis (5/11/2020) dinihari tercatat ada bayi laki-laki berusia tujuh hari meninggal dunia usai dilahirkan.

Bayi tersebut, kata Fathkur, tergolong Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR),  suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram.

Secara umum, bayi yang lahir cukup bulan memiliki berat badan antara 2.500 gram hingga 4.000 gram.

"Berat bayi itu kurang dari satu kilogram dan sangat berisiko. Si Ibu persalinan di sini hingga bayi tersebut lahir dan dirawat tujuh hari. Namun tidak tertolong. Kalau tidak salah warga Randublatung atau Menden," kata Fathkur.

Tawaran Ambulans Ditolak

Menurut Fathkur, pihak RSUD dr R Soeprapto Cepu sudah melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Saat itu, kata Fathkur, begitu bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia, petugas sudah menawarkan jasa supaya jasadnya diangkut menumpang ambulans.

"Namun keluarganya menolak menggunakan ambulans. Katanya mau dibawa pulang sendiri. Awalnya kami kira mau dibawa juga menggunakan mobil, namun ternyata menggunakan motor. Kalau kami tahu itu, pasti kami larang," terang Fathkur.

Fathkur berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, karena sesuai prosedur semua jenazah harus dibawa ambulans atau dengan insiatif lain menumpang kendaraan roda empat.

"Jangan sampai hal ini terulang lagi. Kami juga heran, apa karena tidak sanggup membayar ambulans atau karena tidak ingin ribet. Mungkin saja ingin praktis sehingga digendong dengan naik motor, namun kan tidak begitu etikanya," pungkas Fathkur.

Dian Islamiyati, nenek yang gendong jenazah bayinya di Cilincing.
Dian Islamiyati, nenek yang gendong jenazah bayinya di Cilincing. (TribunMataram Kolase/ Instagram/ (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI))

Insiden Serupa

Viral video nenek gendong jenazah cucunya untuk dimakamkan, akhirnya ditolong polisi Cilincing untuk diantarkan, ini kronologinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved