Petugas Kebersihan Bergaji 700 Ribu per Bulan Telantar Diusir dari Rumah Dinas, Camat : Saya Butuh
Pengabdiannya sebagai petugas kebersihan di Kantor Camat Rasanae Barat, Kota Bima, NTB justru membawanya pada kenyataan pahit.
TRIBUNMATARAM.COM - Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang saat ini tengah dirasakan oleh Oni Hadijah.
Pengabdiannya sebagai petugas kebersihan di Kantor Camat Rasanae Barat, Kota Bima, NTB justru membawanya pada kenyataan pahit.
Warga Kelurahan Sarae, Kota Bima, bersama anak perempuannya hidup telantar karena tak memiliki rumah setelah diusir karena tuduhan tak berdasar.
Baca juga: POPULER Jadi Tersangka, Wakil Wali Kota Bima NTB Tak Ditahan karena Hukuman Kurang dari 5 Tahun
Baca juga: Derai Air Mata Selimuti Kepulangan 5 Pasien Corona di Bima, NTB yang Dinyatakan Sembuh
Keduanya diusir dari rumah dinas.

Ibu yang biasa disapa Oni ini merupakan pegawai honorer yang bertugas sebagai petugas kebersihan di kantor Camat Rasanae Barat, Kota Bima.
Oni sebelumnya tinggal bersama anak bungsunya di rumah dinas milik kantor Camat Rasanae Barat. Selama hidup di rumah itu, ia pun sudah hidup susah dengan penghasilan seadanya.
Namun setelah bertahun-tahun menempati rumah itu, orangtua tunggal itu akhirnya diusir tanpa alasan yang jelas.
Peristiwa pengusiran terhadap Oni terjadi pada Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 14.30 Wita.
Hingga akhirnya, ia bersama sang anak terpaksa hidup terlunta-lunta karena tak memiliki rumah.
Oni Hadijah saat ditemui Kompas.com, Sabtu (21/11/2020), mengaku tidak mengetahui pasti alasan dirinya diusir.
Ia juga bingung penyebab ia dikeluarkan oleh atasannya sendiri.
Namun belakangan, peristiwa ini diduga ada rentetan dengan keberadaan sebuah warung kopi milik putri pertama Oni yang tak jauh dari kantor tempat ia bekerja.
Pasalnya, sebuah warung kecil yang berada di pinggir jalan itu diisukan sebagai tempat mesum, hingga membuat atasanya geram. Ia kemudian diusir dan kini terpaksa hidup telantar.
"Saya juga bingung salahnya apa. Cuma dengar informasi, ini ada hubungan dengan tempat jualan anak saya. Mereka bilang warung itu sering didatangin tamu malam-malam, bahkan dikatakan jadi tempat maksiat. Makanya saya kaget, apa mungkin warung terbuka seperti itu jadi tempat maksiat. Menurut saya, ini alasan yang sengaja dibikin-bikin agar saya keluar dari rumah dinas itu," tutur Bu Oni
Ia mengatakan sudah lama menempati rumah itu. Ia tinggal di rumah dinas milik kantor Camat Rasanae Barat sejak tahun 2013 lalu atas kebijakan camat waktu itu, Lalu Sukarsana.